
Terjemahan.ahmadalfajri.com | Terjemahan Kitab Al Qirthos

- MUQADDIMAH
- FASAL MENGENAI KEBERKAHAN DAN KEMULIAAN RAATIB INI
- FASAL MENGENAI MENDAHULUKAN SYARAH YANG PERTAMA KEMUDIAN DIIRINGI DENGAN SYARAH INI
- PENDAHULUAN
- FASAL PERTAMA: KEUTAMAAN DZIKIR DAN ANJURAN PENGAMALANNYA
- FASAL KEDUA : MENGENAI DO’A, HUKUM-HUKUMNYA, KEUTAMAANKEUTAMAANNYA, PEMBAGIAN-PEMBAGIANNYA, DAN APA- APA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DO’A
- FASAL KE-TIGA: TENTANG MANFA’AT WIRID DAN ANJURAN UNTUK MENEKUNINYA
- SEPULUH DZIKIR
- FASAL YANG KE-LIMA MENGENAI FAIDAH-FAIDAH ALASMA’UL-HUSNAA
- FASAL MENGENAI PENJELASAN ”NAMA RAATIB” YANG PENUH BERKAH INI, MENGENAI JUMLAH DZIKIRNYA, MENGENAI WAKTU YANG DIPILIH UNTUK PEMBACAANNYA, DAN MENGENAI URUTAN SESUDAHNYA YAITU PEMBACAAN ALFAATIHAH DAN BACAAN-BACAAN LAIN YANG MENGANDUNG MANFAAT YANG AMAT AGUNG
- DZIKIR YANG PERTAMA DAN SYARAHNYA
- DZIKIR YANG KEDUA DAN SYARAHNYA
- DZIKIR YANG KETIGA DAN SYARAHNYA
- DZIKIR YANG KE EMPAT DAN SYARAHNYA
- DZIKIR YANG KELIMA DAN SYARAHNYA
- DZIKIR YANG KE-ENAM DAN SYARAHNYA
- DZIKIR YANG KE-TUJUH DAN SYARAHNYA
- DZIKIR YANG KEDELAPAN DAN SYARAHNYA
- DZIKIR YANG KE-SEMBILAN DAN SYARAHNYA
- DZIKIR YANG KESEPULUH DAN SYARAHNYA
- DZIKIR YANG KE SEBELAS DAN SYARAHNYA
- DZIKIR YANG KE 12 DAN SYARAHNYA .
- DZIKIR YANG KE-13 DAN SYARAHNYA
- DZIKIR YANG KE EMPAT BELAS DAN SYARAHNYA
- DZIKIR YANG KE-15 DAN SYARAHNYA
- DZIKIR YANG KE-16 DAN SYARAHNYA
- DZIKIR YANG KE-17 DAN SYARAHNYA
MUQADDIMAH
Ini adalah syarah Al-Imam Al’allaamah Alhabib ‘Ali bin Hasan bin Abdullah bin Husein bin Umar Al-attas Asy-syaafi’i Alhadhrami yang lahir dan wafat di Masyad – Bahrain Tahun 1172 H – (1795 M) pemilik anugerah yang membahagiakan, kesimpulan yang menguntungkan dan pemerhati : Asma ‘Allah yang paling agung dan Ikhtisar tenjang sejarah Penghulu Manusia dan dewan sya’ir yang bernama “
Ia telah menulisnya dengan penanya yang amat tajam mengenai ” RAATIB AL-IMAM AL-AARIF BILLAH ” Asysyaikh Pemilik Ketauladanan Umar bin Abdurrahman bin Agil bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman Asseggaf Baa’Alawi Alhadhrami (semoga Allah membahagiakan kita dengan beliau) yang bernama :
yang disarankan untuk dibaca setelah shalat Isya setiap malam dan pada malam Ramadhan sebelum ‘Isya dan setiap pagi dan sore bagi yang sangat berkeinginan untuk memperoleh kebajikan. Raatib ini, seperti yang termaktub dalam syarah, terdiri dari 17 (tujuh belas) dzikir yaitu :
- ( Yang pertama): ,
(Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan syetan yang terkutuk). (3 X)
- (Yang kedua):
(Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempuma (Alqur’an) dari kejahatan seluruh makhlukNya ). (3x)
- (Yang ketiga)
(Dengan menyebut Nama Allah, yang dengan namaNya tidak akan bermmadharrat sesuatu baik yang ada dibumi maupun dilangit dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ). ( 3x)
- (Yang keempat) :
( Dengan menyebut Nama Allah, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan, Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung ). (10x )
- (Yang kelima) :
(Dengan menvebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha : Penyayang ). (3x)
- (Yang keenam):
(Dengan menyebut Nama Allah, kami berlindung kepada Allah dengan menyebut Nama Allah, kami bertawakkal kepada Allah).( 3x)
- (Yang ketujuh) :
(Dengan menyebut Nama Allah, kami beriman kepada Allah dan barang siapa beriman kepada Allah, tidak ada rasa takut padanya ). (3x)
- (Yang kedelapan):
(Maha Suci Allah, Maha Mulia Allah, Maha Suci Allah, Maha Agung Allah ). (3x)
- (Yang kesembilan) :
( Maha Suci Allah dan segala puji bagiNya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung ). (3x)
- (Yang kesepuluh) :
(Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah, dan tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah dan Allah Maha Besar ). (41x )
- (Yang kesebelas) :
( Wahai Allah Yang Maha Penyayang kepada Mahkluknya, Wahai Allah Yang Maha Mengetahui tentang MahklukNya, Wahai Allah yang Maha mengawasi MahlukNya sayangilah kami wahai Dzat yang Maha Penyayang, Yang Maha Mengetahui, dan Yang Maha Mengawasi ). (3x) .
- (Yang kedua belas):
(Ya Allah Yang Maha Belas kasihNya tiada terhenti, kasihanilah kami dalam segala hal yang telah Engkau tentukan, Sesungguhnya Engkau yang sangat ramah yang tak pernah henti. Oleh karena itu, kasihanilah kami dan segenap kaum muslimin ). (3x)
- (Yang ketiga belas) :
(Tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah ). (100 x atau 70x atau 40x dan setelah cukup jumlahnya engkau mengucapkan :
( Muhammad itu adalah Utusan Allah S.W.T . (1x)
- (Yang keempat belas) :
(Cukuplah Allah bagi kami sebaik-baik pelindung). (7x)
- (Yang kelima belas) :
(Ya Allah, anugerahilah rahmat kepada Muhammad. Ya Allah, anugerahilah rahmat dan kesejahteraan kepadanya). (11x)
16: (Yang keenam belas) :
(Aku mohon ampun kepada-Allah )(1x) . , kemudian mengucapkan :
(kami semuanya bertaubat kepada Allah ). (1x)
- (Yang ketujuh belas) :
(Ya Allah , dengan rahmatMu kami mohon dianugerahi husnul khatimnah ). (3x).
Telah diterangkan oleh Al’allaamah Asy-syaikh Ali bin Abdillah Baaros dengan keterangan yang bersifat shufii meliputi kesimpulan atas dasar hagigat dan kchalusan yang tidak akan diketahui kecuali oleh orang yagn memiliki perasaan rohani yang halus. kemudian diterangkan oleh Al-Imam penerjemah dengan suatu keterangan yang panjang lebar dan menghimpun apa-apa yang tercecer dan menghimpun segala faedah yang didalamnya terdapat ayat-ayat suci Alquran, hadits-hadits nabi SAW, ucapan-ucapan sahabat r.a., ucapan-ucapan para ulama dan para imam salaf yang sangat dibutuhkan oleh para penuntut ilmu syari’at dan hagigat. Kitab tersebut tolah diberi nama “ALQIRTHAAS” yang ditetapkan sebagai tempat pembahasaan apa-apa yang telah diucapkan oleh pemberi syarah yang pertama dengan lengkap. Kemudian dilanjutkan dengan syarah yang layak yang dinamai “perluasan tashawwuf” dan ”syari’ah”.
Semoga Allah, menganugerahi pahala / ganjaran yang layak atas ilmu dan ahlinya.
Aku hanya menulis 2(dua) juz saja :
Yang pertama : dengan judul
yang meliputi syarah Raatib tersebut dari awal hingga dzikir yang ke7 (ketujuh)
Yang kedua : dengan judul
yang meliputi syarah Raatib tersebut dari dzikir yang ke – 8 ( delapan ) hingga yang terakhir, dan telah di nomeri oleh tulisan Assayyid Salim bin Muhammad bin Abdullah bin Muhsin bin Salim bin Abibakar bin Husen bin Abibakar bin Salirn bin Umar Al-attas.
Kitab I (pertama) telah selesai pada malam Sabtu, hari terakhir “ bulan ramadhan th. 1359 H dan Kitab II (kedua) telah selesai pada permulaan Dzulqo’idah Th. 1359 H di Jawa Timur.
Di dalam naskah tersebut terdapat kesalahan-kesalahan yang telah kami koreksi sesuai kemampuan kami dan kami tambahkan terjemahan untuk pembahasan. Kami mohon kehadirat Allah Ta’ala kiranya menganugerahi ganjaran bagi shahibur-raatib dan syarihnya dan diberikan pula kepada yang memperhatikan ilmu dan amal dengan keduanya dan pula bagi orang-orang yang berusaha menyebar luaskannya kepada seluruh manusia.
Sesungguhnya Allah Ta’ala adalah sebaik-baik tempat kita memohon dan Semurah-murah yang Maha Pemurah.
Telah berkata hamba yang hina lagi fagir kepada Allah, Ali bin Hasan bin Abdullah bin Husen Ibnu Umar Al’attas :
(Aku berlindung kepada Tuhan (Yang menguasai manusia), Raja manusia, Tuhan manusia dari kejahatan keragu-raguan yang mundur maju, yang membisikkan keburukan dihati manusia , yang terdiri dari bangsa jin dan manusia ).
Segala puji bagi Allah Ta’ala yang menjauhkan kami dari anganangan kosong dan dari keterkaitan-Nya dengan panca indera, dan terbebas dari gambaran rupa dan perkiraan, dan Maha Mulia dari ruang lingkup arah angin yang enam.
Kami memuji dan bersyukur kepadaNya atas kurniaNya yang Agung dan kami menyampaikan shalawat dan salaam kepada RasulNya Muhammad, keluarganya dan sahabat-saliabatnya yang disucikan dari kotoran dan najis , dengan shalawat dan salaam yang kekal selamanya sebanyak apnapa yang melemahkan orang-orang yang hidup mewah dan angkuh.
Selanjutnya inilah “pertengahan kedua” dari kitab kami yang bernama ” ALOIRTHAAS ”, dimana kami menjelaskan faedah-faedah yang besar, dzikir-dzikir yang Agung, raatib – rantib yang tidak membutuhkan bantuan balatentara dan penjaga, manfaat Asmaa’ulhusnaa yang memiliki kedudukan yang tertinggi, yang dengannya klta akan memperoleh apa-apa yang diinginkan yang dapat menghilangkan rasa lelah dan rasa takut.
Diterangkan bahwa dari (keutamaan-keutamaan raatib) Sayyidina wa Maulaanaa Alwaalid Umar bin Abdurrahman ibn Agil attas adalah bertujuan dari itu semua, Insya Allah : “pendekatan diri kepada pintu Yang Maha Pemberi, Yang Maha Pemurah, Yang Maha Baik lagi Maha Penyayang, Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyabar ” yaitu dengan pengabdian kami kepada Imam yang sempuma lagi agung ini. walaupun kami ini bukan ahlinya.
Maka dengan berbaik sangka kepada Yang Maha Tinggi, kiranya Dia tidak mengecewakan orang yang meminta-minta kemuliaan sesuai Sabda Rasul yang terpuji dalam hadistnya yang masyhur : (Sesungguhnya orang itu akan dihimpun bersama orang yang ia cintai) dan Sabdanya pula :
(Barang siapa yang mencintai suatu kaum dan dekat dengan mereka, akan dihimpun di hari-kiamat bersama mereka). dan sabdanya s.a.w :
(Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah ).
(Al-Imam Hujjatul-Islam Alghozali telah berkata : “Barang siapa yang tidak dapat menjadi seorang wali dari wali-wali Allah, maka hendaklah ia mencintai wali-wali Allah dan mengimani (keberadaan) mereka, semoga ia nanti akan dihimpun bersama orang yang ia cintai). karena itu, kami bertawassul kepada Tuhan kami dengan kemuliaan dan kedudukan mereka, semoga kami diberi rasa cinta kepada mereka, dapat menempuh jalan mereka dan semoga Allah memuliakan kami dengan kemuliaan mereka serta dijadikan-nya kami dari golongan mereka. – Kami mohon kehadhirat Allah Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang, kiranya dapat menerima usaha kami ini agar bermanfaat dan dijudikannya sebagai simpanan kami, sesungguhnya Dia Maha Kuasa ntas segala sesuatu.
One Comment