Kitab Tasauf

Terjemahan Kitab Durratun Nasihin

Terjemahan.ahmadalfajri.com | Terjemahan Kitab Durratun Nasihin

MUKKADDIMAH

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kami ke dalam golongan orang-orang yang memberi nasehat, dan telah memberikan pemahaman kepada kami dari ilmu-ilmu para ulama yang luas ilmunya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah ke haribaan Nabi besar Muhammad, yang agamanya telah menghapus seluruh agama orang-orang kafir dan durhaka: dan juga semoga tercurah kepada sanak keluarga dan para sahabatnya yang telah berpegang teguh pada syariatnya sebagai orang-orang yang saleh.

Dan selanjutnya, hamba Allah yang (mengakui dirinya) melarat dan membutuhkan belas kasih Tuhannya Yang Mahakuasa, Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy Syakir Al- Khuwairi, semoga Allah memuliakan mereka dengan kelembutan dan kemurahan-Nya yang luhur : “Dahulu, saya pernah tinggal di kota besar bernama Konstantinopel, semoga Allah Ta’ala memelihara kota itu dan kota-kota lainnya dari bencana dan bahaya.

Ketika saya melihat di antara rekan-rekan pelajar dan guru-guru yang terhormat, yang di tengah-tengah masyarakat, mereka laksana pelita-pelita yang menerangi dalam kegelapan malam, ada suatu petuah yang disukai di kalangan mereka dan di kalangan ulama yang mulia, yang dengan perpegangan teguh pada sumber ilmu, mereka menjadi pewaris para nabi. Akan tetapi, pengajaran tersebut tidak teratur seperti urutan Alquran yang agung, karena itu saya ingin menulisnya dan memperbaiki kekeliruannya di bawah bimbingan Aliah Yang Maha Terpuji.

Dan pernah pula, kami mendapati sementara pelajar dari rekan-rekan kami mengatakan dengan lidah mereka apa-apa yang tidak tercantum di dalam Kitab kita. Dengan demikian, mereka telah berbuat suatu kekeliruan bahkan kekufuran dalam nasehat-nasehat dan petuah-petuah mereka kepada orang-orang yang tenggelam dalam kantuk dan menyembunyikan setan yang berbisik di dada manusia. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan-kejahatan diri kami dan keburukan-keburukan

perbuatan kami. Semoga Allah mengusir setan tersebut dari menimbulkan fitnah di dalam hati kami.

Kemudian, beberapa hari yang lewat, saya ditimpa suatu penyakit yang berat, karena ketentuan dari Allah Maharaja Yang Terpuji. Karenanya, untuk beberapa hari, saya terpaksa berbaring saja di tempat tidur, di mana saya tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun. Maka pada saat itu, saya bernazar, jika Allah memelihara diri saya dari bencana dan malapetaka, saya akan menemui orang-orang yang saya kasihi di antara masyarakat, lalu saya ceritakan kepada mereka isi hatiku sejelas matahari dan cahaya, dan saya alirkan ke tengah masyarakat air hujan dan air laut.

Ketika saya dianugerahi kesembuhan dari penyakit yang telah disuratkan itu, dar tidak tersisa pada diriku suatu kelemahan sedikit pun, lalu saya tepati perkataan-perkataan tersebut di atas dan hal-hal lain yang telah menjerumuskan tangan-tangan mereka ke dalam kekeliruan dan kesesatan. Kemudian dengan bimbingan dari Allah Maharaja Yang Maha Pemurah, saya pun mulai menulis. Maka semua masalah yang ada dalam tulisan  itu menjadi  laksana  permata  dan  mutiara,  yang  belum  pernah  tersentuh sebelumnya oleh jin dan manusia. Dan saya susun setiap ayat-Nya menurut urutan Alquran yang mulia, dan saya pilih hal-hal yang menunjukkan tentang sifat-sifat surga dan neraka, serta saya tambahkan pula beberapa hadis yang mulia dan kisah-kisah menarik tentang orang yang berbuat seperti perbuatan kaum Luth, baik lelaki maupun perempuan, dan saya terangkan bagaimana nasib mereka di dunia dan di akhirat, dan apakah mereka wajib dikenai hukuman (had) atau rajam berdasarkan kias kepada pezina laki-laki dan perempuan.

Ketika tulisan ini telah keluar dari rahim ibunda ke dunia yang fana ini, dan ia membutuhkan nama tertentu dari nama-nama yang terbaik, maka saya menamainya dengan nama DURRATUN NASIHIN (Mutiara Para Pemberi Nasehat). Semoga Allah menjadikan tulisan ini di tangan rekan-rekan tergolong amal orang-orang yang Saleh. Hanya saja saya ingin minta bantuan pada para cerdik pandai, terutama para ulama dan tokoh-tokoh yang terkemuka, sudilah kiranya mereka membetulkan hal-hal yang keliru dari saya, dan membuang hal-hal yang timbul karena kelalaian saya. Karena manusia adalah tempatnya lupa. Dan karena orang seperti saya yang menulis seperti ini merupakan hal yang tercela, sebagaimana menulisnya orang yang lumpuh itu

merupakan hal yang sia-sia. Dan sibuk melakukan hal seperti ini di tengah-tengah masa belajar adalah seperti melemparkan mata uang yang berharga ke dalam sungai Nil. Memberi maaf dan menghapus dosa itu adalah tidak mungkin dilakukan kecuali oleh Allah Yang Maha Pengampun, dan perbuatan dosa dan lalai itu tidak mungkin muncul kecuali dari orang yang durhaka.

Allah jugalah yang memberi petunjuk kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus, dan Dia-lah yang mencukupiku dan sebaik-baik penolong. Bagi- Nyalah dipanjatkan segala puji atas semua keadaan selain dari kekufuran dan kesesatan, dan Mahasucilah Dia dari apa pun yang menyerupai dan menandingi-Nya.

1 2Laman berikutnya
Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker