
ANCAMAN MENCARI ILMU BUKAN UNTUK ALLAH
Rasulullah saw. bersabda:
“Barangsiapa mencari ilmu yang mestinya untuk mencari ridha Allah Ta’ala, tapi dia mempelajarinya untuk memperoleh harta dunia, maka dia tidak akan mencium bau surga di hari Kiamat (padahal bau surga amat harum dan bisa dicium sejak lima ratus tahun perjalanan ).”
(H.R. Abu Dawud dan Ibnu Majah, begitu juga Al-Mundziri 34/1). Keterangan:
Hadis tersebut hasan dan ia merupakan ancaman keras kepada orang yang menuntut ilmu agama untuk keduniaan, bahwa dia tidak akan masuk ke surga. Sebab kealimannya untuk menyelewengkan hukum karena memperoleh dunia.
Rasulullah saw. bersabda:
“Barangsiapa mencari ilmu untuk menyombongi ulama dan mendebat orang-orang bodoh, atau untuk memalingkan wajah manusia (agar mereka memandang baik kepadanya), maka Allah memasukkannya ke neraka Jahanam.”
(H.R. Ibnu Majah, begitu juga Al-Mundziri 36/1)
Keterangan:
Hadis tersebut menunjukkan menata niat baik dan ikhlas dalam mencari ilmu adalah modal yang utama untuk mencetak pelajar menjadi ulama yang akan menjadi lampu petunjuk di masyarakatnya.
Rasul bersabda:
“Barangsiapa ditanya lentang ilmu (agama), lalu menyimpannya (tidak menjawabnya), maka akan dikendalikan (mulutnya) di hari – Kiamat dengan kendali dari api neraka.”
(H.R. Thabrani, begitu juga Al-Mundziri, Abu Dawud dan Tirmidzi, begitu juga Al- Mundziri 36/1 ).
Rasul bersabda:
“Malaikat Zabaniyah lebih cepat (menyiksa) gari’ yang fasik daripada kepada penyembah-penyembah berhala (yang musyrik), lalu mereka berkata: ‘Mengapa kita lebih didahulukan sebelum penyembah-penyembah berhala’, lalu dijawab: ‘Orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu tidak sama’.”
(H.R. Thabrani begitu juga Al-Mundziri 37/1).
Baca selengkapnyan dalam versi PDF dibawah ini
Untuk dapat membaca terjemahannya, diperlukan browser yang mendukung buka aplikasi PDF.
Jika anda tidak dapat membacanya, berarti anda harus mengganti browser yang dapat membaca aplikasi PDF.
Dan sebaiknya anda buka di komputer atau laptop dan gunakan aplikasi Google Chrome untuk hasil yang lebih maksimal
Al-Targhib-Wa-al-Tarhib-al-Mundhiri-In-Indonesian-PDF
One Comment