
Terjemahan.ahmadalfajri.com – Kitab Aqidatul Islamiyah Karya Bashri Maghrubi

Mengenal Allah Ta’ala
S : Apa sifat wajib yang dimiliki Allah?
J : Sifat wajib yang dimiliki Allah ada 20
: Ada
: Dahulu
: Kekal
: Berbeda dengan makhluk
: Berdiri sendiri
: Esa
: Kuasa
: Berkehendak
: Mengetahui
: Hidup
: Mendengar
: Melihat
: Berfirman
: Maha Kuasa
: Maha Berkehendak
: Maha Mengetahui
: Maha Hidup
: Maha Mendengar
: Maha Melihat
: Maha Berfirman
S : Apa sifat mustahil bagi Allah?
J : Sifat mustahil Allah ada 20:
: Tidak ada
: Baru
: Rusak
: Sama dengan makhluk
: Butuh pada tempat dan yang memperbarui
: Banyak
: Lemah
: Terpaksa
: Bodoh
: Mati
: Tuli
: Buta
: Bisu
: Maha Lemah
: Maha Terpaksa
: Maha Bodoh
: Maha Mati
: Maha Tuli
: Maha Buta
: Maha Bisu
S : Apa sifat jaiz (boleh) bagi Allah?
J : Sifat jaiz bagi Allah ada 1 yaitu mengerjakan segala sesuatu yang mungkin atau meninggalkanya. Allah Swt. berfirman:
Jika Dia menghendaki niscaya Dia akan memberi rahmat kepadamu, dan jika Dia menghendaki, pasti Dia akan mengadzabmu. (QS. Al-Isro”: 54)
S : Apa makna wujud dan apa dalilnya?
J: Makna wujud ialah ketetapan dan kepastian tentang adanya Allah Swt.
Dalilnya yaitu adanya semua makhluk ini, karena jika Allah tidak wujud berarti Allah tidak ada, dan jika Allah tidak ada maka tidak akan ditemukan semua makhluk ini. Allah Swt. berfirman:
“Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah yang keempatnya. Dan tidak ada lima orang, melainkan Dia-lah yang keenamnya. Dan tidak ada yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia pasti ada bersama mereka dimanapun mereka berada.” (QS. Al Mujaadilah: 7)
S : Apa makna qidam dan apa dalilnya?
J : Makna qidam ialah tidak adanya permulaan bagi wujudnya Allah Swt.
Dalilnya yaitu sesungguhnya Allah adalah dzat yang menciptakan semua perkara yang wujud, dan apabila sesuatu tersebut sudah tercipta sebelum wujudnya Allah, maka berarti Allah itu dzat yang baru, dan ini adalah perkara yang batil.
Allah berfirman:
Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Dzahir, dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Hadiid: 3)
S : Apa makna baqo’ dan apa dalilnya?
J : Makna baqo’ ialah tidak adanya akhir terhadap wujudnya Allah.
Dalilnya yaitu apabila Allah rusak, maka Allah adalah dzat yang baru, dan ini adalah perkara yang batil.
Allah berfirman:
Segala sesuatu pasti binasa kecuali Allah. (QS. Al-Qoshosh: 88)
S : Apa makna mukholafatu lil hawaditsi dan apa dalilnya?
J : Makna mukholafatu lil hawaditsi ialah sesungguhnya Allah itu tidak sama dengan makhluk.
Dalilnya yaitu apabila Allah sama dengan makhluk, maka Allah adalah dzat yang baru dan ini adalah perkara yang batil.
Allah berfirman:
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia yang Maha Mendengar dan Maha Melihat. (QS. Asy-Syuyra: 11)
S : Apa makna qiyamuhu binafsihi dan apa dalilnya?
J : Makna qiyamuhu binafsihi ialah sesungguhnya Allah itu tidak butuh kepada siapapun.
Dalilnya yaitu apabila Allah membutuhkan kepada yang lain, maka Allah adalah dzat yang lemah, dan jika Allah itu lemah maka tidak akan tercipta semua makhluk ini, dan lemahnya Allah adalah hal yang batil.
Allah berfirman:
Sungguh, Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam. (QS. Al-Ankabut: 6)
S : Apa makna wahdaniyat dan apa dalilnya?
J : Makna wahdaniyat ialah sesungguhnya Allah itu dzat yang esa, tiada sekutu bagi-Nya baik dalam perbuatan, sifat maupun dzat-Nya.
Dalilnya yaitu apabila Allah memiliki sekutu maka akan terjadi perselisihan dan pertengkaran antara keduanya, yang menyebabkan alam akan hancur berantakan.
Dan seandainya pun keduanya damai, maka tentu masingmasing dari mereka memiliki kelebihan dalam pekerjaan masing-masing yang berarti juga memiliki kelemahan atau ketidakmampuan mengerjakan apa yang dikerjakan yang lainnya, dan ini bagi Allah adalah hal yang batil.
Allah berfirman:
Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) ada tuhan-tuhan selain Allah, tentu keduanya telah binasa. (QS. Al-Anbiya’: 22)
Dan Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa. (QS. Al-Baqarah: 163)
S : Apa makna Qudrah dan apa dalilnya?
J : Makna qudrah adalah kemampuan Allah Swt. dalam menciptakan dan meniadakan apa saja yang Dia kehendaki, berdasarkan kehendak-Nya.
Dalilnya yaitu apabila Allah Swt. Adalah dzat yang lemah tentu Dia tidak akan dapat menciptakan nyamuk sekalipun. Allah Swt. berfirman:
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah: 20)
S : Apa makna iradah dan apa dalilnya?
J : Makna iradah ialah Allah Swt. menentukan sesuatu sebelum menciptakanya. Dalilnya yaitu seandainya Allah Swt. terpaksa melakukan sesuatu maka Allah adalah dzat yang lemah, dan seandainya Allah itu dzat yang lemah, maka tidak akan ditemukan semua mahkluk ini.
Allah berfirman:
Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih. (QS. Al- Qoshosh: 68) apa yang Dia kehendaki.
S : Apa makna ilmu dan apa dalilnya?
J : Makna ilmu ialah mengetahui perkara yang sudah lewat, yang sedang terjadi dan yang akan datang.
Dalilnya yaitu seandainya Allah itu bodoh, maka Allah tidak akan mampu dalam mengatur makhluk-Nya, dan seandainya Allah lemah maka Allah adalah dzat yang baru, dan ini adalah perkara yang batil.
Allah berfirman:
Sesungguhnya Allah itu Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Mujaadilah: 7)
S : Apa makna hayat dan apa dalilnya?
J : Makna hayat ialah sesungguhnya Allah itu dzat yang hidup dan tidak akan sirna. Dalilnya yaitu seandainya Allah itu dzat yang mati, maka tidak akan ada yang mengatur jagat raya ini, maka tanpa diragukan lagi jagat raya ini akan rusak.
Allah berfirman:
Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, yang ferus-menerus mengurus (makhluknya) tidak mengantuk dan tidak tidur. (QS. Al-Baqarah: 225)
S : Apa makna sama’ dan apa dalilnya ?
J : Makna sama’ ialah tersingkapnya sesuatu yang bisa didengar oleh Allah, Allah bisa mendengar segala sesuatu tanpa telinga ataupun daun telinga.
Dalilnya yaitu seandainya Allah tuli, maka Dia memiliki kekurangan, jika memiliki kekurangan, maka Allah itu dzat yang baru. Dan ini adalah hal yang batil.
Allah berfirman:
Ataukah mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan Kami (Malaikat) selalu mencatat di sisi mereka. (QS, Az-Zukhruf: 80)
S : Apa makna bashor dan apa dalilnya?
J : Makna bashor ialah terlihatnya segala sesuatu oleh Allah, Allah melihat tanpa mata ataupun bola mata.
Dalilnya adalah apabila Allah buta, berarti Allah itu cacat. Jika Allah cacat, maka Allah adalah dzat baru, dan ini adalah perkara yang batil.
Allah berfirman:
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat. (QS. Asy-Syuura: 11)
S : Apa makna kalam dan apa dalilnya?
J : Makna kalam adalah berfirman. Allah berfirman tanpa menggunakan huruf dan suara.
Dalilnya yaitu seandainya Allah bisu, maka Allah itu memiliki kekurangan atau cacat. Jika Dia memiliki kekurangan maka berarti Allah adalah dzat yang baru, dan ini adalah perkara yang batil.
Allah berfirman:
Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung. (QS. An-Nisa’: 164)
S : Sebutkan faidah meyakini sifat-sifat Allah?
J : Faidah dari meyakini sifat-sifat tersebut ialah selalu ingat kepada Allah ketika susah maupun senang, selalu takut pada Allah ketika bersama orang banyak maupun sendiri, dan menjadikan ikhlas dalam beribadah kepada Allah sehingga mendapatkan kebahagiaan di dunia dan kenikmatan di akhirat.
Kitab Aqidatul Islamiyah Karya Bashri Maghrubi
One Comment