Campuran

Terjemah Kitab As Sab’iyyat Fi Mawaidzil Bariyyat

Terjemahan Kitab Kuning | Terjemah Kitab As Sab’iyyat Fi Mawaidzil Bariyyat

Daftar Isi
show

MUKADIMAH

DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH DAN MAHA PENYAYANG

            Segala puji bagi Allah, Dzat yang tidak ada persamaanya, tidak mempuyai pembantu dan juga teman, tidak beristri dan tidak beranak, Yang menciptakan tujuh petala langit dan tujuh petala bum. Yang menciptakan manusia dari tanah, kemudian melanjutkan penciptaannya dari air yang hina. Demikian itu adalah Kekuasaan Tuhan semesta alam. Maha sucilah Allah, sebaik-baik pencipta.

            Aku bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad itu adalah hamba dan utusan-Nya. Semoga shalawat dan salam berlimpah atasnya sepanjang hari dan tahun. Dan aku memohon ampunan kepada Allah, Tuhan semesta alam.

            (Berkata) Asy Syaikh Al Imamul ajallu Abu Nasr Muhammad bin Abdurrohman alhamdaani, Semoga Rahmat Allah berlimpah atasnya (ketahuilah) Bahwa Dzat Pencipta Yang sangat besar kekuasaan-Nya dan sangat tinggi kalimat-Nya serta berkesinambungannikmat-nikmat-Nya telah menghisasi tujuh perkaradengan tujuh perkara , dan menghiasi pula bagi yang tiap-tiap tujuh perkara itu dengan tujuh perkara lainya, untuk memberitahukan kepada orang-orang yang berilmu bahwasanya angka tujuh itumempenyai rahasia yang sangat besar dan kedudukanya yang agung di sisi Allah, Maharaja yang memiliki kemudlarratan dan kemanfaatan.

            Pertama, Allah menghiasi udara dengan tujuh lapis langit.

Firman-Nya :

Artinya : “Dan kami bina diatas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh” (Annabaa’:12)

            Kemudian allah menghiasinya dengan tujuh bintang, firman-Nya :

Artinya : “dan sesungguhnya kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang di langit, dan kami telah menghiasi (langit itu) nya bagi orang-orang yang memandang (nya). (QS. Al Hijr :16)

            Kedua, Allah telah menghias padang yang lapang dengan tujuh lapis bumi. Firman Allah :

Artinya : Allah-lah yang telah menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi…”. (QS Ath thalaaq : 12 )

            Kemudian Allah menghiasi bumi itu dengan tujuh lautan, sebagaimana firman-Nya :

Artinya : “…. Dan laut, ditambahkan kepadanya tujuh laut lagi sesudahnya…. “ (QS. Luqman :27)

            Ketiga, Allah telah menghias neraka dengan tujuh tingkat, yaitu : Jahannam, Sa’iir, Saqor, Jahiim, Huthomah, Ladhoo, dan Hawiyah. Kemudian Allah menghiasinya pula dengan tujuh pintu, sebagaimana firman-Nya :

Artinya : “Ia (neraka) itu mempunyai tujuh pintu, tiap-tiap pintu (telah ditentukan untuk golongan tertentu dari mereka”. (QS Al-Hijr: 44)

            Keempat, Allah menghias Al Qur’an dengan tujuh surah yang panjang, kemudian menghiasinya pula dengan tujuh ayat pembuka kitab (fatihatul kitaab). Sebagaimana firman-Nya :

Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepada-Mu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Qur’an yang agung:. (QS. Al Hijr: 87)

            Kelima, Allah menghias manusia dengan tujuh anggota badan, yaitu : Dua tanggan, dua kaki, dua lutut, dan satu wajah. Kemudian menghiasnya dengan tujuh peribadatan, yaitu : dua tangan dengan do’a, dua kaki dengan berkhidmat, dua lutut dengan bubuk, dan muka dengan sujud. Firman-Nya :

Artinya :… Dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan )”. (QS. Al Alaq : 19)

            Keenam, Allah menghias umur manusia dengan tujuh tahapan. Pada masa baru lahir disebut ‘Rodli’, kemudian ‘fathim’, kemudian ‘shobi’, kemudian ‘ghulam’, kemudian ‘syaab’, kemudian ‘kuhul’, kemudian ‘syaikh’. Dan menghias tujuh tahapan umur ini dengan tujuh kalimat yaitu : ucapan Laa ilaaha illallaah Muhammad Rasulullah. Firman Allah :

Artinya : “… dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat taqwa (Laailaaha illallaah) dan adalah mereka berhak dengan kalimat taqwa itu patut memilikinya”. (QS. Al Fath :26)

Ketujuh, Allah menghias dunia dengan tujuh negeri yang besar, yaitu pertama : Hindustan; kedua : Hijaz; ketiga : Basrah, Badiyah, kufah; keempat : Irak, Syam, Khurasan sampai ke Balakh; kelima : Roma dan Armenia; keenam : negri Ya’juj dan Ma’juj; ketujuh : Cina dan Turkistan. Kemudian Allah menghias tujuh negri yang besar itu dengan tujuh hari Yaitu : Sabtu, Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jum’at. Dan Allhah memuliakan dengan ketujuh hari ini, tujuh dari para nagi, yaitu : Allah memuliakan Nabi Musa as. dengan hari sabtu, Isa bin Maryam dengan hari Ahad, Dawud alaihissalaam dengan hari Senin, Nabi Sulaiman as. Dengan hari Selasa, Nabi Yaqub as dengan hari Rabu, Nabi Adam as. Dengan hari kamis, dan Nab Muhammad saw. Dan umatnya dengan hari Jum’at.

Maka tatkala saya merenungkan akan keunikan-keunikan ini, kamudian timbullah dalam hati saya suatu keinginan untuk menyusun suatu kutab yang berisi ilmu tentang ma’na hari-hari ini, agar dapat menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang membacanya.

Dan kitab ini saya namakan  : As sab’iyyatul fii mawaa’idhil bariyyaat.

Saya mohon kepada Allah agar ia membantu saya dalam menyempurnakan kitab ini, dan memberi petunjuk kepada saya buat menyelesaikannya. Karena Ia sebaik-baik tempat meminta, dan bagi-Nya upaya dan kekuatan.

Amin.

Al-Mu’allif

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56Laman berikutnya
Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker