Kitab Tasauf

Terjemahan Kitab Miftahul Ma’iyyah

Terjemah.ahmadalfajri.com | Terjemahan Kitab Miftahul Ma’iyyah

Terjemahan Kitab Miftahul Ma'iyyah

PENGANTAR

IMAM ABDUL GHANI AN-NABULSI

SEGALA PUJI BAGI Allah yang telah menyingkap manifestasi abadi sifat-sifat-Nya dengan jelas. Dengan gambaran yang kasat mata Dia menyibak topeng nama-nama- Nya dan melipat jarak antara Dia dan hamba-Nya (sehingga antara keduanya sangat dekat, sedekat urat nadi).

Shalawat serta salam semoga tercurah kepada orang yang menajamkan matanya dengan bantuan mata batinnya dan menghilangkan kabut di dalam hatinya dengan sifat kemanusiaannya.

Semoga ridha Allah terlimpah kepada semua keluarga beliau, baik dari jalur nasab maupun para pengikut yang enggan berselisih paham atas sosok Nabi saw. Kepada siapa pun yang berjumpa dengan beliau, baik yang bertemu pandang secara jasmani maupun secara rohani, dia seperti orang yang menyepuh perak dengan emas yang dia miliki. Juga kepada para pengikutnya yang mengikuti agama (Islam) ini setiap saat. Amma ba’du.

Inilah penuturan seorang yang tertawan berbagai macam kesalahan, gudang segala kekurangan dan aib, bernama Abdul Ghani bin Ismail yang bernasab an-Nabulsi, bermazhab Hanafi, bertarekat Qadiri, berasal dari Damasukus, juga bertarekat Naqsyabandi secara lahir dan batin, dan berpihak terhadap kaum fakir.

Syekh Abu Sa’id an-Naqsybandi al-Balkhi adalah seorang syekh yang perkataannya membangkitkan semangat para salik, Apa yang beliau kehendaki semata berasal dari kehendak Yang Mahakuasa lagi Maharaja, kehendak tersebut terus dirawat dengan pertolongan-Nya—baik di permulaan maupun di akhir—semoga Allah selalu memberi beliau anugerah yang langgeng dan kekuatan di dunia dan akhirat. Syekh Abu Sa’id telah memberikan perintah kepadaku untuk menulis syarah (penjelasan) atas risalah (kitab tipis) berbahasa Arab yang telah diterjemahkan dari Bahasa Persia ini.

Penulis risalah tersebut adalah al-‘Arif al-Kamil al-‘Alim al-‘Amil Syekh Tajuddin an- Naqsyabandi, semoga Allah menyinari pusaranya serta menyucikan ruhnya di alam Barzakh. Dalam risalah itu, Syekh Tajuddin menjelaskan tarekat Naqsyabandiyah yang berlandaskan pada kaidah-kaidah Ahlussunnah wal Jama’ah. Beliau juga menjelaskan berbagai kondisi spiritual (hal) yang mulia dan berbagai tingkatan (maqamat) yang luhur sebagai pedoman bagi para salik, sekaligus sebagai penyelamat bagi orang-orang yang binasa. Saya pun merealisasikan permintaannya, mewujudkan keinginannya, dan menangkap maksud yang disampaikannya karena sangat menginginkan maqam ubudiyyah yang kekal.

Dalam syarah ini, saya perlihatkan rahasia-rahasia yang tersimpan dalam hati orang- orang yang dianugerahi ilmu serta cahaya yang terjaga. Saya berusaha mendekatkan makna yang saya tulis ini sesuai tarekat sang guru, karena menurut mayoritas ulama (yang utama) adalah kesesuaian perkataan dengan orang yang mengatakannya.

Saya memberi judul karya ini dengan Miftah al-Ma’iyyah fi Bayan Thariq an- Naqsyabandiyah. Hanya dari Allah saya memohon pertolongan dalam menuliskan ini semua, karena Dialah pemilik petunjuk menuju jalan yang lurus.

1 2Laman berikutnya
Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker