Kitab Tasauf

Terjemah Kitab Minhajul Abidin

Terjemah.ahmadalfajri.com | Terjemah Kitab Minhajul Abidin

Terjemah Kitab Minhajul Abidin

Pembukaan

قال الشيخ الفقيه الصالح الزاهد عبد الملك بن عبد الله غفر الله له

Berkata seorang yang pintar yang sholih yang meninggalkan dunia yaitu abdul malik ibn abdullah semoga Allah mengampuninya

أملَى على شيخي الأجل الإمام الزاهد السعيد الموفق حجة الاسلام زين الدين شرف الامة أبو حامد محمد بن محمد بن محمد الغزلي الطوسي قدس الله روحه ورفع الله في الجنة درجاته هذا الكتاب المختصر

Membacakan kepadaku guruku yang agung yang menjadi pemimpin yang meninggalkan dunia yan beruntung yang diberi petunjuk yaitu bukti agama islam juga perhiasan agaman dan kemuliaan ummat, yaitu abu hamid muhammad ibnu muhammad ibnu muhmmad al ghozali at tusi, semoga Allah menyucikan ruhya dan semoga allah mengankatnya derajatnya di sorga, kitab yang ringkas ini

وهو أخر كتاب صنفه ولم يستعمله منه الا خواص أصحابه وهو

Itu adalah kitab terakhir yang beliau karang dan tidak menggungakanya keculai Sahabat sahabatnya yang khusus, kitab itu adalah

الحمد لله الملك الحكيم الجواد الكريم العزيز الرحيم

Segala puji bagi allah yang menjadi raja yang bijaksana yang murah yang mulia yang maha pengasih

الذي خلق الانسان في أحسن تقويم وفطر السموات والأرض بقدرته ودبر الأمر في الدارين بحكمته وما خلق الجن والانس إلا لعبادته

Yang menciptakan manusian dalam bentuk yang paling bagus, dan menciptakan langit dan bumi dengan kekuasaanya, dan mengatur urusan di dunia dan akhiran dengan kebijaksannanya , dan tidak menciptakan jin dan manusian kecuali untuk menyembahnya

فالطريق إليه واضح للقاصدين والدليل عليه لا ئح للناظين ولكن الله يضل من يشاء ويهدي من يشاء وهو أعلم بالهتدين

Lalu jalan menuju Allah itu jelas bagi yang menuju, dan petunjjuk itu terlihat bagi yang melihat, tetapi allah menyesatkan orang yang ia kehendaki dan menununjukkan oran yang ia kehendaki , dan ia mengetahi orang-orang yang mendapat petunjuk

والصلاة والسلام عليى سيد المرسلين على آله الأبرار الطيبين الطاهرين وسلم عظم إلى يوم الدين

Dan selawat serta salam untuk tuan seluruh utusan , dan untuk keluarganya yang baik-baik yang suci-suci, serta salam dan mengangungkan sampai hari kiamat

Wahai saudara-saudaraku! (semoga Allah melimpahkan keridaan-Nya untuk keberuntungan kita) Ketahuilah bahwa sesungguhnya ibadah merupakan buah dari ilmu, keuntungan dalam umur (hidup), hasil yang diperoleh hamba-hamba Allah yang kuat, aset para wali (kekasih) Allah, jalan yang ditempuh oleh para muttagin, bagian orang-orang yang mulia, target bagi orang berkeinginan tinggi, tanda keagungan, pekerjaan orang yang jantan dan menjadi pilihan bagi orang yang bermata hati.

Ibadah merupakan jalan menuju keberuntungan dan juga jalan yang terang menuju surga.

Allah ta’ala berfirman:

Artinya: “Aku adalah Tuhan-Mu, karena itu beribadahlah kalian Kepada-Ku. (Q.S. Al-Anbiya’: 92)

Dan firman Allah Ta’ala:

Artinya: “Sesungguhnya (surga dan kenikmatannya) ini diperuntukkan bagi kalian sebagai balasan. Amal usaha kalian di dunia, Aku ridai dan Ku-terima. (Q.S. Al-Insan: 22)

Kemudian Aku (Al-Ghazali) merenung serta menelusuri jalan menujunya (ibadah) dari permulaan sampai ke apa yang menjadi tujuan para penempuhnya. Dan ternyata ibadah merupakanjalan yang teramat sukar, sulit (dilalui) dan banyak resikonya. Amat melelahkan, panjang berliku, sangat berbahaya, penuh rintangan, diliputi kebinasaan dan penghalang, banyak musuh yang menghadang dan hanya sedikit orang yang menemani dan mengikuti (penempuhmya). Memang begitulah keadaan yang semestinya, karena ibadah merupakan jalan menuju surga. Dengan demikian maka hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah Saw:

Artinya: “Ingatlah sesungguhnya surga itu dikepung oleh hal-hal yang dibenci. Dan sesungguhnya neraka itu dikelilingi oleh berbagai kesenangan nafsu.”

Nabi Saw. juga bersabda:

Artinya: “Ingatlah sesungguhnya surga itu bagai tempat yang rumpil di sebuah bukit yang tinggi. Ingatlah sesungguhnya neraka itu bagai tanah lapang di tempat yang datar.”

Di samping hal yang tersebut di atas, manusia sangatlah lemah, sedangkan waktu terus berjalan, peribadatan semakin merosot, waktu luang untuk beribadah sangatlah sempit, sedangkan kesibukan teramat banyak dan umur pun terasa pendek serta amal kebaikan sering tertunda. Dzat yang Maha Meneliti sangatlah waspada, batas kehidupan terasa dekat, sementara jarak yang harus ditempuh masih terlalu jauh dan hanya taat kepada Allah-lah sebagai bekal yang pantas untuk dibawa. Waktu terus melaju dan takkan kembali.

Oleh karena itu, orang yang berbuat taat semasa hidupnya berarti dia akan memperoleh kebahagiaan untuk selama-lamanya. Sebaliknya, orang yang tidak taat akan merugi bersama orang-orang yang merugi dan celaka bersama orang-orang yang celaka.

Dengan demikian, ibadah merupakan hal yang sangat sulit dilaksanakan tapi juga teramat penting. Oleh sebab itu sedikit sekali orang yang berkeinginan melaksanakannya. Meskipun ada sedikit sekali yang benar-benar melaksanakannya serta jarang yang sampai ke tempat tujuan dan menemukan apa yang dicarinya, namun orang yang sampai ke tempat tujuan itulah orang yang benar-benar mulia, yang dipilih Allah untuk mengetahui (makrifat) dan mencintai-Nya. Allah memberikan petunjuk ke jalan yang benar dengan taufik dan pemeliharaanNya. Kemudian dengan anugerah-Nya Allah menyampaikan mereka ke keridaan dan surga-Nya.

Oleh karena itu, kami memohon kepada-Nya, semoga Dia berkenan memasukkan kami dan Anda sekalian ke dalam golongan orang yang beruntung tersebut dengan kasih sayangNya.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90Laman berikutnya
Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker