Terjemahan Kitab Kuning | Terjemahan Kitab Arbain Nawawi
- Hadits Pertama
- Hadist Kedua
- Hadist Ketiga
- Hadist Keempat
- Hadist Kelima
- Hadist Keenam
- Hadist Ketujuh
- Hadist Kedelapan
- Hadist Kesembilan
- Hadist Kesepuluh
- Hadist Kesebelas
- Hadist Kedua belas
- Hadist Ketiga belas
- Hadist Keempat belas
- Hadist Kelima belas
- Hadist Keenam belas
- Hadist Ketujuh belas
- Hadist Kedelapan belas
- Hadist Kesembilan belas
- Hadist kedua puluh
- Hadist Kedua puluh satu
- Hadist Kedua puluh dua
- Hadist Kedua puluh tiga
- Hadist Kedua puluh empat
- Hadist Kedua puluh lima
- Hadist Kedua puluh enam
- Hadist Kedua puluh tujuh
- Hadist Kedua puluh delapan
- Hadist Kedua puluh sembilan
- Hadist Ketiga puluh
- Hadist Ketiga Puluh Satu
- Hadist Ketiga Puluh Dua
- Hadist Ketiga Puluh Tiga
- Hadist Ketiga Puluh Empat
- Hadist Ketiga Puluh Lima
- Hadist Ketiga Puluh Enam
- Hadist Ketiga Puluh Tujuh
- Hadist Ketiga Puluh Delapan
- Hadist Ketiga Puluh Sembilan
- Hadist Keempat Puluh
- Hadist Keempat puluh satu
- Hadist Keempat puluh dua
- Hadist Keempat puluh tiga
- Hadist Keempat puluh empat
- Hadist Keempat puluh lima
- Hadist Keempat puluh enam
- Hadist Keempat puluh tujuh
- Hadist Keempat puluh delapan
- Hadist Keempat puluh sembilan
- Hadist kelima puluh
Hadits Pertama
عَنْ أَمِيرِ المُؤْمِنِيْنَ أَبِي حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ: «إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإنَّمَا لِكُلِّ امْرِىءٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوُلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إلَيْهِ
Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh ‘Umar bin Khaththab RA berkata: aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan niatnya. Maka, barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia yang ingin diraih atau wanita yang ingin dinikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia berhijrah kepadanya.
رَوَاهُ إِمَامَا المُحَدِّثِيْنَ أَبُوْ عَبْدِ اللهِ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْمَاعِيْلَ بْنِ إِبْرَاهِيْمَ بْنِ المُغِيْرَةِ بْنِ بَرْدِزْبَهَ البُخَارِيُّ، وَأَبُوْ الْحُسَيْنِ مُسْلِمُ بْنُ الْحَجَّاجِ بْنِ مُسْلِمٍ الْقُشَيْرِيُّ النَّيْسَابُوْرِيُّ، فِي صَحِيْحَيْهِمَا اللَّذَيْنِ هُمَا أَصَحُّ الكُتُبِ المُصَنَّفَةِ
Diriwayatkan dua imam ahli hadits: Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari dan Abul Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim Al-Qushairi An-Naisaburi di kedua kitab Shahihnya yang merupakan dua kitab paling shahih yang pernah disusun.
Hadist Kedua
عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ: بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللهِ ﷺ ذَاتَ يَوْمٍ، إَذْ طَلَعَ عَلَيْناَ رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ، شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إلَى النَّبِيِّ ﷺ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنِ الإِسْلاَمِ
Dari ‘Umar RA juga, ia berkata: pada suatu hari kami berada di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba datang kepada kami seseorang yang sangat putih pakaiannya, sangat hitam rambutnya, tidak nampak kalau sedang bepergian, dan tidak ada seorang pun dari kami yang mengenalnya. Kemudian dia duduk menghadap Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lalu menyandarkan lututnya kepada lutut beliau, dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas paha beliau. Dia bertanya, “Ya Muhammad! Kabarkan kepadaku tentang Islam.
فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: «الإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللهِ، وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ، وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ البَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً
Maka, Rasulullah SWA bersabda: Islam adalah Anda bersyahadat lâ ilâha illâllâh dan muhammadur rasûlûllâh, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah jika Anda mampu menempuh jalannya.
قَالَ: صَدَقْتَ. فَعجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ
Lelaki itu berkata, “Engkau benar.” Kami heran terhadapnya, dia yang bertanya sekaligus membenarkannya.
قَالَ: فَأَخْبِرِنِي عَنِ الإِيْمَانِ! قَالَ: «أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلاِئِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ، وَالْيَومِ الآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
قَالَ: صَدَقْتَ
Lelaki itu bekata lagi, “Kabarkanlah kepadaku tentang iman!” Beliau menjawab, “Anda beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari Akhir, dan Anda beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.” Lelaki itu menjawab, “Engkau benar.”
قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ الإِحْسَانِ! قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
Dia bekata lagi, “Kabarkan kepadaku tentang ihsan!” Beliau menjawab, “Anda menyembah Allah seolah-olah melihatnya. Jika Anda tidak bisa melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihat Anda.
قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ! قَالَ: مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ
Dia berkata, “Kabarkan kepadaku tentang hari Kiamat!” Beliau menjawab, “Tidaklah yang ditanya lebih tahu daripada yang bertanya.
قَالَ: فَأخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِها! قَالَ: أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا، وَأَنْ تَرَى الحُفَاةَ العُرَاةَ العَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي البُنْيَانِ
Dia berkata lagi, “Kabarkan kepadaku tentang tanda-tandanya.” Beliau menjawab, “Jika seorang budak wanita melahirkan majikannya, dan jika Anda melihat orang yang tidak beralas kaki, tidak berpakaian, miskin, dan penggembala kambing saling bermegah-megahan meninggikan bangunan.”
ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا، ثُمَّ قَالَ: «يَا عُمَرُ! أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلُ؟» قُلْتُ: اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: «فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Kemudian lelaki itu pergi. Lalu aku diam beberapa saat, lalu beliau bersabda, “Hai ‘Umar! Tahukah kamu siapa yang bertanya itu?” Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya dia Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian.” Hr. Muslim
Hadist Ketiga
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ ﷺ يَقُوْلُ: «بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ البَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ» رَوَاهُ البُخَارِي وَمُسْلِمٌ
Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin ‘Umar bin Khaththab RA, ia berkata: aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Islam dibagun di atas lima hal: syahadat lâ ilâha illâllâh dan muhammadur rasûlûllâh, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji ke Baitullah, dan puasa Ramadhan. HR. Al-Bukhari dan Muslim
Hadist Keempat
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ ﷺ وَهُوَ الصَّادِقُ المَصْدُوْقُ: «إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ المَلَكُ، فَيَنفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ
Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud RA, ia berkata: Rasulullah SAW telah menceritakan kepada kami dan beliau seorang yang jujur lagi diakui kejujurannya, “Sesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal darah selama itu pula, kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian diutus seorang Malaikat kepadanya untuk meniupkan ruh padanya, dan diperintahkan empat kalimat: menulis rezekinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagia.
فَوَالَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ! إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا
Demi Allah yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Dia, sesungguhnya seorang dari kalian benar-benar beramal dengan amal penghuni Surga hingga jarak antaranya dan Surga hanya sejengkal, lalu takdir mendahuluinya, lalu dia beramal dengan amal penduduk Neraka lalu ia pun memasukinya.
وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَايَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
Dan sesungguhnya seorang dari kalian benar-benar beramal dengan amal penduduk Neraka hingga jarak antaranya dengan Neraka hanya sejengkal, lalu takdir mendahuluinya, lalu ia beramal dengan amal penduduk Surga, maka ia pun memasukinya.” HR. Al-Bukhari dan Muslim
Hadist Kelima
عَنْ أُمِّ المُؤْمِنِيْنَ أُمِّ عَبْدِ اللهِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ: مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
Dari Ummul Mukminin Ummu Abdillah ‘Aisyah RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengada-mengada dalam urusan kami ini yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak.” HR. Al-Bukhari dan Muslim
وَفِي رِوَايَةٍ لِمُسْلِمٍ: مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
Dalam riwayat milik Muslim, “Barangsiapa yang beramal tanpa ada perintahnya dari kami, maka amal itu tertolak.
Hadist Keenam
عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: «إِنَّ الحَلَالَ بَيِّنٌ، وَإِنَّ الحَرَامَ بَيِّنٌ، وَبَيْنَهُمَا مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ، فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ اِسْتَبْرَأَ لِدِيْنِهِ وعِرْضِهِ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الحَرَامِ كَالرَّاعِي يَرْعَى حَوْلَ الحِمَى يُوشِكُ أَنْ يَقَعَ فِيْهِ أَلَا وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى. أَلَا وَإِنَّ حِمَى اللهِ مَحَارِمُهُ أَلَا وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ، أَلَا وَهِيَ القَلْبُ» رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
Dari Abu Abdillah An-Nu’man bin Basyir RA berkata: aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya yang halal telah jelas dan yang haram telah jelas, dan di antara keduanya ada hal-hal yang samar yang tidak diketahui kebanyakan manusia. Barangsiapa menjaga diri dari hal yang samar (syubhat), sungguh dia telah memelihara agama dan kehormatannya, dan barangsiapa yang terjatuh pada yang syubhat, akan terjatuh pada yang haram, seperti penggembala yang menggembala di sekitar tanah larangan yang suatu saat akan memasukinya. Ketahuilah, sesungguhnya setiap raja memiliki batas larangan. Ketahuilah batas larangan Allah adalah hal yang diharamkan-Nya. Ketahuilah, di dalam tubuh ada segumpal daging, jika baik maka baik pula seluruh tubuh, tetapi jika buruk maka buruk pula seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati. HR. Al-Bukhari dan Muslim
Hadist Ketujuh
عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْمِ بْنِ أَوْسٍ الدَّارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ: «الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ» قُلْنَا: لِمَنْ؟ قَالَ: «للهِ، وَلِكِتَابِهِ، وَلِرَسُوْلِهِ، وَلِأَئِمَّةِ المُسْلِمِيْنَ، وَعَامَّتِهِمْ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Dari RA bahwa Nabi SAW bersabda: Agama adalah mengharapkan baik. Kami bertanya: Untuk siapa? Beliau menjawab: Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, dan pemimpin kaum Muslimin dan orang awamnya. (HR. Muslim)
Hadist Kedelapan
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ﷺ قَالَ: «أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَيُقِيْمُوْا الصَّلَاةَ، وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ الإِسْلَامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ تَعَالَى» رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda,: Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan sesungguhnya muhammad adalah utusan allah, menegakkan shalat, dan membayar zakat. Jika mereka melaksanakan hal tersebut, maka mereka telah memelihara harta dan darah mereka dariku kecuali dengan hak Islam, dan hisab mereka diserahkan kepada Allah Ta’ala. HR. Al-Bukhari dan Muslim
Hadist Kesembilan
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ صَخْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: «مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَافْعَلُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلافُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ» رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Apa yang aku larang bagi kalian maka jauhilah, dan apa yang aku perintahkan kepada kalian maka kerjakan semampu kalian. Sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah banyak bertanya dan perselisihan mereka dengan para Nabi mereka. HR. Al-Bukhari dan Muslim
Hadist Kesepuluh
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ: «إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ المُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ المُرْسَلِيْنَ فَقَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحاً﴾ وَقَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ
Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah itu baik, tidak mau menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang Mukmin seperti yang telah diperintahkan kepada para Rasul, Allah berfirman, ‘Wahai para Rasul makanlah dari segala sesuatu yang baik dan kerjakanlah amal shalih.’ Dan Dia berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa yang baik yang telah Kami berikan kepadamu.’
ثُمَّ ذَكَرَ: الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ، يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ: يَا رَبِّ! يَا رَبِّ! وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِيَ بِالحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ؟!» رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Kemudian beliau menceritakan kisah seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu. Dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa, ‘Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku,’ sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dikenyangkan dengan makanan haram, maka bagaimana mungkin do’anya dikabulkan. HR. Muslim
One Comment