Kitab Tasauf

Terjemah Kitab Al Kasyfu Wat Tabyin Karya Imam Ghazali

Terjemahankitabkuning | Terjemah Kitab Al Kasyfu Wat Tabyin Karya Imam Ghazali

Pendahuluan

Segala puji bagi Allah Yang Maha Esa, shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, serta seluruh keluarga dan para sahabatnya.

Klasifikasi Makhluk.

Perlu diketahui bahwa makhluk dibagi menjadi dua kategori, hewan? dan nonhewan. Adapun hewan terbagi menjadi dua, mukala¹llf dan nomukalaf.

Definisi Mukalaf.

Mukalaf ialah orang yang mendapat ketentuan dan perintah untuk beribadah kepada Allah SWT. Dengan konsekuensi pahala bagi yang mengindahkan perintah-Nya serta meninggalkan perbuatan maksiat. Sedangkan mendapat siksa bagi orang yang mengabaikan perintah dan larangan-Nya.,

Pembagian Mukalaf.

Mukalaf terbagi dua, mukmin dan kafir. Mukmin terbagi menjadi dua; taat dan maksiat. Keseluruhan dari yang taat dan maksiat terbagi lagi menjadi dua; pintar (berilmu) dan bodoh (tidak berilmu).

Siapa Saja Yang Dapat Tertipu?

Imam al-Ghazali melihat bahwa tipu daya (al-ghurur) pasti dapat menimpa seluruh orang mukalaf baik mukmin maupun kafir kecuali orang-orang terpilih yang dijaga oleh Allah SWT. Dengan demikian, Al-Ghazali akan menguak seluruh tabir tipu daya yang menimpa mukalaf tersebut dalam pembahasan yang lebih rinci dan jelas, serta menggunakan redaksi yang ringkas dan simpel agar mudah dipahami. Hanya Allah-lah dzat sebaik-baik pemberi taufik.

– Kelompok Yang Tertipu Dari Kalangan Mukmin. Mereka adalah:

1. Golongan Ulama

2. Golongan ahli ibadah

3. Golongan orang yang bergelimang harta

4. Golongan ahli tasawuf

– Kelompok Yang Tertipu Dari Kalangan Kafir. Di antaranya adalah:

1. Orang yang tertipu dengan kehidupan dunia.

2. Orang yang tertipu oleh tipu daya setan.

Orang-orang yang tertipu dengan kehidupan dunia, mereka ini mengatakan bahwa hal yang sudah jelas dan pasti (faktual) itu lebih baik dari pada yang masih berupa wacana (ilusif).

Mereka mengira kesenangan di dunia itu dapat digapai dengan mudah, sedangkan kesenangan di akhirat dianggap semu. Dalam pikiran mereka suatu keyakinan seperti di atas tidak dapat diruntuhkan dengan perkara yang masih belum jelas kepastiannya. Penganalogian seperti ini adalah suatu kesalahan karena dapat merusak logika seorang manusia.

Analogi ini berasal dari iblis laknatullah alaihi dalam Ucapannya “Aku ini lebih baik”. Menurutnya, suatu kebaikan hanya dilihat dari siapa yang lebih unggul, karena menurut Iblis api itu lebih hebat ketimbang segumpal tanah.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18Laman berikutnya
Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker