Kitab Tasauf

Terjemah Kitab Sabilul Iddikar Karya Habib Abdullah Bin Alawi

Terjemahan Kitab Kuning | Terjemah Kitab Sabilul Iddikar

Terjemah Kitab Sabilul Iddikar

Buku ini merupakan terjemahan dari Kitab Sabilul Iddikar Wal I’tibar, yang berisi tentang bagaimana perjalanan umur manusia dalam kehidupannya, apa yang hendaknya dilakukan oleh para hamba Allah swt?

Di dalamnya, asy-Syeikh Abdullah bi Alawi ah-Haddah ra mengupasnya dengan lembut dan penuh makna.

Mukaddimah

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Tiada daya maupun kekuatan kecuali milik Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Maha Suci Engkau kami tidak memiliki ilmu kecuali apa yang Engkau ajarkan kepada kami sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Segala puji bagi Allah Yang Maha Esa lagi Maha perkasa, Maha Mulia lagi Maha Pengampun, Maha Mengatur segala urusan, Maha Menentukan takdir, Yang Memasukkan siang hari dalam malam hari dan memasukkan malam hari dalam siang hari sebagai peringatan bagi orang-orang yang memiliki penglihatan dan akal.

Maha Suci la dan Maha Tinggi, raja yang Maha Agung, lagi Maha Perkasa, Qadim dan Azali lagi Maha Abadi, Maha Hidup lagi Maha Mengatur segala sesuatu, yang telah menetapkan atas makhluk-Nya kehidupan yang fana, kematian dan bencana, perubahan dari satu keadaan menuju keadaan yang lain, perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, Dialah Yang Maha Esa dalam kekekalan-Nya sepanjang zaman meski keadaan datang silih berganti dan umur telah berakhir.

Aku memuji-Nya sebagaimana la memuji diri sendiri dan sebagaimana para hamba-Nya yang ikhlas yang baik dari kalangan para malaikat yang didekatkan, para nabi dan rasul dan orang-orang yang saleh memuji-Nya.

Semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada hamba dan rasul-Nya junjungan kami Muhammad yang terpilih yang la utus sebagai rahmat bagi alam semesta dan penutup para nabi beserta keluarga yang baik dan suci, para sahabat Muhajirin maupun Anshar dan para pengikut jejak mereka dengan baik sampai hari kiamat, hari di mana manusia dibagi menjadi dua golongan, satu golongan di surga dan yang lain di neraka.

Amma ba’du.

Inilah karya yang penuh berkah insya Allah, kami menulisnya dengan tujuan sebagai bahan renungan atas umur manusia yang telah berlalu juga perubahan yang ia alami dari satu fase ke fase lain sejak perpindahannya dari sulbi ke dalam rahim sampai ia menempati salah satu tempat yaitu surga atau neraka.

Allah swt telah memerintahkan Rasul-Nya saw untuk memberi peringatan dan la mensifatkan beliau saw sebagai pembawa peringatan, la menjadikan merenung termasuk sifat orang-orang beriman yang selalu berserah diri, takut kepada-Nya, berhati nurani dan dia bersaksi. Allah swt berfirman :

“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfa’at bagi orang-orang yang beriman.” (Qs. Adz Dzariyaat : 55)

“Maka tetaplah memberi peringatan dan kamu disebabkan ni’mat Tuhanmu bukanlah seorang tukang tenun dan bukan pula seorang gila.” (Qs. Ath Thuur : 29)

“Oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfa’at, orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran.” (QS. Al A’laa : 9-10)

“Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka.” (Qs. Al Ghasyiyah : 21-22)

“Dan tiadalah mendapat pelajaran kecuali orang-orang yang kembali (kepada Allah).” (Qs. Ghafir / Mukmin : 13)

“Sesungguhnya pada yang demikian benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.” (QS. Qaaf : 37).

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30Laman berikutnya
Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker