Nahwu & Sharaf

Terjemah Matan Bina Wal Asas

19. BAB KESEMBILAN BELAS

Satu bab lagi untuk   seperti  Yang sama wazannya adalah seperti  Tandanya ialah fi’il maadhinya terdiri dari empat huruf dan semua hurufnya asli. penggunaan bentuk Fi’ilnya pada umumnya adalah sebagai fi’il muta’addi dan kadang-kadang fi’il lazim. ,

Contoh muta’addi adalah seperti:   (Zaid menggelindingkan batu).

Contoh fi’il lazim seperti:

Enam bab lainnya untuk digolongkan  dan enam bab ini   disebut

20. BAB KEDUA PULUH

Bab pertama:  . Yang sama dengan .  . wazannya ialah   Tandanya ialah pil maadhinya terdiri dari empat huruf dengan tambahan Waawu antara Ari) dan   . Penggunaan bentuk fi’il ini untuk fi’il lazim seperti:

21. BAB KEDUA PULUH SATU

Bab kedua:   Yang sama dengan wazannya ialah   . Tandanya ialah fril muidhinya terdiri dari empat huruf dengan tambahan Yaa’ antara   dan  . Penggunaan bentuk fi’il ini adalah sebagai fi’il muta’addi saja, seperti:   (Zaid mengobati hewan itu).

Bab ketiga:   Yang sama dengan wazannya ialah   Tandanya ialah fril maadhinya terdiri dari empat huruf dengan tambahan Waawu antara   dan   Penggunaan bentuk fi’ilnya juga sebagai fi’il muta’addi.

Contoh:  (Zaid membaca Al-Our’an dengan suara keras).

23. BAB KEDUA PULUH TIGA

Bab keempat:   Yang sama dengan wazannya ialah   Tandanya ialah fi’il maadhinya terdiri dari empat huruf dengan tambahan Yaa’ antara   dan

Penggunaan bentuk fi’il ini adalah sebagai f”il lazim.

Contoh:  (Zaid muncul).

24. BAB KEDUA PULUH EMPAT

Bab kelima:   . Yang sama dengan wazannya ialah   Tandanya ialah fi’il maadhinya terdiri dari empat huruf dengan tambahan satu huruf dari jenis Laam fi’ilnya pada akhirnya.

Penggunaan bentuk fr’il ini adalah sebagai fr’il muta’addi saja.

Contoh:   yakni Zaid memakai jilbab (baju lapang).

25. BAB KEDUA PULUH LIMA

Bab keenam:  Yang sama dengan wazannya ialah   Tandanya ialah fi’il maadhinya terdiri dari empat huruf dengan tambahan Yaa’ pada akhirnya. Penggunaan bentuk fi’il ini adalah sebagai fi’il lazim saja.

Contoh:   yakni berbaring di atas punggungnya. Keenam bab ini digolongkan sebagai Ruba’iy. Maksudnya ialah kesamaan dari kedua masdarnya, yakni mulhag dan al-mulhaq bihi.   Tiga bab darinya adalah untuk yang melebihi Ruba’iy mujarrad dan ada dua macam.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8Laman berikutnya
Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker