Hadits

Terjemahan Kitab Majalisus Saniyyah

Terjemahan Kitab Kuning | Terjemahan Kitab Majalisus Saniyyah

PEMBUKAAN

Segala puji bagi Allah yang menunjukkan kirab untuk melaksanakan ibadah yang paling mulia, dan memberhentikan kita kepada tata cara kemuliaan yang paling sempurna. Dan saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, maha esa Allah, tiada sekutu baginya, Tuhan seluruh bumi dan langit. Dan saya bersaksi bahwa junjungan kita Muhammad itu hamba Allah yang dikuatkan dengan bukti kebesaran Allah dan mukjizat yang paling utama. Semoga Allah memberi rahmat dan bagi keluarganya dan para sahabatnya seiring bergantinya waktu dan masa

Setelah itu, lalu berkata seorang hamba yang butuh kepada rahmat tuhannya yang kaya yaitu Ahmad ibnu Hijazi Al Fasyni semoga Allah mengampuni dosa-dosanya, dan menutup di dua alam cacat-cacatnya. Ini adalah Kitab al-Majalis al-Saniyah tentang penjelasan kitab Arbain nawawiyah, aku tulis agar sebagai pengingat diriku dan orang-orang yang kurang sepertiku yang dari anak bangsaku. Seraya menambahkan faedah yang bagus dan ceramah yang mulia dan faedah yang lembut. Dan keanehan dan cerita berupa sesuatu yang di inginkan orang-orang yang menyukai. Seraya mengakhiri dengan sesuatu yang dibutuhkan pengembara hari kebangkitan, dan yang dirindukan mata , dan dirindukan hati. Berupa majelis yang sesuai dengan akhir, agar menjadi kecukupan bagi penceramah dalam tasawuf dan nasehat.

Dan aku berharap kepada Allah agar ikhlas untuk dzat-Nya yang mulia dan sebab memperoleh kenikmatan yang selamanya dan menetap. Karena Allah kepada sesuatu yang ia kehendaki itu maha kuasa, dan layak untuk memenuhi. amin

KEUTAMAAN BASMALAH

Ketahuilah wahai saudaraku, semoga Allah menunjuki aku dan kalian untuk taat kepada-Nya, bahwa bismillaahirrahmaanirrahiim itu adalah kalimat yang jika seseorang meyakininya niscaya ia akan memperoleh pahala yang besar, dan jika ia menyebutnya niscaya akan memperoleh seluruh cita-citanya. Itulah kalimat yang pada zaman dahulu, Nabi Nuh  telah bertawassul dengannya. Dan telah berkata Ratu Balgis: “Wahai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia. Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman dan sesungguhnya (isinya) “dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi

Maha Penyayang.” Dan tidaklah Nabi Sulaiman membacanya, melainkan tunduklah segala sesuatu kepadanya.

An Nasafi telah mengatakan di dalam kitab tafsirnya bahwa, kitabkitab yang diturunkan dari langit ke bumi ada seratus empat buah. Nabi Syits mendapat enam puluh suhuf, Nabi Ibrahim mendapat tiga puluh suhuf, Nabi Musa  (sebelum Taurat) mendapat sepuluh suhuf, kemudian Taurat, Zabur, Injil dan Furgan (Alquran). Semua makna kitab tersebut terkumpul dalam Alquran, dan semua makna Alquran terkumpul di dalam surah Alfatihah, dan makna Alfatihah terkumpul di dalam basmalah, dan makna basmalah terkumpul di dalam huruf ba-nya, yang maknanya “Karena Akulah semua yang sudah ada dan yang akan ada”. Dan sebagian ulama menambahkan, bahwa makna ba terkumpul pada titiknya, yang menunjukkan kepada tunggal dan tiada berbilang. Dialah Yang Esa, tiada bandingan-Nya. Dan jumlah huruf basmalah itu ada sembilan belas huruf, sedangkan Jumlah malaikat penjaga neraka pun ada sembilan belas malaikat, sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran,

“Neraka itu dijaga oleh sembilan belas malaikat.” (QS. 74: 30)

Ibnu Mas’ud ra. berkata: “BBarang siapa ingin diselamatkan oleh Allah dari malaikat zabaniyah (penjaga neraka) tersebut maka hendaklah ia membacanya, supaya setiap satu hurufnya dapat menjadi perisainya dan melindunginya dari satu malaikat zabaniyah tersebut.”

Dan Abubakar Al Warraq rahimahullah berkata: “Bismillaahirrahmaanirrahiim merupakan

satu taman dari taman-taman surga. Dan setiap hurufnya mempunyai tafsir tersendiri.”

At Tabrani meriwayatkan bahwa, orang tidak akan masuk ke surga kecuali dengan paspor (surat jalan) yang berbunyi: “Bismillaahirrahmaanirrahiim Ini surat dari Allah untuk fulan bin fulan, masukkanlah ia oleh kalian ke dalam surga yang tinggi yang pohon buah-buahannya mudah dipetik.”

Dan diriwayatkan bahwa apabila ahli surga telah masuk ke dalam surga, mereka mengatakan: “Bismillaahirrahmaanirrahiim, segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah memberi kepada kami tempat ini sedang kami diperkenankan menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki, maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal.” Dan apabila ahli neraka telah masuk ke dalam neraka, mereka

mengatakan: “Bismillaahirrahmaanirrhiim, Tuhan kami tidak menganiaya kami tetapi kami

sendirilah yang telah menganiaya diri kami.”

Di dalam akhbar diceritakan bahwa, Nabi  bersabda, yang artinya: “Ketika aku di-isra-kan ke langit, maka diperlihatkan kepadaku seluruh surga. Di dalamnya, aku lihat ada empat macam sungai. Satu sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, satu sungai dari susu yang tidak berubah rasanya, satu sungai dari arak yang lezat diminum dan satu sungai dari madu yang jernih. (Sebagaimana disebutkan dalam Alquran:

“.. yang di dalamnya ada sungai-sungai air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari arak yang lesat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang disaring (QS. 47:15)

Kemudian aku bertanya kepada Jibril: “Dari mana sungai-sungai ini datang dan ke mana perginya?” Jibril menjawab: “Perginya ke telaga Kautsar, dan saya tidak tahu dari mana datangnya. Mohonlah kepada Allah supaya Dia memperlihatkannya kepadamu.” Maka Beliau pun lalu berdoa kepada Tuhannya. Lalu datang satu malaikat seraya memberi salam kepada Beliau, kemudian ia berkata: “Ya Muhammad, pejamkan matamu.” Rasulullah bersabda: “Maka aku pun lalu memejamkan mataku. Kemudian malaikat itu berkata pula, “Sekarang, bukalah matamu.’ Maka aku pun lalu membukakan mataku kembali. Ternyata aku telah berada di sebuah pohon yang besar. Dan aku lihat ada sebuah kubah terbuat dari mutiara putih. Kubah itu mempunyai daun pintu yang terbuat dari emas kuning, dalam riwayat lain dari zamrud hijau, yang seandainya seluruh manusia dan jin yang ada di dunia berdiri di atas kubah tersebut, maka mereka itu hanya seperti seekor burung yang bertengger di atas sebuah gunung, atau seperti sebuah bola yang dilemparkan ke lautan. Aku lihat keempat anak sungai tadi mengalir dari bawah kubah itu. Ketika aku hendak berbalik kembali, malaikat yang membawaku tadi berkata: “Mengapa Tuan tidak masuk ke dalam kubah itu?’ Aku menjawab: “Bagaimana saya masuk ke dalamnya sedangkan di pintu itu ada gembok terbuat dari emas, dan saya tidak tahu cara membukanya?” Malaikat itu berkata: “Kuncinya ada di tangan Tuan.’ Aku bertanya: “Mana kuncinya? Malaikat itu menjawab: “Kuncinya adalah bismillaahirrahmaanirrahiim. Setelah aku mendekati gembok itu, maka aku ucapkan: bismillaahirrahmaanirrahiim. Maka terbukalah gembok itu lalu aku pun masuk ke dalam kubah tersebut. Aku lihat keempat anak sungai tersebut mengalir dari bawah keempat tiang kubah itu. Ketika aku hendak keluar kembali, malaikat tadi berkata: “Apakah sudah Tuan lihat, Ya Muhammad.?’ Aku jawab: “Sudah saya
lihat.” Malaikat itu berkata kembali: “Coba lihat sekali lagi.” Ketika aku lihat kembali, ternyata pada keempat tiang itu tertulis kalimat bismillaahirrahmaanirrahiim. Aku lihat sungai air mengalir dari huruf mim bismi sungai susu mengalir dari huruf ha Allah, sungai arak keluar dari huruf mim arrahmaan, dan sungai madu mengalir dari huruf mim arrahiim. Maka tahulah aku sekarang bahwa keempat sungai tersebut berasal dari kalimat basmalah. Allah  berfirman: “Ya Muhammad, bBarang siapa di antara umatmu menyebut-Ku dengan asma ini, dan mengucapkan dengan hati yang tulus bismillahirrahmaa-nirrahiim, niscaya Aku beri ia minum dari keempat sungai ini.”

1 2 3 4 5 6 7 8 9Laman berikutnya
Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker