Ketahuilah bahwa hal itu adalah fardu kifayah. Yang fardu ‘ain bagi Anda hanyalah mengetahui ilmu yang menguatkan keyakinan terhadap pokok-pokok agama, bukan yang lain. Begitu pula terhadap cabang-cabang ilmu tauhid dengan segala permasalahannya.
Begitulah seharusnya. Tapi jika Anda tidak merasa yakin terhadap suatu pokok agama yang dikhawatirkan dapat merusak keyakinan, maka Anda pun berkewajiban mencari pemecahan masalah tersebut dengan pembicaraan yang memuaskan. Tapi hati-hati! Jangan berdebat dengan cara yang tidak benar, karena itu adalah penyakit yang tidak ada obatnya. Waspadalah darinya. Karena orang yang terjangkit penyakit ini tidak akan selamat kecuali mendapat rahmat dan belas kasih dari Allah Swt.
Ketahuilah! Jika di setiap daerah sudah ada penyeru dari gorang-orang Ahlissunnah yang menjelaskan masalah keyakinan yang masih dianggap kabur, menangkal para pembuat bid’ah, dapat mengolah ilmu kalam dan membersihkan hati para pemilik kebenaran dari gangguan para pembuat bid ah, maka kewajiban menuntut ilmu itu telah gugur bagi orang lain. Begitu juga dengan Anda.
Anda tidak wajib menuntut ilmu sirri dan segala keajaiban hati selain apa yang dapat merusak ibadah sehingga Anda bisa menghindarinya, dan kewajiban yang harus Anda lakukan seperti ikhlas, memuji, bersyukur, tawakal, serta kewajiban lain sehingga Anda bisa menjalaninya.
Adapun selain yang disebut di atas Anda tidak wajib mempelajarinya. Begitu pula dengan ilmu-ilmu fikih seperti jualbeli, sewa-menyewa, perkawinan, perceraian dan hukum pidana. Kesemuanya adalah fardu kifayah dan Anda tidak wajib mempelajarinya bila telah ada yang mempelajari.
Jika Anda bertanya: “Apakah ilmu tauhid seperti di atas bisa dipelajari sendiri tanpa adanya seorang guru yang mengajarkannya?”
Ketahuilah! Seorang guru hanya bertugas membuka dan memudahkan cara memperolehnya. Mencari ilmu dengan perantara seorang guru akan terasa lebih mudah dan menyenangkan. Lalu Allah, dengan anugerah-Nya memberi karunia kepada orang yang Dia kehendaki. Maka jadilah Allah sebagai pembimbing mereka.
Ketahuilah bahwa tahapan ilmu ini adalah jalan rumit yang sulit ditempuh. Namun dengan melaluinya akan tercapai segala maksud dan tujuan. Manfaat tahapan ini besar sekali. Untuk bisa melaluinya juga sangat sulit dan bahayanya juga tidak kecil. Banyak orang yang berpindah dari jalan ini kemudian tersesat. Tidak sedikit penempuhnya yang tergelincir. Banyak orang bingung karena tersesat di dalamnya. Tidak sedikit orang melaluinya lalu berhenti di tengah jalan. Banyak yang melewatinya dalam waktu yang teramat singkat. Namun tidak sedikit pula yang hanya berputar-putar di dalamnya selama tujuh puluh tahun. Semua berada di bawah kekuasaan Allah.
Adapun manfaat ilmu, sebagaimana yang telah kami terangkan adalah bisa memenuhi kebutuhan yang mendesak bagi para hamba sebagai dasar ibadah, lebih-lebih ilmu tauhid dan ilmu sirri.
Telah diceritakan bahwa Allah Swt. berfirman kepada Nabi Dawud a.s.: “Hai Dawud! Carilah ilmu yang bermanfaat!” Nabi dawud menjawab: “Wahai Tuhanku! Apakah ilmu yang bermanfaat itu?” Allah berfirman: ” Hendaknya kamu mengetahui kemegahan-Ku, keagungan-Ku, kesombongan-Ku dan kemahakuasaan-Ku yang sempurna atas segala sesuatu. Karena semua itu yang dapat mendekatkanmu kepada-Ku.
Diceritakan dari sayyidina Ali karramallahu wajhahu. Beliau berkata: “Aku tidak merasa bahagia seandainya mati di waktu kecil kemudian dimasukkan ke dalam surga sedangkan aku belum dewasa. Sebab orang yang paling tahu tentang Allah adalah orang yang paling takut kepada-Nya, lebih banyak ibadahnya dan lebih banyak menerima nasehat dari-Nya.
Adanya kesulitan mencari ilmu sebaiknya Anda hadapi dengan penuh keikhlasan. Carilah ilmu untuk menimba pengetahuan dan tidak sekedar mendengar cerita.
Ketahuilah bahwa bahaya ilmu sangatlah besar. Karena barangsiapa yang mencari ilmu hanya agar terpandang di mata manusia, bisa duduk bersama para pejabat, membanggakan diri di hadapan para pakar dan mengeruk harta, maka perniagaan hidupnya akan bangkrut dan merugi.
Rasulullah Saw. bersabda:
Artinya: “Barangsiapa menuntut ilmu untuk berbangga di hadapan para ulama, dapat menyangkal pendapat orang bodoh atau untuk memalingkan pandangan manusia kepadanya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam neraka”
Abu Yazid Al-Busthami berkata: “Aku bermujahadah selama tiga puluh tahun. Tidak ada yang lebih berat bagiku daripada ilmu dan bahayanya.”
Waspadalah terhadap rayuan setan. Ia akan berkata kepadamu: “Jika di dalam hadis telah diterangkan bahaya menuntut ilmu, maka kamu lebih baik meninggalkannya.”
Jangan Anda perhatikan omongan setan tersebut. Telah diceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah besabda:
Artinya: “Pada malam mi’raj aku melihat kebanyakan penghuni neraka adalah orang-orang miskin.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah! Adakah mereka miskin karena kekurangan harta?’ Rasulullah menjawab: “Tidak. Tapi mereka adalah orang-orang yang miskin dari ilmu.”
Orang yang tidak menuntut ilmu tidak akan mampu ” memahami hukum-hukum ibadah dan menjalankannya sesuai aturan yang berlaku dengan semestinya. Bahkan seandainya ada orang yang beribadah kepada Allah sebagaimana para malaikat langit tapi tidak didasari ilmu, maka ia pun termasuk orang-orang yang merugi.
Singsingkan lengan bajumu dalam menuntut ilmu dengan diskusi, mengajar dan mengulangnya. Jangan merasa malas dan bosan. jika tidak, maka Anda berada di dalam bahaya yang teramat besar.
Semoga Allah Swt, melindungi kita semua.
Secara umum jika Anda melihat tanda-tanda ciptaan Allah yang Maha Agung dengan sungguh-sungguh, maka Anda akan tahu bahwa kita memiliki Tuhan yang Maha Kuasa, Maha Mengetahui, Maha Hidup, Berkehendak, Mendengar, Melihat, Berfirman, bersih dari kebaruan baik dari pembicaraan, ilmu dan kemauan, bersih dari segala sifat kekurangan dan berbagai penyakit. Dia tidak bisa disifati dengan sifat-sifat para makhluk, Tidak menjalankan apa yang diperbolehkan bagi para makhluk-Nya. Dia sama sekali tidak menyerupai makhluk, Tidak menetap di suatu tempat maupun arah dan tidak pula bisa ditempati oleh hal-hal baru serta berbagai macam penyakit.
Jika Anda memperhatikan mukjizat Rasulullah, ayat-ayat Allah, dan tanda-tanda kenabiannya, tentu kita yakin bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah dan orang kepercayaan yang menerima wahyu-Nya. Kita juga mengetahui apa yuang diyakini oleh para ulama salaf ash-shaalih yaitu bahwa kelak Allah akan terlihat di hari kiamat, bahwa Allah Dzat yang ada, tidak menetap di suatu tempat ataupun arah dan bahwa Al-Qur an adalah kalam Allah yang gadim, bukan makhluk, huruf yang terpisah-pisah ataupun berupa suara. Karena bila demikian adanya maka ia inenjadi sama dengan makhluk.
Kita pun akan tahu bahwa tidak ada gerak hati dan kejapan mata dari alam nyata (dunia) dan alam gaib (alam malakut) kecuali dengan ketentuan, kekuasaan, dan kehendak Allah Swt. Dari Allah pula muncul kebaikan, keburukan, manfaat, bahaya, iman dan kufur. Allah tidak mempunyai kewajiban apapun kepada makhluk-nya. Orang yang diberi-Nya pahala hanya karena karunia-Nya semata. Dan orang yang disiksa-Nya merupakan keadilan dari-Nya.
Ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Saw. tentang akhirat seperti pengumpulan (makhluk), bangkit dari kubur, siksa kubur, pertanyaan Munkar dan Nakir, neraca (amal) dan lintasan (di atas nerakajahannam) merupakan pokok-pokok ajaran yang diyakini dan dijalankan oleh para salaf ash-shaalih sebelum munculnya berbagai bid’ah yang menyesatkan. Hal itu juga telah menjadi kesepakatan para ulama.
Semoga Allah menjauhkan kita semua dari perbuatan bid’ah dalam agama dan menuruti keinginan nafsu tanpa berpijak pada suatu dalil.
Kemudian Anda juga harus merenungkan tingkah laku hati, kewajiban batin serta larangan-larangannya seperti yang akan diterangkan di dalam kitab ini agar Anda mengetahuinya. Anda juga akan tahu apa saja yang harus dikerjakan seperti bersuci, puasa, salat, dan sebagainya.
Dengan demikian, Anda telah memenuhi kewajiban yang diperintahkan oleh Allah, Dzat yang menjadikan Anda seorang hamba dalam bidang ilmu. Anda juga telah menjadi golongan ulama pengikut Muhammad Saw. yang berpengetahuan kuat.
Jika Anda mengamalkannya, niscaya Anda akan menjadi seorang hamba yang berilmu dan beramal karena Allah dengan dasar pengetahuan, tidak bodoh, hanya ikut-ikutan ataupun lalai. Anda juga memperoleh kemuliaan yang agung. Ilmu Anda sangat berharga dan memiliki pahala yang melimpah. Anda telah berhasil melewati jalan rumit ini, meninggalkannya: di belakang serta memenuhi haknya dengan izin Allah.
Hanya Allah tempat kita meminta taufik dan kemudahan. Sesungguhnya Dia Maha Penyayang. Dan Tiada daya serta upaya melainkan dengan pertolongan Allah Dzat yang Maha Tinggi dan Maha Agung.









One Comment