Surat Al-Maidah
Di dalam surat ini ada sembilan ayat yang di-mansukh hukumnya. Ayat yang pertama ialah firman-Nya:
hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian melanggar syiar-syiar Allah. (Q.S. 5 Al-Maidah, 2) sampai dengan firman-Nya:
sedangkan mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. (Q.S. 5 AlMaidah, 2)
Kemudian ayat-ayat tersebut di-mansukh pula oleh Ayatus Saif, Ayat yang kedua ialah firman-Nya:
Maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka. (Q.S. 5 Al-Maidah, 13)
Ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang Yahudi, kemudian dimansukh hukumnya oleh ayat yang lain, yaitu firman-Nya:
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian …. (Q.S. 9 At-Taubah, 29)
Ayat yang ketiga ialah firman-Nya:
Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya …. (Q.S. 5 Al-Maidah, 33)
Ayat ini di-mansukh oleh ayat lainnya melalui ungkapan istisna (pengecualian), yaitu oleh firman-Nya:
kecuali orang-orang yang bertobat (di antara mereka) sebelum kalian dapat menguasai (menangkap) mereka. (Q.S. 5 Al-Maidah, 34)
Dengan demikian, maka jelaslah bahwa, ayat yang terakhir ini me-mansukh hukum yang terkandung di dalam ayat yang sebelumnya. Ayat yang keempat ialah firman-Nya:
Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka, atau berpalinglah dari mereka. (Q.S. 5 Al-Maidah, 42)
Ayat ini di-mansukh oleh ayat lainnya, yaitu oleh firman-Nya:
dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. (Q.S. 5 Al-Maidah, 49)
Ayat yang kelima ialah firman-Nya: .
kewajiban Rasul tidak lain hanyalah menyampaikan. (QS. 5 Al-Maidah, 99)
Ayat ini di-mansukh oleh Ayatus Saif. Ayat yang keenam ialah firman-Nya:
Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian. (Q.S. 5 Al-Maidah, 105)
Akhir ayat ini me-nasakh hukum yang terkandung pada awal ayat, yaitu firman-Nya:
apabila kalian mendapat petunjuk. (Q.S. 5 Al-Maidah, 105)
Makna yang dimaksud dari petunjuk di sini ialah mengerjakan amar makruf dan nahi mungkar. Di dalam Al-Qur’an tiada sesuatu ayat pun yang di dalamnya terkandung nasikh dan mansukh kecuali hanya ayat ini.
Ayat yang ketujuh ialah firman-Nya:
Hai orang-orang yang beriman, apabila salah seorang kalian menghadapi kematian, sedangkan dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kalian …. (Q.S. 5 Al-Maidah, 106)
Melalui ayat ini Allah SWT. memperbolehkan kesaksian orang-orang kafir zimmi dalam keadaan tertentu, yaitu bila dalam perjalanan. Kemudian hal itu di-mansukh-Nya melalui ayat yang lain, yaitu melalui firman-Nya:
dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kalian. (Q.S. 65 At-Talaq, 2)
Dengan demikian, maka dibatalkan-Nya-lah kesaksian kafir zimmi, baik di dalam perjalanan maupun berada di tempat tinggal.
Ayat yang kedelapan ialah firman-Nya:
Jika diketahui bahwa kedua saksi itu memperbuat dosa. (Q.S. 5 AlMaidah, 107)
Ayat ini di-mansukh pula oleh ayat yang terdapat di dalam surat At-Talaq, yaitu firman-Nya:
dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kalian. (QS. 65 At-Talaq, 2) Ayat yang kesembilan ialah firman-Nya:
Itu lebih dekat untuk (menjadikan para saksi) mengemukakan persaksiannya menurut apa yang sebenarnya. (Q.S. 5 Al-Maidah, 108)
Yakni, menurut apa adanya, hingga firman-Nya:
dan (lebih dekat untuk menjadikan mereka) merasa takut akan dikembalikan sumpahnya (kepada ahli waris) sesudah mereka bersumpah. (Q.S. 5 Al-Maidah, 108)
Sedangkan ayat-ayat yang lainnya, semuanya bersifat muhkam, ayat yang mengandung pengertian boleh menjadikan saksi orang kafir zimmi, di-mansukh oleh ayat yang menegaskan kesaksian orang Islam. Surat Al-An’am Surat ini termasuk kelompok surat Makkiyyah kecuali sembilan ayat. Dan diturunkan pada malam hari, di dalamnya terkandung tiga belas ayat yang dimansukh hukumnya.
Ayat yang pertama ialah firman-Nya:
Katakanlah: “Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika mendurhakai Tuhanku”. (Q.S. 6 Al-An’am, 15)
Ayat tersebut di-mansukh hukumnya oleh ayat yang lain, yaitu oleh firman-Nya:
supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang. (Q.S. 48 Al-Fat-h, 2)
Ayat yang kedua dan ketiga ialah firman-Nya:
Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka berpalinglah dari mereka. (Q.S. 6 Al-An’am, 68) sampai kepada firman-Nya:
Dan tidak ada pertanggungjawaban sedikit pun atas orang-orang yang bertakwa terhadap dosa mereka. (Q.S. 6 Al-An’am, 69)
Ayat-ayat tersebut di-mansukh oleh ayat lain yang terdapat di dalam surat An-Nisa, yaitu oleh firman-Nya:
maka janganlah kalian duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. (Q.S. 4 An-Nisa, 140)
Ayat yang keempat ialah firman-Nya:
Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau. (Q.S. 6 Al-An’am, 70)
Yang dimaksud adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani, kemudian ayat ini di-mansukh oleh firman-Nya:
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) beriman kepada hari kemudian …. (Q.S. 9 At-Taubah, 29)
Ayat yang kelima ialah firman-Nya:
Katakanlah: “Allah-lah (yang menurunkannya)”, kemudian (sesudah kami menyampaikan Al-Quran kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya. (Q.S. 6 Al-An’am, 91)
Ayat ini di-mansukh oleh Ayatus Saif, Ayat yang keenam ialah firman-Nya:
maka barang siapa melihat (kebenaran itu) maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri: dan barang siapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudaratannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara (kalian) (Q.S. 6 Al-An’am, 104)
Ayat ini di-mansukh oleh Ayatus Saif. Ayat yang ketujuh ialah firman-Nya: .
dan berpalinglah dari orang-orang musyrik. (Q.S. 6 Al-An’am 106)
Ayat ini di-mansukh pula oleh Ayatus Saif, Ayat yang kedelapan ialah firman-Nya:
Dan Kami tidak menjadikan kamu pemelihara bagi mereka, dan kamu sekali-kali bukanlah pemelihara bagi mereka. (Q.S. Al-An’am 107)
Ayat ini di-mansukh pula oleh Ayatus Saif. Ayat yang kesembilan ialah firman-Nya: 12
Dan janganlah kamu memaki persembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. (Q.S. 6 Al-An’am, 108)
Ayat ini pun di-mansukh pula oleh Ayatus Saif. Ayat yang kesepuluh ialah firman-Nya:
maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (Q.S. AlAn’am, 112)
Ayat yang kesebelas ialah firman-Nya:
Dan janganlah kalian memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya …. (Q.S. 6 Al-An’am, 121)
Ayat ini di-mansukh oleh ayat lainnya yang terdapat di dalam surat AlMaidah, yaitu oleh firman-Nya:
Pada hari ini dihalalkan bagi kalian yang baik, Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al-kitab itu halal bagi kalian. (Q.S. 5 Al-Maidah, 5)
Yang dimaksud dengan makanan di sini adalah hasil sembelihan. Ayat yang kedua belas ialah firman-Nya:
Katakanlah: “Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuan kalian ….” (Q.S. 6 Al-An’am, 135)
Ayat ini di-mansukh oleh Ayatus Saif. Ayat yang ketiga belas ialah firman-Nya:
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka menjadi bergolongan …. (Q.S. 6 Al-An’am, 159)
Ayat ini di-mansukh oleh Ayatus Saif. Surat Al-A’raf Surat ini termasuk kelompok surat Makkiyyah, semuanya bersifat muhkam kecuali hanya dua ayat berikut ini. Ayat yang pertama ialah firman-Nya:
dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya …. (Q.S. 7 Al-A’raf, 180)
Ayat ini di-mansukh oleh Ayatus Saif,
Ayat yang kedua ialah firman-Nya:
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh. (Q.S. 7 Al-A’raf, 199)
Ayat ini termasuk ayat yang agak aneh, karena permulaannya di-mansukh, demikian pula akhirnya, sedangkan tengah-tengahnya bersifat Muhkam. Firman-Nya: “Jadilah engkau pemaaf”, maksudnya terhadap kelebihan dari harta mereka. Dan ‘suruhlah orang mengerjakan yang makruf bersifat muhkam, dan mengenai penafsirannya sudah tidak asing lagi. Sedangkan firman-Nya: “Berpalinglah dari orang-orang yang bodoh”, ayat ini di-mansukh oleh Ayatus Saif,
Surat Al-Anfal
Surat ini termasuk kelompok surat Madaniyyah, di dalamnya terdapat enam ayat yang di-mansukh.
Ayat yang pertama ialah firman-Nya:
Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. (Q.S. 8 Al-Anfal, 1) Yang dimaksud adalah ganimah atau harta rampasan perang, kemudian ayat ini di-mansukh oleh ayat lainnya, yaitu oleh firman-Nya:
Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kalian peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlimanya untuk Allah …. (Q.S. 8 Al-Anfal, 41) Ayat yang kedua ialah firman-Nya: ‘
Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka …. (Q.S. 8 Al-Anfal, 33)
Ayat ini di-mansukh oleh ayat lainnya, yaitu oleh firman-Nya:
Kenapa Allah tidak mengazab mereka …. (Q.S. 8 Al-Anfal, 34)
Ayat yang ketiga ialah firman-Nya:
Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: “Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu …. (Q.S. 8 Al-Anfal, 38)
Ayat ini di-mansukh oleh ayat lainnya, yaitu oleh firman-Nya:
Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah …. (Q.S. 8 Al-Anfal, 39)
Ayat yang keempat ialah firman-Nya:
Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya …. (Q.S. 8 Al-Anfal, 61)
Ayat ini di-mansukh oleh firman-Nya:
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian. (Q.S. 9 At-Taubah, 29) Yang dimaksud adalah orang-orang Yahudi.
Ayat yang kelima ialah firman-Nya:
Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kalian, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh …. (Q.S. 8 Al-Anfal, 65)
Ayat ini di-mansukh hukumnya oleh ayat lainnya, yaitu oleh firman-Nya:
Sekarang Allah telah meringankan kepada kalian dan Dia mengetahui bahwa pada kalian ada kelemahan. (Q.S. 8 Al-Anfal, 66)
Ayat yang keenam ialah firman-Nya:
Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun atas kalian melindungi mereka sebelum mereka berhijrah …. (Q.S. 8 Al-Anfal, 72)
Demikian itu adalah bahwa mereka saling mewaris karena hijrah, bukan karena hubungan nasab, kemudian hal tersebut di-mansukh oleh ayat lainnya, yaitu oleh firman-Nya: , .
Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. 8 Al-Anfal, 75)
Surat At-Taubah
Surat ini termasuk ke dalam kelompok surat Madaniyyah: dan termasuk surat yang paling akhir diturunkan, di dalamnya terdapat tujuh ayat yang dimansukh. Ayat yang pertama dan kedua ialah firman-Nya:
(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya. (Q.S. 9 At-Taubah, 1) sampai dengan firman-Nya:
Maka berjalanlah kalian (kaum musyrik) di muka bumi selama empat bulan …. (Q.S. 9 At-Taubah, 2)
Kemudian ayat ini di-mansukh oleh ayat lainnya, yaitu oleh firman-Nya:
maka bunuhlah orang-orang musyrik itu di mana saja kalian jumpai mereka. (Q.S. 9 At-Taubah, 5)
Tetapi menurut pendapat yang lain, ayat ini bagian pertamanya di-mansukh oleh bagian yang terakhir, yaitu oleh firman-Nya:
Jika mereka bertobat …. (Q.S. 9 At-Taubah, 5)
Ayat yang ketiga ialah firman-Nya:
Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak …. (Q.S. 9 At-“Taubah, 34)
Ayat ini di-mansukh oleh ayat yang menerangkan tentang wajib zakat. Ayat yang keempat ialah firman-Nya:
Jika kalian tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kalian dengan siksa yang pedih. (Q.S. 9 At-Taubah, 39)
Ayat ini di-mansukh hukumnya oleh ayat lainnya, yaitu oleh firman-Nya:
Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang) (Q.S. 9 At-Taubah, 122)
Ayat yang kelima ialah, firman-Nya: .
Semoga Allah memaafkanmu. Mengapa kamu memberi izin kepada mereka (untuk tidak pergi berperang) (Q.S. 9 At-Taubah, 43)
Ayat ini di-mansukh oleh ayat lainnya, yaitu oleh firman-Nya:
maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena sesuatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang kamu kehendaki di antara mereka. (Q.S. 24 An-Nur, 62)
Ayat yang keenam ialah firman-Nya: –
Kamu mohonkan ampun bagi mereka …. (Q.S. 9 At-Taubah, 80)
Ayat ini di-mansukh oleh ayat yang lain, yaitu oleh firman-Nya:
Sama saja bagi mereka, kamu minta kan ampunan atau tidak kamu minta kan ampunan bagi mereka …. (Q.S. 63 Al-Munafiqun, 6)
Ayat yang ketujuh ialah firman-Nya:
Orang-orang Arab Baduwi itu lebih sangat kekafiran dan kemunafikannya. (Q.S. 9 At-Taubah, 97)
Ayat ini dan yang sesudahnya telah di-mansukh hukumnya oleh ayat yang lain, yaitu oleh firman-Nya:
Dan di antara orang-orang Arab Badwi itu ada-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian …. (Q.S. 9 At-Taubah, 99)
Surat Yunus
Surat ini termasuk kelompok surat Makkiyah, di dalamnya terdapat empat ayat yang di-mansukh. Ayat yang pertama ialah, firman-Nya:
Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar (hari kiamat) (Q.S. 10 Yunus, 15)
Ayat ini di-mansukh hukumnya oleh ayat lainnya, yaitu oleh firman-Nya:
supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang …. (Q.S. 48 Al-Fat-h, 2)
Ayat yang kedua ialah firman-Nya:
Katakanlah: “Maka tunggulah, sesungguhnya aku pun termasuk orang-orang yang menunggu bersama kalian” (Q.S. 10 Yunus, 102).
Ayat ini hukumnya di-mansukh oleh Ayatus Saif. Ayat yang ketiga ialah firman-Nya:
Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: “Bagiku pekerjaanku dan bagi kalian pekerjaan kalian …. (Q.S. 10 Yunus, 41)
Ayat ini di-mansukh oleh Ayatus Saif. Ayat yang keempat ialah firman-Nya:
sebab itu barang siapa yang mendapat petunjuk, maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya. (Q.S. 10 Yunus, 108)
sampai dengan firman-Nya:
Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap diri kalian. (Q.S. 10 Yunus, 108)
Ayat ini di-mansukh oleh Ayatus Saif. Surat Hud Surat ini termasuk kelompok surat Makkiyyah, dan di dalamnya terdapat tiga ayat yang di-mansukh. Ayat yang pertama ialah firman-Nya:
Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya …. (Q.S. 11 Hud, 15) Ayat ini di-mansukh oleh ayat lainnya yang terdapat di dalam surat Al-Isra, yaitu, firman-Nya:
Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki …. (Q.S. 17 Al-Isra, 18).
Ayat yang kedua ialah firman-Nya:
Dan katakanlah kepada orang-orang yang tidak beriman: “Berbuatlah menurut kemampuan kalian …. (Q.S. 11 Hud, 121)
Ayat ini di-mansukh oleh Ayatus Saif. Ayat yang ketiga ialah firman-Nya:
Dan tunggulah (akibat perbuatan kalian): sesungguhnya kami pun menunggu (pula). (Q.S. 11 Hud, 122) Ayat ini pun di-mansukh pula oleh Ayatus Saif.
Surat Yusuf
Surat ini termasuk kelompok surat Makkiyyah, dan di dalamnya tidak terdapat ayat yang me-nasikh ataupun ayat yang di-nansukh. Surat Ar-Ra’d Surat ini termasuk kelompok surat Makkiyyah, di dalamnya terdapat dua ayat yang di-mansukh, salah satu di antaranya telah disepakati, bahwa ayat itu di-mansukh, sedangkan yang lainnya masih diperselisihkan ke-mansukhannya. Ayat yang telah disepakati ke-mansukh-annya ialah firman-Nya:
Sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedangkan Kamilah yang menghisab amalan mereka. (Q.S. 13 Ar-Ra’d, 40) Ayat ini di-mansukh oleh Ayatus Saif. Ayat yang kedua ialah firman-Nya:
Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan (yang luas) bagi manusia, sekalipun mereka zalim. (Q.S. 13 Ar-Ra’d, 6)
Ayat ini di-mansukh hukumnya oleh ayat lainnya, yaitu oleh firman-Nya:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik …. (AQ.S. 4 Al-Nisa, 48)
Dengan demikian, maka pengertian zalim yang tidak mendapatkan ampunan dari Allah adalah perbuatan menyekutukan Allah.
Surat Ibrahim
Surat ini termasuk kelompok surat Makkiyyah. Menurut semua ahli tafsir, ayat-ayat surat ini semuanya muhkam, tetapi Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan bahwa di dalam surat ini terdapat satu ayat yang dimansukh, sedangkan mayoritas ulama berbeda dengannya.
Ayat yang di-mansukh menurut Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam ialah firman-Nya:
Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kalian menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (Q.S. 14 Ibrahim, 34)
Ayat ini di-mansukh oleh ayat lainnya, yaitu oleh firman-Nya:
Dan jika kalian menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kalian tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. 16 An-Nahl, 18)
Surat Al-Hijr
Surat ini termasuk ke dalam kelompok surat Makkiyyah: di dalamnya terdapat lima ayat yang di-mansukh. Ayat yang pertama ialah firman-Nya:
Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong) …. (Q.S. 15 Al-Hijr, 3)
Ayat ini di-mansukh oleh Ayatus Saif, Ayat yang kedua ialah firman-Nya:
maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik. (Q.S. 15 Al-Hijr, 85) Ayat ini di-mansukh oleh ayat yang lain, yaitu oleh Ayatus Saif, Ayat yang ketiga ialah firman-Nya:
Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu). (Q.S. 15 Al-Hijr, 88)
Ayat ini pun di-mansukh pula oleh Ayatus Saif, Ayat yang keempat ialah firman-Nya:
Dan katakanlah: “Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan”. (Q.S. 15 Al-Hijr, 89)
Makna atau lafaz ayat ini di-mansukh oleh ayat lain, yaitu oleh Ayatus Saif. Ayat yang kelima ialah firman-Nya:
Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. (Q.S. 15 Al-Hijr, 94)
Separo dari ayat ini bersifat muhkam, sedangkan separo lainnya di-mansukh oleh Ayatus Saif. Surat An-Nahl An-Nahl Menurut suatu pendapat, sebagian dari surat ini diturunkan di Mekah, yakni mulai dari ayat pertama hingga ayat yang keempat puluh, sedangkan sisanya diturunkan di Madinah.
Di dalam surat ini terdapat lima ayat yang di-mansukh. Ayat yang pertama ialah firman-Nya:
Dan dari buah kurma dan anggur, kalian buat minuman yang memabukkan dan rezeki yang baik (halal) …. (Q.S. 16 An-Nahl, 67)
Ayat ini di-mansukh hukumnya oleh ayat yang lain, yaitu oleh firman-Nya:
Katakanlah: “Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang tampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa. (Q.S. 7 Al: A’raf, 33)
Yang dimaksud perbuatan dosa pada ayat ini ialah khamr. Akan tetapi, menurut pendapat yang lain ayat ini di-mansukh oleh firman-Nya:
Apakah kalian mau berhenti (dari mengerjakan pekerjaan itu)? (Q.S. 5 AlMaidah, 91)
Makna yang dimaksud ialah berhentilah kalian dari mengerjakan perbuatan itu. Ayat yang kedua ialah firman-Nya:
Jika mereka tetap berpaling, maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. (Q.S. 16 An-Nahl, 82)
Ayat ini di-mansukh oleh Ayatus Saif. Ayat yang ketiga ialah firman-Nya: –
Barang siapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah) (Q.S. 16 An-Nahl, 106)
Ayat ini di-mansukh oleh ayat yang jatuh sesudahnya, yaitu firman-Nya:
kecuali orang yang dipaksa kafir, padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa). (Q.S. 16 An-Nahl, 106)
Menurut pendapat yang lain, ayat ini di-mansukh oleh Ayatus Saif. Ayat yang keempat dan kelima ialah firman-Nya: .
dan bantahlah mereka …. (Q.S. 16 An-Nahl, 125) dan firman-Nya yang lain, yaitu:
Bersabarlah (hai Muhammad) …. (Q.S. 16 An-Nahl, 127)
Kedua ayat tersebut sekalipun subjeknya berbeda, tetapi keduanya di-mansukh oleh satu ayat, yaitu Ayatus Saif.
One Comment