Kitab Tasauf

Terjemah Kitab Miftahus Shudur

Terjemahan.ahmadalfajri.com | Terjemah Kitab Miftahus Shudur

Terjemah Kitab Miftahus Shudur

BAB 1: INTI NAFI DAN ISBAT

Dzikir nafi dan isbat, dengan lain perkataan kalimat dzikir yang tidak mengakui semua tuhan-tuhan dan menetapkan kepada Tuhan Allah yang satu tunggal, adalah dzikir yang paling besar manfa’atnya dan paling sangat berbekas bagi manusia, yaitu kalimat : LAA ILAAHA ILLALLAH, artinya tidak ada Tuhan melainkan Allah.

Tuhan berkata dalam firmannya :

Ketahuilah tentang Tuhan itu, bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah

Nabi Muhammad SAW. bersabda :

Yang paling utama apa yang aku ucapkan dan apa yang diucapkan oleh Nabi-nabi sebelumku, yaitu : LAA ILAAHA ILLALAAH.

Kemudian Nabi berkata pula dalam Hadits :

Barangsiapa yang mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH dengan ikhlas, pasti masuk syurga.

Dalam Hadist lain Junjungan kita itu berkata :

Bagi mereka yang mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH tidak usah takut akan kejahatan dalam kubur dan kejahatan pada waktu berkumpul di Padang Makhsyar.

Kemudian Rasulullah SAW. bersabda pula :

Jika ada seseorang yang mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAH secara benar, meskipun ia mempunyai dosa sebesar bumi akan diampuni Tuhan dosanya itu.

Kalimat itu dinamakan “Kalimat Thayyibah” yang dapat mensucikan orang yang mengucapkannya, dari syirik jali sebagaimana ia dapat membersihkan jiwa orang itu dari syirik khafi dan menjadikan orang itu orang yang ikhlas dan murni. Begitu juga kalimat ini dapat membuka hati manusia dari hijab yang selalu menghalangi kepada kebenaran,serta membersihkan jiwa orang itu dari segala kotoran dan sifat-sifat kebinatangan.

Kalimat LAA ILAAHA ILLALLAH itu mengkaruniai kasyaf bagi yang mengucapkan untuk selama-lamanya, disamping mengkaruniai sifat sidig, ikhlas, ilmu ladunni, rahasia-rahasia yang aneh dan akan diberi musyahadah bermacam-macam alamat dari Tuhan.

Karunia yang demikian itu baru diperoleh, jika ucapan kalimat itu diambil dan diterima dari hati yang tagwa dan suci dari selain Allah, bukan hanya dipetik dengan didengar saja dari mulut-mulut orang awam. Kalimat nafi-isbar itu meskipun sepotong ayat yang pendek, tetapi maknanya sangat luas meliputi seluruh hati jika diambil dengan butir-butir Tauhid dari hati yang hidup, butir-butir itu akan tumbuh. Berlainan dengan butir-butir yang tidak mencapai dan tidak hidup.

Rasulullah SAW bersabda :

Bahwasanya Allah ta’ala itu mengharamkan api neraka menjilat orang yang berkata LAA ILAAHA ILLALLAH yang ditujukan hanya kepada Allah semata-mata (HR. Bukhari-Muslim).

Dalam hadist lain :

Orang sedang berdzikir seperti pohon yang rindang ditengah-tengah pohon kering Nabi berkata juga :

Orang yang ingat kepada Allah adalah laksana orang yang hidup ditengah-tengah orang yang mati

Dalam Al-Qur’an, Tuhan berfirman :

Barang siapa yang dibuka dadanya untuk Islam, maka ia berada ditengah-tengah Nur Tuhannya. Neraka “wail” disediakan bagi orang yang hasad (keras) hatinya dan tidak berdzikir kepada Allah, orang itu berada dalam . kesesatan yang nyata (QS. Az-Zumar : 221

Dalam Al-Qur’an Tuhan berfirman :

Dialah Allah yang mengutus RasulNya dengan petunjuk dan agama yang benar, untuk mengatasi seluruh Agama itu kepada manusia, meskipun tidak disenangi oleh orang-orang yang musyrik (QS. Ash-Shaf : 2)

Firman Allah dalam Al-Qur’an

Dialah Tuhan yang telah mengutus seorang Rasul diantara kalangan manusia yang tidak dapat membaca dan menulis, yang maksudnya :

  1. Agar menyampaikan keterangan-keterangan tanda-tanda kebesaran Allah SWT.
  2. Membersihkan kotoran-kotoran hati mereka (sifat Mazmunah ), dan
  3. Agar pula diajarkan kepada mereka isi Kitab suci dan hikmahnya meskipun mereka itu berada dalam keadaan sesat. (QS. Al-Jum’ah : 2)

Pada tempat yang lain, Allah befirman kepada Nabi Muhammad SAW :

Katakanlah, bahwa inilah jalanku, serukan mereka kembali kepada Allah dengan hati yang terang, katakanlah ikuti aku

dan orang yang sepaham dengan aku (QS. Yusuf : 108)

Oleh karena itu wahai saudara-saudaraku semua, sadarlah kamu dan bersegeralah kembali minta ampun kepada Tuhanmu beserta rombongan (Guru-guru) kerohanianmu. Tidak ada jalan yang lain yang lebih pendek dan tidak ada teman yang dapat menolongmu dalam alam ini, kecuali jalan Tuhan itu. Tidaklah kita datang kedunia yang kotor dan yang hina dina untuk tinggal selama-lamanya.

1 2 3 4 5 6 7Laman berikutnya
Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker