Kitab Tauhid

Terjemahan Matan Aqidah Thahawiyah

Terjemahan.ahmadalfajri.comTerjemahan Matan Aqidah Thahawiyah

Terjemahan Matan Aqidah Thahawiyah
Terjemahan Matan Aqidah Thahawiyah

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin.

Al-‘Allamah Hujjatul Islam Abu Ja’far Al-Warraq Ath-Thahawi-di Mesir-berkata:

“Inilah penuturan keterangan tentang aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, menurut mahdzab para ahli fiqih Islam: Abu Hanifah An-Nu’man bin Tsabit Al-Kufi, Abu Yusuf Ya’qub bin Ibrahim Al-Anshari dan Abu Abdillah Muhammad bin Al-Hasan Asy-Syaibani Ridwanallahu ‘alaihim ajma’in, beserta pokok-pokok keagamaan yang mereka yakini dan mereka gunakan untuk beribadah kepada Allah Rabbil ‘alamin.”

1. Kami menyatakan tentang tauhid kepada Allah, berdasarkan keyakinan semata-mata berkat taufiq Allah: Sesungguhnya Allah itu Maha Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya.

2. Tiada sesuatupun yang menyamai-Nya.

3. Tiada sesuatupun yang dapat melemahkannya.

4. Tiada yang berhak untuk diibadahi selain diri-Nya.

5. Yang Maha Terdahulu tanpa berawal, yang Maha Kekal tanpa pernah berakhir.

 6. Tak akan pernah punah ataupun binasa.

7. Tak ada sesuatupun yang terjadi, melainkan dengan kehendak-Nya.

8. Tak dapat digapai oleh pikiran, tak juga dapat dicapai oleh pemahaman.

9. Tidak menyerupai makhluk-Nya.

10. Yang Maha Hidup tak pernah mati, yang Maha Terjaga dan tak pernah tertidur.

11. Mencipta tanpa merasa membutuhkan (kepada ciptaan-Nya), membagi rezeki tanpa mengharapkan imbalan.

12. Mematikan tanpa gentar dan Membangkitkan (setelah mati) tanpa kesulitan.

13. Dia telah memiliki sifat-sifat itu semenjak dahulu, sebelum mencipta. Dengan terciptanya para makhluk, tak bertambah sedikitpun sifat-sifat-Nya. Yang selalu tetap dengan sifat-sifatNya semenjak dahulu tanpa berawal, dan akan terus kekal dengan-Nya, sifat-sifat-Nya selamanya.

14. Nama-Nya Al-Khaliq sebagai Pencipta, tidaklah disandang-Nya baru setelah Dia menciptakan makhluk-makhluk-Nya. Dan namanya Al-Bari (Yang Menjadikan) tidaklah diambil baru seusai Dia menjadikan hamba-hamba-Nya.

15. Dia-lah pemilik sebutan Al-Rabb (Pemelihara), dan bukanlah Dia Marhub atau yang dipelihara. Dia juga pemilik sebutan Al-Khaliq dan bukanlah Dia sebagai makhluk.

16. Sebagaimana Dia adalah Dzat yang menghidupkan segala yang mati (Al-Muhyi), Dia-pun berhak atas sebutan itu, dari sebelum menghidupkan mereka. Demikian juga Ia berhak menyandang sebutan Al-Khaliq sebelum menciptakan mereka.

17. Untuk itulah, Dia-pun berkuasa atas segala sesuatu, sementara segala sesuatu itu berharap kepada-Nya. Segala urusan bagi-Nya mudah, dan Dia tidaklah membutuhkan sesuatu. Firman-Nya: “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syura : 11).

18. Dia menciptakan makhluk dengan ilmu-Nya.

19. Dia menentukan takdir atas mereka.

20. Dia menuliskan ajal kematian bagi mereka.

21. Tiada sesuatupun yang tersembunyi bagi-Nya sebelum Dia menciptakan mereka. Bahkan Dia mengetahui apa yang akan mereka kerjakan, juga sebelum menciptakan mereka.

22. Dia memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk ta’at dan melarang mereka melakukan maksiat.

23. Segala sesuatu berjalan sesuai dengan takdir dan kehendak-Nya, sedangkan kehendak-Nya itu pasti terlaksana. Tidak ada kehendak bagi hamba-Nya melainkan memang apa yang dikehendaki-Nya. Apa yang Dia kehendaki, pasti terjadi. Dan apa yang tidak Dia kehendaki tak akan terjadi.

24. Dia memberi petunjuk siapa saja yang Dia kehendaki, memelihara dan mengayominya karena keutamaan-Nya. Dia juga menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, menghinakan seseorang dan menghukumnya berdasarkan keadilan-Nya.

25. Seluruh makhluk berada di bawah kendali kehendak Allah di antara kemurahan, keutamaan, dan keadilan-Nya.

1 2 3Laman berikutnya
Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker