Kitab Tauhid

Terjemah Kitab Jawahirul Kalamiyah Lengkap

ج : هو أن نعتقد أن علم الله تعالى لا يشابه علمنا، وأن قدرته لا تشابه قدرتنا، وأن إرادته لا تشابه إرادتنا، وأن حياته لا تشابه حياتنا، وأن سمعه لا يشابه سمعنا، وأن بصره لا يشابه بصرنا، وأن ُ كلامه لا يشابه كالمنا

Yaitu kita harus i’tiqad bahwa ilmu Allah itu tidak serupa ilmu kita, dan kuasa Allah itu tidak serupa kekuasaan kita, dan kehendak Allah itu tidak serupa kehendak kita, dan hidup Allah tidak serupa dengan hidup kita, dan pendengaran Allah tidak serupa pendengaran kita, dan penglihatan Allah tidak serupa pengelihatan kita, dan ucapan Allah tidak serupa ucapan kita

س : كيف الاعتقاد بأن أفعاله سبحانه وتعالى مخالفة لأفعال الحوادث ؟

bagaimana i’tiqad bahwa pekerjaan pekerjaan Allah subhanahu wa ta’ala itu berbeda dengan pekerjaan makhluk

ج : هو أن نعتقد أن أفعال المولى سبحانه وتعالى لا تشابه أفعال شيء من الموجودات؛ لأن المولى سبحانه وتعالى يفعل الأشياء بلا واسطة ولا آلة {إنَما أمره إذا أراد شيئا أن يكول له كن فيكون} وأنه لا يفعل شيئا لاحتياجه إليه، وأنه لا يفعل شيئا عبثا أي بغير فائدة؛ لأنه سبحانه وتعالى حكيم

Yaitu kita harus i’tiqad bawah pekerjaan-pekerjaan Tuhan subhanahu wa ta’ala itu tidak serupa pekerjaan-pekerjaan makhluk, karena Tuhan subhanahu wa ta’ala itu mengerjakan apapun tanpa lantaran dan tanpa alat. {sesungguhnya perkara Allah ketika menghendaki sesuatu itu berkata padanya “kun’ maka sesuatu itu ada} dan Allah itu mengerjakan sesuatu tidak karena kebutuhan Allah terhadap sesuatu itu dan Allah itu tidak mengerjakan suatu apapun tanpa faedah karena Allah subhanahu wa ta’ala itu maha bijaksana

س : كيف الاعتقاد بقيامه تعالى بنفسه؟

Bagaimana i’tiqad tentang berdirinya Allah dengan sendirinya

ج : هو أن نعتقد أن الله سبحانه وتعالى لا يحتاج إلى شيء من الأشياء ؛ فلا يحتاج إلى مكان ولا إلى محل ولا إلى شيء من المخلوقات أصلا . فهو الغنى عن كل شئ، وكل ٌ شئ محتاج إليه سبحانه وتعالى .

yaitu kita harus i’tiqad bahwa Allah subhanahu wa ta’ala itu tidak butuh pada suatu apapun, maka ia tidak butuh pada tempat dan tidak pada tempat, dan tidak pada sesuatu makhluk, ia adalah tidak butuh pada setiap sesuatu dan setiap sesuatu itu butuh kepada-nya subhanahu wa ta’ala

س : كيف الاعتقاد بحياة الله سبحانه وتعالى ؟

Bagaimana i’tiqad tentang hidup Allah subhanahu wa ta’ala

ج : هو أن نعتقد أن الله تعالى حي ّوأن حياتُه سبحانه ليست كحياتنا؛ فإن حياتنا بوسائط كجريان الدم والنفس وحياة الله سبحانه ليست بواسطة شيء، وهي قديمة باقية لا يلحقها العدم والتغير أصال .

yaitu kita harus itikad bahwa Allah itu hidup, dan hidup Allah itu tidak seperti hidup kita, karena hidup kita sebab perantara mengalirnya darah dan nafas, dan hidup Allah subhanahu tidak butuh pada sesuatu perantara apapun, kehidupan Allah itu dahulu juga kekal tidak bertemu sirna dan perubahan

س : كيف الاعتقاد بوحدانية الله تعالى ؟

Bagaimana i’tiqad tentang keesaan Allah ta’ala

ج : هو أن نعتقد أن الله تعالى واحد ليس له شريك ولا نظير ولا مماثل ولا ضٌد ولا معاند

yaitu kita harus i’tiqad bahwa Allah itu satu, tiada teman dan tiada persamaan tidak ada perlawanan dan yang melawani

س : كيف الاعتقاد بعلم الله تعالى ؟

Bagaimana i’tiqad tentang pengetahuan Allah ta’ala

ج : هو أن نعتقد أن الله تعالى موصوف بالعلم وأنه بكل شيء عليم . يعلم الأشياء كلها ظاهرها وباطنها، ويعلم عدد حبات الرمل وعدد قطرات المطر وأوراق الشجر ويعلم السر وأخفى لا تخفى عليه خافية، وعلمه ليس بمكتسب، بل يعلم الأشياء في الأزل قبل وجودها

yaitu kita harus i’tiqad bahwa Allah ta’ala itu bersifat ilmu, dan Allah terhadap segala sesuatu itu maha mengetahui. Allah mengetahui semua perkara, dzohirnya dan batinnya dan mengetahui hitungan biji pasir dan hitungan tetesan hujan dan daun pepohonan dan mengetahui rahasia dan yang lebih rahasia, tidak samar bagi Allah perkara yang samar, dan ilmu itu tidak dihasilkan akan tetapi Allah mengetahui setiap suatu saat Az sebelum adanya sesuatu

س : كيف الاعتقاد بقدرة الله تعالى ؟

Bagaimana etika tentang kodrat Allah ta’ala

ج : هو أن نعتقد أن الله سبحانه وتعالى موصوف بالقدرة وأنه على كل شيء قدير

yaitu kita harus i’tiqad bahwa Allah subhanahu wa ta’ala itu bersifat qudra, dan Allah itu maha kuasa atas segala sesuatu

س : كيف الاعتقاد بإرادة الله تعالى ؟

Bagaimana i’tiqad akan iradah Allah ta’ala

ج : هو أن نعتقد أن الله تعالى موصوف ُ بإرادة وأنه مريد لا يقع شيء إلا بإرادته فأي شيء أراده كان، وأي شيء ُ لم يرده فإنه لا يمكن أن يكون

yaitu kita harus i’tiqad bahwa Allah itu bersifat berkehendak, dan Allah itu maha berkehendak. Dan tiada suatu apapun yang terjadi kecuali dengan kehendak Allah, maka setiap sesuatu yang ia kehendaki akan ada, dan sesuatu yang tidak dikehendaki maka tidak mungkin ada

س : كيف الاعتقاد بسمع الله ؟

Bagaimana i’tiqad tentang pendengaran Allah

 ج : هو أن نعتقد أن الله سبحانه ِ وتعالى موصوف بالسمع وأنه يسمع كل شيء سرا كان أو جهرا لكن سمعه سبحانه وتعالى ليس كسمعنا فإن سمعنا بواسطة الأذن، وسمعه سبحانه ليس بواسطة شيء

Yaitu kita harus i’tiqad bahwa Allah subhanahu wa ta’ala itu bersifat sama’, dan Allah itu mendengar setiap sesuatu, baik itu samar atau keras, tetapi pendengaran Allah subhanahu wa ta’ala itu tidak seperti pendengaran kita, karena pendengaran kita itu dengan perantara telinga, dan pendengaran Allah subhanahu itu tidak dengan perantara sesuatu apapun

س : كيف الاعتقاد ببصر الله تعالى ؟

Bagaimana i’tiqad tentang bador Allah ta’ala

ج : هو أن نعتقد أن الله سبحانه وتعالى موصوف بالبصر وأنه بكل شيء بصير ، يبصر حتى النملة السوداء في الليلة الظلماء وأصغر من ذلك ، لا يخفى عن بصره شيء في ظاهر الأرض وباطنها وفوق السماء وما دونها ، لكن بصره سبحانه ليس كبصرنا ؛ فإن بصرنا يكون بواسطة العين ، وبصره سبحانه ليس بواسطة شيء .

Yaitu kita harus i’tiqad bahwa Allah subhanahu wa ta’ala itu bersifat melihat, dan Allah itu maha melihat terhadap segala sesuatu, Allah melihat sampai semut hitam di malam yang gelap dan yang lebih kecil dari hal tersebut, tidak samar dari pandangan Allah suatu apapun, di muka bumi dan dalam bumi, di atas langit dan bawah langit, tapi penglihatan Allah Subhana itu tidak seperti penglihatan kita, karena penglihatan kita itu dengan lantaran mata, dan pendengaran Allah subhanahu tidak dengan lantaran ataupun

س : كيف الاعتقاد بكلام الله تعالى ؟

Bagaimana i’tiqad tentang kalam Allah ta’ala

ج : هو أن نعتقد أن الله سبحانه ُ موصوف بالكلام وأن كلامه لا يشبه كلامنا ؛ فإن كلامنا مخلوق فينا وبواسطة آلة من فم ولسان وشفتين ، وكلامه سبحانه وتعالى ليس كذلك

Yaitu kita harus beritikad bahwa Allah subhanahu itu bersifat Kalam, dan ucapan Allah tidak serupa dengan ucapan kita, karena ucapan kita itu makhluk dengan perantara mulut lisan dan dua bibir, dan kalam Allah itu tidak seperti itu.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14Laman berikutnya
Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker