Terjemah.ahmadalfajri.com – Terjemahan Kitab Arbau Rosail
- Risalah Pertama: Larangan Untuk Tidak Shalat
- Risalah Kedua: Mengenai Fadlilah Shalat Jama’ah Secara Mutlak Dan Hal Merapatkan Shaf Shalat
- Risalah Ketiga: Dorongan Untuk Jama’ah Isya’ Dan Shubuh
- Risalah Keempat: Ucapan Ulama Salaf Yang Mendorong Jamaah
- Hal-Hal Yang Berkaitan Dengan Perbuatan Hati
- HIKMAH SHALAT
Risalah Pertama: Larangan Untuk Tidak Shalat
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih serta Penyayang Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi saw., kepada keluarganya dan sahabatnya semuanya.
Kaum muslimin yang terhormat, semoga Allah membuat kita mengenal agama Islam kita ini. Dan semoga Allah senantiasa menunjukkan kebenaran kepada kita dan semoga Allah menjaga kita dari kejahatan nafsu kita. Amin.
Ketahuilah, bahwa shalat ima waktu merupakan tiang bagi agama Islam. Karena itu, barangsiapa menegakkannya maka dia menegakkan agama Islam. Dan barangsiapa menyia-nyiakannya maka dia merobohkan Islam.
Termasuk musibah paling besar, perbuatan paling buruk dan cacat paling parah adalah meremehkan shalat lima waktu. menyia-nyiakan shalat Jum’at dan shalat jama’ah. Padahal dengan shalat, Allah meninggikan derajat seseorang dan menuutpi cacatnya. Penghuni bumi dan langit beribadah kepada Allah dengan shalat.
Tak ada yang meninggalkan shalat dan tak ada yang terganggu oleh harta benda dari shalat, kecuali orang yang telah ditakdirkan Allah untuk celaka, besar siksanya, transaksinya merugi dan lama penyesalannya,
Karena itu, orang yang tidak shalat akan dimurkai Allah, akan mati tanpa membawa agama Islam, kelak menjadi penghuni neraka dan Hawiyah menjadi tempatnya bergulung-gulung. Dia dimurkai oleh Allah dan terusir dari bumi serta langit Allah.
Diriwayatkan dari Sayidina Ali Kwh, bahwa dia mendengar Nabi saw. bersabda:
“Tak ada hamba mukmin yang meninggalkan shalat dan tak mengerjakannya, kecuali Allah menulis di wajahnya: “Orang mi keluar dari rahmat Allah. Maka Aku cuci tangan darinya”. Jika hamba tak melakukan satu shalat fardlu, maka Allah menulis namanya diatas pintu neraka”.
Dalam akhir hadits yang diriwayatkan oleh Umar bin Khathab dan Abu Hurairah ra. dari Nabi saw., dituturkan bahwa beliau bersabda: “Jibril as. turun kepadaku, lalu dia berkata: “Bacalah!” Jibril menjawab: “Apa yang aku baca?” Jibril menjawab:
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan”. (QS. Maryam: 59)
Yakni setelah para nabi tersebut, akan muncul generasi yang tidak mengindahkan shalat seperti kaum Yahudi dan Nasrani dan menuruti hawa nafsu. Orang-orang yang sifatnya demikian akan tercebur ke neraka Jahanam.
Aku berkata: “Hai Jibril, apakah umatku akan menyianyiakan shalat setelah aku?” Jibril menjawab: “Ya. Pada akhir zaman akan datang beberapa orang dari umatmu yang menyianyiakan shalat dan mengakhirkannya dari waktunya serta mengikuti syahwat. Satu dinar bagi mereka lebih baik daripada shalat mereka”. Allah swt. berfirman:
“Mereka tidak berhak mendapat syafa’at kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah”, (QS. Maryam: 87)
Nabi saw. bersabda menafsiri ayat tersebut: “Perjanjian itu adalah shalat lima waktu”
Nabi saw, bersabda:
“Setelah tauhid, Allah tidak mewajibkan sesuatu yang lebih Dia sukai daripada shalat. Sseandainya ada sesuatu yang lebih Dia sukai daripadanya, tentu para malaikat-Nya beribadah dengannya. Di antara mereka ada yang ruku’, ada yang sujud, ada yang berdiri dan ada yang duduk”,
Saking baiknya shalat lima waktu, shalat tersebut dibebankan kepada para hamba Allah.
Konon para malaikat yang bertugas melakukan shalat dijuluki ‘malaikat pelayan ar-Rahman’. Mereka membanggakan julukan itu kepada kelompok malaikat laiannya. ,
Abu Darda’ra. berkata: “Hamba Allah terbaik adalah mereka yang menjaga matahari, rembulan dan bayangan untuk ingat Allah”. Yakni untuk shalat.
Yang dimaksudkan Abu Darda’ adalah sebaik-baik hamba Allah . Itu orang yang menjaga waktu untuk menjalankan shalat. Maksudnya orang yang shalat di awal waktu.
Sebaliknya, hamba Allah paling buruk adalah mereka yang mengakhirkan shalat dari waktunya. Wallahu a’lam.
One Comment