Fiqh

Terjemahan Kitab Nailur Roja

Terjemahan.ahmadalfajri.com | Terjemahan Kitab Nailur Roja

PENDAHULUAN

*Makna huruf (ba’) adalah untuk kebersamaan dengan disertai mengambil keberkahannya.

*Makna lafadz (Ism) diambil dari kata (sumuwwu) yang artinya adalah ketinggian.

*Makna lafadz (Allah) adalah nama bagi Dzat yang wajib adanya dan berhak atas seluruh kesempurnaan.

*Makna lafadz (ar-Rahman) adalah pemberi nikmat yang besar

* Makna lafadz (ar-Rahim) adalah pemberi nikmat yang kecil Makna basmalah adalah dengan kebersamaan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, aku mengarang kitabku ini agar mendapat keberkahannya.

Seorang pengarang memulai karangan bukunya dengan basmalah untuk mengikuti Al Qur’anul “Aziz dan mengamalkan sabda Nabi saw Artinya : “Setiap perkara yang penting dalam syari’at, namun tidak dimulai dengan basmalah maka perkara tersebut adalah kurang dan sedikit keberkahannya.”

Hukum membaca basmalah lima macam, yaitu :

  1. Wajib, seperti dalam shalat.
  1. Haram, pada perbuatan yang haram hukumnya, seperti saat meminum khamr.

3.Sunnah, ketika mengerjakan perbuatan yang penting dalam syari’at, seperti wudhu, mengarang kitab dan lain sebagainya.

  1. Makruh, ketika mengerjakan perbuatan yang makruh hukumnya, seperti melihat hal-hal yang makruh.
  1. Mubah, pada perbuatan yang mubah dan tidak ada keutamaan di dalamnya, seperti memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain.

* Makna (al-hamd) secara bahasa adalah pujian dengan lisan atas suatu hal baik yang dilakukannya tanpa paksaan seperti sifat santun dan dermawan. Sehingga sifat baik yang ada karena paksaan, seperti memang tercipta dalam keadaan indah, maka memujinya bukan termasuk al-hamd, bahkan hanya sekedar pujian. Contoh : saya memuji mutiara atas keindahannya.

* Makna (al-hamd) secara istilah adalah perbuatan yang menunjukkan keagungan pemberi nikmat, baik nikmat tersebut diterima oleh orang yang memujinya atau selainnya.

* Makna (syukur) secara bahasa seperti makna (al-hamd) secara istilah, yaitu perbuatan yang menunjukkan keagungan pemberi nikmat, baik nikmat tersebut diterima oleh yang bersyukur atau makhluk lainnya.

* Makna (syukur) secara istilah adalah usaha seorang hamba menggunakan segala nikmat yang diberikan oleh Allah kepadanya untuk apa nikmat tersebut sebenarnya diciptakan.

* Makna (rabb) adalah Pemilik, dan rabb mempunyai makna yang banyak selain itu.

* Makna (al-aalamun) adalah manusia, jin dan malaikat.

Makna hamdalah adalah pujian dengan lisan atas sesuatu yang indah tanpa paksaan dan dengan rasa pengagungan yang dikhususkan hanya untuk Allah Ta’ala Pemilik manusia, jin dan malaikat.

Sesungguhnya aku artikan makna hamdalah di atas sesuai makna (al-hamd) secara bahasa, karena itulah yang diminta dalam memulai sesuatu, bukan secara istilah sebagaimana ulama lain yang mengartikan.

Rukun hamdalah adalah lima, yaitu :

  1. Hamid, yaitu makhluk yang mengucapkan pujian.
  2. Mahmud, yaitu pemberi nikmat.
  3. Mahmud bih, yaitu lisan misalnya.
  4. Mahmud ‘alaih, yaitu nikmat
  5. Ucapan hamdalah, seperti perkataan . “Alhamdulillaah” atau “Zaid orang yang dermawan”.

Hamdalah terbagi menjadi empat bagian, yaitu :

  1. Pujian Pencipta terhadap diri-Nya, seperti pujian Allah terhadap diri-Nya sendiri. Allah Ta’ala berfirman :

Artinya : “Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.” (O.S. Al Anfaal : 40)

  1. Pujian Pencipta terhadap makhluk-Nya, seperti pujian Allah terhadap sebagian hamba-Nya. Allah swt berfirman :

Artinya : “Dia (Sulaiman) adalah sebaikbaik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya).” (O.S. Shaad : 30)

  1. Pujian makhluk terhadap Pencipta, seperti pujian kita kepada Allah “Azza wa Jalla. Contoh, kita berucap : “Alhamdulillaah”.
  1. Pujian makhluk terhadap makhluk, seperti pujian kita kepada sesama. Contoh, kita katakan : “Sebaik-baik orang adalah Zaid.”

* Huruf (ha) kembali kepada Allah Jalla Jalaaluh.

* Makna (nasta-‘iin) adalah kami memohon pertolongan.

* Makna (umuur) adalah segala perkara dan keadaan.

* Makna (diin/agama) secara bahasa adalah ketaatan, ibadah dan balasan. Sedangkan secara syari’at artinya adalah segala sesuatu yang disyari’atkan oleh Allah melalui lisan Nabi-Nya dari berbagai macam hukum. Kata sinonimnya adalah Islam dan Syari’ah.

* Makna keseluruhannya adalah kita memohon pertolongan kepada Allah dalam menghadapi berbagai perkara dan keadaan dunia maupun agama, tidak memohon kepada selain-Nya.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58Laman berikutnya
Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker