
Perbuatan Manusia
Ada lagi termasuk aqidah mereka yang sesat adalah mereka menganggap bahwa manusia itu mampu menciptakan pekerjaannya sendiri. Sebab pendapatnya yang demikian inilah kelompok yang dinamakan aliran Qodariyah, karena mereka berpendapat bahwa segala yang dilakukan oleh seseorang itu atas prakarsanya sendiri. Aliran ini bertolak belakang dengan aliran Jabariyah yang mengatakan bahwa Seseorang itu sangat dipaksakan oleh Allah untuk melakukan suatu pekerjaan yang akan dilakukan. Aliran ini dinamakan aliran Jabariyah karena identik dengan pemahaman mereka tentang pemaksaan pekerjaan seseorang. Ini juga termasuk aqidah yang sesat.
Yang benar seseorang itu tidak mampu menciptakan pekerjaannya sendiri dan dia tidak juga dipaksakan oleh Allah. Akan tetapi Allah-lah yang menciptakan pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang disamping dia memiliki kebebasan dalam melakukan pekerjaan tersebut.
Imam Sa’ad dalam syarah kitab “Al Aqaa’id” mengatakan: “Kebebasan semacam ini tidak mungkin diungkapkan melalui kata-kata, akan tetapi setiap orang akan dapat membedakan manakah yang dipaksakan antara gerakan tangan yang digerakkan sendiri atau gerakan tangan yang diterpa oleh angin?”
Ada lagi yang termasuk sifat jaiz Allah Ta’ala adalah Allah Ta’ala yaitu Nabi Ibrahim as., Nabi Musa as., Nabi Isa as., dan Nabi Nuh as. Tingkatan kemuliaan mereka itu adalah sebagaimana urutan tersebut.
Jadi jumlah Nabi yang memiliki gelar Ulul Azmi ada 5 yaitu beliau Nabi Muhammad saw. dan 4 orang Nabi yang tersebut di atas. Ini adalah pendapat yang shahih meskipun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa Nabi Ulul Azmi tidak hanya itu saja.
Masih ada lagi yang memiliki keutamaan di bawah para Nabi Ulul Azmi, yakni para Rasul dan para Nabi lainnya – semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi kita dan kepada mereka Setelah itu baru para malaikat.
Dan yang harus diyakini lagi adalah bahwa Allah Ta’ala telah mengutus para Rasul dan Nabi itu telah diperkuat dengan berbagai macam mu’jizat, dan Nabi Muhammad saw. diciptakan khusus sebagai penutup para Rasul disamping syartat (ajaran agama) beliau tidak akan mungkin diamandemen hingga akhir zaman nanti.
Nabi Isa
Mengenai Nabi Isaas, di akhir zaman nanti beliau akan turun dan memberikan konsep hukum Nabi kita Muhammad saw.
Ada yang berpendapat bahwa hukum yang diberlakukan oleh Nabi Isa as. nanti adalah bersumber dari Al Qur’an dan Hadits Nabi, dan ada pula yang berpendapat bahwa setelah Nabi Isa as. turun nanti beliau terus menuju ke makan Nabi Muhammad saw. dan disitu Nabi Isa as. kemudian belajar kepada beliau Nabi Muhammad saw.
Nasakh Syariah
Ketahujlah bahwa sebagian syariat Nabi Muhammad saw, ada yang diamandemen dengan sebagian yang lain, sebagaimana kewajiban iddah (masa menanti) selama satu tahun penuh bagi seorang wanita yang ditinggal mati suaminya yang diamandemen dengan hanya menanti (beriddah) selama 4 bulan 10 hari saja, tidak boleh kurang.
Hal Yang Berhubungan Dengan Para Rasul
Kewajiban Mengenal Para Rasul
Setiap mukallaf baik laki-laki maupun perempuan wajib mengenal Secara. rinci para Rasul yang tersebut dalam Al Qur’an dan juga wajib mempercayainya.
Menurut pendapat Syekh Malawi cukup beriman kepada masingmasing rasul yang ada saja sehingga jika seandainya dia ditanya tentang nsalanya diapun mau mengakuinya dan dia tidak wajib menghafalnya secara rinci
Tentang selain para rasul yang tersebut di atas, kita wajib mempercayainya secara global saja. Namun dalam syarah kitab “Al Maqaashid” menyitir pendapat Imam Sa’ad dikatakan bahwa setiap mukallaf cukup mempercayainya secara global saja, hanya saja dia tidak boleh diikuti.
Mengenai para Rasul ini ada sebagian ulama yang menciptakan sebuah syair:
Wajib bagi setiap mukallaf mengenal para Nabi secara rinci sebagaimana mereka telah termaktub dalam ayat “WATILKA HUJJATUNAA” yakni sebanyak 18 dan sisanya 7 lagi, yakni Idris, Huud, Syu’aib, Sholeh, Dzul Kifli, dan Adam. Mereka ini diakhiri Nabi pilihan (Muhammad saw.)
Masa Para Sahabat Adalah Masa Yang Terbaik
Di antara hal-hal yang harus diyakini lagi adalah bahwa masa para sahabat Rasulullah saw. adalah masa yang terbaik, kemudian disusul masa para tab’in (generasi setelah sahabat) lalu masa tabi’it tabi’in (generasi setelah tabi’in).
Perlu diketahui bahwa shahabat yang paling mulia adalah Abu Bakar Ash Shiddig, kemudian Umar, lalu Utsman baru kemudian Ali sesuai dengan urutan yang ada.
Akan tetapi Imam Al ‘Aqlami berpendapat bahwa Sayyidatina Fatimah dan saudaranya Sayyid Ibrahim itu lebih utama secara mutlak dibanding dengan semua shahabat termasuk keempat orang Khalifah tersebut di atas. Sementara junjungan kita Imam Malik mengatakan: “Saya tidak berani mengunggulkan seseorangpun melebihi darah daging Rasulullah saw”. Inilah yang harus diyakini dan Insya Allah kita akan bertemu Allah.
Orang tua wajib mendidik anaknya mengenal kelahiran nabi saw.
Diantara yang harus diyakini lagi adalah bahwa Rasulullah saw. dilahirkan di kota Mekkah dan wafat di Madinah. Setiap orang tua wajib mengajarkan hal ini kepada anak-anaknya.
Menurut pendapat Imam Al Ajhuri: “Kecuali mengetahui hal itu juga setiap orang tua wajib mengetahui nasab beliau Rasulullah saw. baik dari jalur ayah maupun dari jalur ibu” Penjelasan tentang nasab Nabi saw. ini insya Allah akan kami beberkan pada bagian penutup nanti.
Disamping Itu Sebaiknya setiap orang tua mengenal juga para putra Rasulullah saw. sesuai dengan urutan kelahirannya, karena sebaiknya setiap orang bisa mengenal para pemimpinnya yakni pemimpin ummat. Namun hal ini sepengetahuan saya para ulama tidak ada yang menjelaskan apakah itu hukumnya wajib atau sunnat. Akan tetapi bila diqiyaskan dengan yang tersebut di atas yang sepadan hukumnya akan menjadi wajib.
Putera Rasulullah saw. menurut pendapat yang shahih jumlahnya ada 3 orang laki-laki dan 4 orang perempuan.
Adapun urutannya dalam kelahiran adalah: Qasim yang lahir pertama kemudian Zainab, Rugayyah, Fatimah, Ummu Kultsum, Abdullah yang juga diberi gelar Thayyib dan Thahir. Kedua nama itulah sebagai gelar Abdullah, bukan nama dua orang yang berbeda. Keenam putera tersebut berasal dari seorang ibu Sayyidatina Khadijah, sedang putera yang ke 7 bernama Ibrahim yang berasal dari Ibu Mariyam Al Qibthiyyah.
Kami mohon ini dipahami dahulu-baru kemudian mari kita kembali kepada masalah aqidah.
One Comment