Nahwu & Sharaf

Terjemah Matan Bina Wal Asas

Terjemahan Kitab Kuning | Terjemah Matan Bina Wal Asas

MUKADDIMAH

Ketahuilah, bahwa bab-bab tashrif ada 35 bab, enam di antaranya untuk tsulatsi mujarrad.

1. BAB PERTAMA

Yang sama dengan wazannya ialah   dan tandanya ialah ‘ain fi’ilnya maftuh (bertanda fathah) pada fi’il maadhi dan bertanda dhommah dalam fi’il mudhaari’. Pada umumnya bentuk fi’il ini merupakan fi’il muta’addi dan kadangkadang fi’il lazim.

Contoh ffi’il muta’addi seperti:   (Zaid menolong Amru)

Contoh fril lazim seperti:   (Zaid keluar).

Fi’il muta’addi ialah fi’il (perbuatan) fa’il (pelaku) yang meluas kepada maf ul bihi (objek penderita). Sedangkan fi’il lazim ialah ffi’il (perbuatan) fa’il (pelaku) yang tidak meluas kepada maf ‘ul bihi (objek penderita), tetapi terjadi pada dirinya sendiri.

2. BAB KEDUA

Yang sama dengan wazannya ialah   Tandanya ialah ‘ain fi’ilnya bertanda fathah dalam fi’il maadhi dan bertanda kasroh dalam fi’il mudhaari’. Pada umumnya penggunaan /fi’il ini adalah sebagai ffi’il muta ‘addi dan kadang-kadang fi ‘il lazim.

Contoh fi ‘il muta ‘addi seperti:   (Zaid memukul Amru).

Contoh fi’il lazim seperti:   (Zaid duduk).

3. BAB KETIGA

Yang sama dengan wazannya ialah   Tandanya ialah ‘ain fi’ilnya bertanda fathah dalam fi’il maadhi dan mudhaari’ dengan syarat ‘ain fi ‘ilnya atau Jaamnya salah satu dari huruf| huruf halg yang berjumlah enam:  dan  Pada umumnya fr’il ini digunakan sebagai fr’il muta’addi dan kadang-kadang fi’il lazim.

Contoh fi’il muta’addi seperti:   (Zaid membuka pintu).

Contoh fi’il lazim seperti:   (Zaid pergi).

4. BAB KEEMPAT

Yang sama dengan wazannya ialah   Tandanya ialah “ain fi’ilnya bertanda kasroh dalam fi’il maadhi dan bertanda fathah dalam fi’il mudhaar?’. Penggunaan bentuk fi’ilnya juga pada umumnya adalah sebagai fril muta’addi dan kadang-kadang fr’il lazim.

Contoh fi’il muta’addi seperti:   (Zaid mengetahui masalah itu).

Contoh fi’il lazim seperti:   (Zaid takut).

5. BAB KELIMA

Yang sama dengan wazannya ialah  Tandanya ialah “ain fi’ilnya bertanda dhommah dalam fi’il maadhi dan fril mudhaari’. Penggunaan fi’il ini hanya sebagai fi’il lazim. Seperti:   (Zaid menjadi baik).

6. BAB KEENAM

Yang sama dengan wazannya ialah   Tandanya ialah ‘ain fi’ilnya bertanda kasroh dalam fi’il maadhi dan fi’il mudhaari’. Penggunaan bentuk fi’ilnya juga pada umumnya adalah sebagai fi’il muta’addi dan kadang-kadang fi’il lazim.

Contoh fi’il muta’addi, seperti:   (Zaid mengira Amru seorang yang mulia).

Dan contoh fi’il lazim, seperti:   (Zaid menjadi pewaris).

Dan dua belas bab di antaranya adalah untuk fi’il yang lebih dari Tsulaatsi, yaitu tiga macam: Macam pertama: yang ditambahkan padanya satu huruf pada fi’il tsulaatsi, yaitu tiga bab:

1 2 3 4 5 6 7 8Laman berikutnya
Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker