Terjemahan Kitab Kuning | Terjemahan Kitab Raudhatut Thalibin Karya Imam Ghazali
- Pengantar
- Pendahuluan
- Bagian Pertama: Fondasi Agama
- Bagian Kedua: Adab
- Bagian Ketiga: Makna Suluk dan Tasawuf
- Bagian Keempat: Makna Wushul dan Wishal
- Bagian Kelima: Makna Tauhid dan Penyingkapan (Mukasyafah)
- Bagian Keenam: Makna Nafsu, Ruh, Hafi,
- Bagian Kedelapan: Makna Kedamaian karena Allah swt.
- Bagian Kesembilan: Makna Haya dan Muraqabah
- Bagian Kesepuluh: Makna Kedekatan
- Bagian Kesebelas: Kemuliaan Ilmu dan Kewajiban Mencarinya
- Bagian kedua Belas: Makna al-Asma’ al-Husna
- Bagian Ketiga Belas: Meyakini dan Berpegang “Teguh kepada Akidah yang Benar ”
- Bagian Keempat Belas: Penjelasan Sifat-sifat Allah swt.
- Bagian Kelima Belas: Hakikat Ikhlas dan Riya’ Hukum dan Pengaruhnya
- Bagian Keenam Belas: Sanggahan Pendapat tentang Dibolehkannya Dosa Kecil bagi Para Nabi
- Bagian Ketujuh Belas: Mengenali Macam-macam Bisikan, Memerangi Setan, serta Rancangan untuk Menolak Kejahajannya
- Bagian Kedelapan Belas Dua Puluh Makna Bahaya Lidah
- Bagian Kesembilan Belas: Perihal Perut dan Penjagaannya
- Bagian Kedua Puluh: Mengenai Rekayasa dan Tipu Daya Setan
- Bagian Kedua Puluh Satu: Hak Allah swt. yang Wajib Diperhatikan
- Bagian Kedua Puluh Dua: Hakikat Akhlak Baik dan Perangai Buruk
- Bagian Kedua Puluh Tiga: Makna Pikiran, Pendahuluan, dan Turunannya
- Bagian Kedua Puluh Empat: Makna Tobat dan Buahnya: Lari, Kembali, dan Rendah Hati
- Bagian Kedua Puluh Lima : Sabar dan Buahnya: Riyadhah dan Tahdzib
- Bagian Kedua Puluh Enam: Khauf dan Turunannya
- Bagian Kedua Puluh Tujuh : Raja” dan Raghbah, Basih sebagai Buahnya
- Bagian Kedua Puluh Delapan: Kefakiran beserta Variannya
- Bagian Kedua Puluh Sembilan: Zuhud dan Mendahulukan Orang Lain
- Bagian Ketiga Puluh: Muhasabah dan Manfaatnya: I’tisham dan Istiqamah
- Bagian Ketiga Puluh Satu: Syukur dan Kebahagiaan sebagai Ahwal dan Hikmah sebagai Amalannya
- Bagian Ketiga Puluh Dua: Tawakal dan Adabnya
- Bagian Ketiga Puluh Tiga : Macam-macam Niat: Qashd, Azm, dan Iradah
- Bagian Ketiga Puluh Empat : Kejujuran dan Tanda-fandanya
- Bagian Ketiga Puluh Lima : Ridha”
- Bagian Ketiga Puluh Enam : Larangan Bergunjing
- Bagian Ketiga Puluh Tujuh : Makna Futuwwah (Kedermawanan)
- Bagian Ketiga Puluh Delapan : Perihal Akhlak Mulia
- Bagian Ketiga Puluh Sembilan: Qana’ah
- Bagian Keempat Puluh: Tentang Peminta-minta
- Bagian Keempat Puluh Satu: Kasih Sayang terhadap Makhluk Allah
- Bagian Keempat Puluh Dua : Penjelasan Perihal Bahaya Dosa
- Bagian Keempat Puluh tiga: Shalat Ahlul Qurb
Pengantar
Asy-Syaikh al-Imam al-‘Alim al-‘Allamah al-Auhad Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath-Thusi ra. berkata: segala puji bagi Allah yang telah membakar hati para kekasih-Nya dengan api cinta kepada-Nya.
Yang memenuhi semangat dan jiwa mereka dengan kerinduan untuk bertemu dan menyaksikan-Nya. Yang memberi kemampuan mata dan nurani mereka untuk menyaksikan keindahan-Nya, hingga mereka “mabuk” karena jiwa mereka telah sampai kepada-Nya. Hati mereka takjub karena menyaksikan keagungan dan kewibawaan-Nya, sehingga mereka tak melihat apa pun di alam ini kecuali Dia.
Walaupun mata mereka melihat berbagai gambar dan bentuk yang mengantarkan mata hati mereka kepada Allah: meskipun telinga mereka mendengar langgam yang membuat batin mereka berlari menuju Sang Kekasih, kendati mereka mendengar suara yang mengejutkan atau menggelisahkan, menggembirakan atau menyedihkan, menggelorakan atau merindukan, namun, ketakjuban mereka hanyalah kepada-Nya, kebahagiaan mereka hanyalah bersama-Nya, kegelisahan mereka hanyalah karena-Nya, kesedihan mereka hanya karena-Nya, kerinduan mereka hanya pada apa yang ada di sisi-Nya, dan semangat mereka hanya untuk-Nya.
Mereka tidak datang dan pergi melainkan di sekeliling Nya. Pendengaran mereka berasal dari-Nya dan mereka has nya mendengarkan-Nya, karena mata dan telinga mereka telah ditutup dari selain-Nya. Merekalah orang-orang yang Dia pilih untuk menjadi kekasih-Nya di antara orang-orang pilihan dan istimewa bagi-Nya.
Semoga shalawat dan salam Allah selalu tercurah kepada sosok yang diutus membawa risalah-Nya, beserta keluarga, para sahabat, dan para pempimpin menuju kebenaran.
Selanjutnya, aku menulis risalah ini sebagai pegangan bagi para pencari kebenaran, dan membantu mereka dalam menempuh suluk, insya Allah. Dalam menulisnya, aku memohon pertolongan kepada Allah swt. agar terhindar dari kekurangan dan kesalahan. Dialah Penolong dan Pembantu Terbaik.
Risalah ini kuberi nama “Raudhatut Thalibin wa Umdatus Salikin.” Kepada-Nya aku meminta agar risalah ini bermanfaat. Sesungguhnya, Dia sangat dekat dan Maha Mengabulkan Doa.
One Comment