Fiqh

Terjemahan Kitab Durorul Bahiyah

41. PASAL TENTANG SYARAT SA’I

Syarat-syarat Sa’i itu ada empat, yaitu:

1 . Sa’i dilakukan setelah thawaf yang sah, baik tahwaf rukun atau thawaf qudum.

  1. Memulai sa’i dari Shata.
  2. Melewati seluruh medan sa’i.
  3. Sa’i tujuh kali dengan yakin.

Catatan penting:

Ziarah makam Nabi Muhammad saw. sangat dianjurkan, termasuk bagi orang yang tidak haji maupun umrah. Banyak hadits menjelaskan fadlilah ziarah tersebut. Wallahu a’lam.

PENUTUP

Semoga kita menutup hidup kita dengan husnul khatimah. Amin. Setiap orang yang mukallaf wajib segera bertaubat dari seluruh dosa, baik kecil maupun besar.

Allah swt. berfirman:

“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An Nur : 31)

Nabi saw, bersabda:

“Bertaubatlah kalian kepada Allah, karena sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya seratus kali tiap hari.” :

Setiap mukallaf berkewajiban mengosongkan dan menjaga hatinya dari segala sifat yang tercela. Contoh sifat tercela sebagai berikut: 

  1. Bimbang apakah Allah ada atau tidak.
  2. Merasa aman dari makar Allah.
  3. Putus asa terhadap rahmat Allah.
  4. Sombong. ‘
  5. Ujub (membanggakan diri)
  6. Riya’ (tidak ikhlas). , .
  7. Hasud (dengki),
  8. Dendam.

Dan menghiasi diri dengan sifat-sifat terpuji. Contoh sifat terpuji sebagai berikut:

  1. Ikhlas.
  2. Tawadlu’.

3 Ridla kepada Allah.

4, Tawakkal kepada Allah.

5, Sabar atas musibah dan ujian.

  1. Sabar melakukan ibadah.
  2. Sabar menjauhi dosa.
  3. Percaya bahwa Allah pasti memberinya rezeki.

9, Membenci dunia,

  1. Memusuhi nafsu dan setan.

Mukallaf harus menjaga ketujuh anggota badannya dari seluruh dosa, Ia harus menjaga matanya dari:

1, Melihat wanita lain (bukan muhrim dan istri).

2.Memandang aurat.

3, Memandang muslim dengan menghina,

  1. Melihat ke dalam rumah orang lain tanpa izin.

Ia harus menjaga lidah dari:

  1. Berdusta.
  2. Menggunjing, yaitu menuturkan keburukan muslim, meskipun benar adanya.
  3. Adu domba, yaitu mengadu dua pihak yang sedang bersengketa.
  4. Menertawakan sesama muslim.

Ia harus menjaga telinga dari:

1 Mendengar gunjingan.

  1. Mendengar adu domba.
  2. Mendengar seluruh ucapan yang diharamkan.

Ia harus menjaga tangan dari:

1-MenQurangi timbangan atau takaran.

  1. Berkhianat.
  2. Mencuri.
  3. Membunuh.
  4. Memukul tanpa hak.

la harus menjaga kakinya dari:

  1. Berjalan untuk memfitnah sesama muslim.
  2. Berjalan untuk membunuh muslim.
  3. Berjalan untuk membahayakan muslim.

Ia harus menjaga kemaluannya dari:

1.Zina.

  1. Sodomi (meskipun kepada istri sendiri).
  2. Onani dengan tangannya sendiri.

Ia harus menjaga perutnya dari:

  1. Memakan riba.
  2. Meminum minuman yang memabukkan. Kn
  3. Memakan harta anak yatim.
  4. Makanan dan minuman yang diharamkan Allah.

Hendaknya bagi orang mukmin yang pandai memiliki sifat-sifat berikut:

  1. Khusyu’.
  2. Tawadlu’.
  3. Takut kepada Allah.

4.Zuhud kepada dunia.

  1. Qana’ah meskipun pas-pasan.
  2. Menyedekahikan harta yang lebih dari kebutuhan.
  3. Menyayangi hamba-hamba Allah.
  4. Amar ma’ruf.

9, Nahi mungkar.

  1. Segera berbuat kebaikan.
  2. Selalu melakukan ibadah.
  3. Mengajak orang lain untuk bertakwa.
  4. Pemalu.
  5. Meminimalkan hal-hal yang menyakiti orang lain.
  6. Jujur ucapannya.
  7. Sedikit bicara.
  8. Berbakti kepada dua orang tua.

18, Silaturahim kepada kaum kerabat

19, Sayang kepada sesama muslim.

  1. Mengharapkan rahmat Allah.
  2. Memberi karena Allah.
  3. Tidak memberi karena Allah.
  4. Cinta karena Allah.”
  5. Benci karena Allah.
  6. Cinta Allah, Rasulullah saw., para sahabatnya, anak cucu “Nabi, ulama dan orang saleh.
  7. Berbaik sangka kepada seluruh muslimin.”

Semoga Allah memberikan kepada kita seluruh sifat yang terpuji dan menjauhkan Kita dari seluruh sifat yang tercela Semoga kita mengikuti jejak langkah Nabi saw, dalam seluruh ucapan dan perbuatan. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa untuk mengabulkan doa,

Inilah akhir dari kitab Ad Durar Al Bahiyyah yang menjelaskan fardlu-fardlu ‘ain bagi mukallaf. Semoga Allah menjadikan saya tulus dalam menyusun kitab kecil ini. Semoga kitab ini menjadi batu loncatan bagi saya untuk mencapai surga yang penuh kenikmatan:

Sepala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Semoga Allah memberikan shalawat salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw., keluarganya dan sahabatnya semuanya. Amin.

Kitab ini selesai disusun oleh Penyusunnya Abu Bakar bin Muhammad Syatha pada waktu Ashar, hari Senin, tanggal 9 Dzulqa’dah, tahun 1303 H.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20Laman berikutnya
Show More

Related Articles

2 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker