Ulumul Quran

Terjemah Kitab Mabahits Fi Ulumil Qur’an Karya Manna Al Qattan

Faedah Mengetahui Makki dan Madani

Pengetahuan tentang Makki dan Madani banyak faedahnya, di antaranya:

Untuk dijadikan alat bantu dalam menafsirkan Qur’an, sebab pengetahuan mengenai tempat turun ayat dapat membantu memahami ayat tersebut dan menafsirkannya dengan tafsiran yang benar, sekalipun yang menjadi pegangan adalah pengertian umum lafaz, bukan sebab yang khusus. Berdasarkan hal itu seorang penafsir dapat membedakan antara ayat yang nasikh dengan yang mansukh bila di antara kedua ayat terdapat makna yang kontradiktif. Yang datang kemudian tentu merupakan nasikh atas yang terdahulu.

Meresapi gaya bahasa Qur’an dan memanfaatkannya dalam metode berdakwah menuju jalan Allah, sebab setiap situasi mempunyai bahasa tersendiri. Memperhatikan apa yang dikehendaki oleh Situasi, merupakan arti paling khusus dalam ilmu retorika. Karakteristik gaya bahasa Makki dan Madani dalam Qur’an pun memberikan kepada orang yang mempelajarinya sebuah metode dalam penyampaian dakwah ke jalan Allah yang sesuai dengan kejiwaan lawan berbicara dan menguasai pikiran dan perasaannya serta mengatasi apa yang ada dalam dirinya dengan penuh kebijaksanaan. Setiap tahapan dakwah mempunyai topik dan pola penyampaian tersendiri. Pola penyampaian itu. berbeda-beda, sesuai dengan perbedaan tiia Cara, keyakinan dan kondisi lingkungan. Hal yang demikian nampak jelas dalam berbagai cara Qur’an menyeru berbagai golongan: Orang yang beriman, yang musyrik, yang munafik dan Ahli Kitab.

Mengetahui sejarah hidup Nabi melalui ayat-ayat Qur’an, sebab turunnya wahyu kepada Rasulullah sejalan dengan sejarah dak. wah dengan segala peristiwanya, baik pada priode Mekah maupun priode Medinah, sejak permulaan turun wahyu hingga ayat terakhir diturunkan. Qur’an adalah sumber pokok bagi peri hidup Rasulullah, Peri hidup beliau yang diriwayatkan ahli sejarah harus sesuai dengan Qur’an; dan Qur’an pun memberikan kata putus terhadap perbedaan riwayat yang mereka riwayatkan.

Pengetahuan tentang Makki dan Madani serta Perbedaannya

Untuk mengetahui dan menentukan Makki dan Madani para ulama bersandar pada dua cara utama: sima‘i naqli (pendengaran seperti apa adanya) dan Qiyasi ijtihadi (kias hasil ihtihad). Cara pertama didasarkan pada riwayat sahih dari para sahabat yang hidup pada saat dan menyaksikan turunnya wahyu; atau dari para tabi‘in yang menerima dan mendengar dari para sahabat bagaimana, di mana dan peristiwa apa yang berkaitan dengan turunnya wahyu itu. Sebagian besar penentuan Makki dan Madani itu didasarkan pada cara pertama ini. Dan contoh-contoh di atas merupakan bukti paling baik baginya. Penjelasan tentang penentuan tersebut telah memenuhi kitab-kitab tafsir bil-ma’sar, kitab-kitab asbabun nuzul dan pembahasan-pembahasan mengenai ilmu-ilmu Qur’an. Namun demikian, tentang hal tersebut tidak terdapat sedikitpun keterangan dari Rasulullah, karena ia tidak termasuk suatu kewajiban, kecuali dalam batas yang dapat membedakan mana yang nasikh dan mana yang mansukh. Qadi Abu Bakar Ibnut Tayyib al-Baqalani dalam al-Intisqr menegaskan: ”Pengetahuan tentang Makki dan Madani itu mengacu pada hafalan para sahabat dan tabi‘in. Tidak ada suatu keterangan pun yang datang dari Rasulullah mengenai hal itu, sebab ia tidak diperintahkan untuk itu, dan Allah tidak menjadikan ilmu pengetahuan mengenai hal itu sebagai kewajiban umat. Bahkan sekalipun sebagian pengetahuannya dan pengetahuan mengenai sejarah nasikh dan mansukh itu wajib bagi ahli ilmu, tetapi pengetahuan tersebut tidak harus diperoleh melalui nas dari Rasulullah.”

Cara qiyasi ijtihadi didasarkan pada ciri-ciri Makki dan Madani. Apabila dalam surah Makki terdapat suatu ayat yang mengandung sifat Madani atau mengandung peristiwa Madani, maka dikatakan bahwa ayat itu Madani. Dan apabila dalam surah Madani terdapat suatu ayat yang mengandung sifat Makki atau mengandung peristiwa Makki, maka ayat tadi dikatakan sebagai ayat Makki. Bila dalam satu surah terdapat ciri-ciri Makki, maka surah itu dinamakan surah Makki. Demikian pula bila dalam satu surah terdapat ciri-ciri Madani, maka surah itu dinamakan surah Madani. Inilah yang disebut qiyas ijtihadi. Oleh karena itu, para ahli mengatakan: ’Setiap surah yang di dalamnya mengandung kisah para nabi dan umat-umat terdahulu, maka surah itu adalah Makki. Dan setiap surah yang di dalamnya mengandung kewajiban atau ketentuan, surah itu adalah Madani. Dan begitu seterusnya.” Ja‘bari mengatakan, “untuk mengetahui Makki dan Madani ada dua cara: sima‘i (pendengaran) dan qiyasi (kias).” Sudah tentu sima‘i pegangannya berita pendengaran, sedang qiyasi berpegang – pada penalaran. Baik berita pendengaran maupun penalaran, keduanya merupakan metoda pengetahuan yang valid dan metoda penelitian ilmiah.

Perbedaan Makki dengan Madani

Untuk membedakan Makki dengan Madani, para ulama mempunyai tiga macam pandangan yang masing-masing mempunyai dasarnya sendiri.

Pertama: Dari segi waktu turunnya. Makki adalah yang diturunkan sebelum hijrah meskipun bukan di Mekah. Madani adalah yang diturunkan sesudah hijrah sekalipun bukan di Medinah. Yang diturunkan sesudah hijrah sekalipun di Mekah atau Arafah, adalah Madani seperti yang diturunkan pada tahun penaklukan kota Mekah, misalnya, firman Allah:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak…” (an-Nisa’ [4]:58).

Ayat ini diturunkan di Mekah, dalam Ka‘bah pada tahun penaklukan Mekah atau yang diturunkan pada haji Wada‘, seperti firman Allah:

“Hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku-ridai Islam menjadi aga. ma bagimu.” (al-Ma’idah [5]:3).

Pendapat ini lebih baik dari kedua pendapat berikut, karena ia lebih memberikan kepastian dan konsisten.

Kedua: Dari segi tempat turunnya. Makki ialah yang turun di Mekah dan sekitarnya, seperti Mina, Arafah dan Hudaibiyah. Dan Madani ialah yang turun di Medinah dan sekitarnya, seperti Uhud, Quba, dan Sil‘. Pendapat ini mengakibatkan tidak adanya pembagian secara konkrit yang mendua, sebab yang turun dalam perjalanan, di Tabuk atau di Baitul Makdis tidak termasuk ke dalam salah satu bagiannya, sehingga ia tidak dinamakan Makki dan tidak juga Madani. Juga mengakibatkan bahwa yang diturunkan di Mekah sesudah hijrah disebut Makki.

Ketiga: Dari segi sasarannya. Makki adalah yang seruannya ditujukan kepada penduduk Mekah dan Madani adalah yang seruannya ditujukan kepada penduduk Medinah. Berdasarkan pendapat ini, para pendukungnya menyatakan bahwa ayat Qur’an yang mengandung seruan ya ayyuhan nas (wahai manusia) adalah Makki sedang ayat yang mengandung seruan yd ayyuhal lazina Gmani (Wahai orang-orang yang beriman) adalah Madani.

Namun melalui pengamatan cermat, nampak bagi kita bahwa kebanyakan surah Qur’an tidak selalu dibuka dengan salah satu seruan itu. Dan ketentuan demikian pun tidak konsisten. Misalnya, surah Baqarah itu Madani, tetapi di dalamnya terdapat ayat:

“Wahai manusia, beribadahlah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.” (al-Baqarah [2]:21), dan firman-Nya:

”Wahai manusia, makanlah makanan yang halal dan baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagimu.” (al-Baqarah [2]:168).

Dan Surah an-Nisa’ itu) Madani, tetapi permulaannya “ya ayyuhan nas.” Surah al-Hajj, Makki, tetapi di dalamnya terdapat juga:

“Wahai orang-orang yang beriman, rukulah kamu, sujudlah kamu dan beribadahlah kepada Tuhanmu serta perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapatkan kemenangan.” (al-Hajj [22]:77).

Al-Qur’anul Karim adalah seruan Ilahi terhadap semua makhluk. la dapat saja menyeru orang’ yang beriman dengan sifat, nama atau jenisnya. Begitu pula orang yang tidak beriman dapat diperintah untuk beribadah, sebagaimana orang yang beriman diperintahkan konsisten dan menambah ibadahnya.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57Laman berikutnya
Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker