Kitab Tauhid

Terjemah Kitab Jawahirul Kalamiyah Lengkap

Soal: Bagaimanakah mata bisa mempengaruhi (bisa membuat sakit orang yang dipandang), padahal ia anggota manusia yang lembut dan tidak berhubungan langsung dengan yang dilihat (tidak bersentuhan) dan tiada sesuatu yang keluar daripadanya apa yang dihubungi?

Jawab : Tiada yang menghalangi sesuatu yang lembut, yang mempunyai pengaruh kuat dan tidak disyaratkan bersentuhan dalam hal mempengaruhi ini.

Sesungguhnya kita melihat sebagian manusia yang punya kekuasaan dan kedudukan, bila melihat kepada seseorang dengan pandangan marah, terkadang orang yang dilihat ini menjadi bingung atau kacau pikiran. Bahkan terkadang menjadi binasa. Padahal orang tersebut tidak menguasainya dan antara penguasa yang melihat dan orang yang dilihat, tidak terjadi hubungan atau sentuhan. Besi magnit bisa menarik besi, sekalipun tidak bersentuhan dan tiada sesuatu yang keluar daripadanya, yang membuat pengaruhnya keluar.

Bahkan perkara yang lembut (terkadang) lebih besar bekasnya (pengaruhnya) daripada perkara yang tebal (besar).

Sesungguhnya perkara besar itu timbul dari kemauan dan nat dan keduanya termasuk perkara maknawi (tidak bisa dilihat atau didengar), Oleh karena itu, tidak aneh bila mata berpengaruh kepada orang yang dilihat sekalipun lembut, dan tidak berhubungan langsung padanya serta tiada sesuatu yang keluar daripadanya.

Soal: Umat siapakah yang paling utama setelah para nabi a.s ?

Jawab : Umat yang paling utama setelah para nabi, adalah umat Muhammad dan yang paling utama di antara mereka. adalah para sahabat yang mulia Merekalah yang berkumpul dengan Nabi kita saw., beriman padanya, dan mengikuti ajaran Alguran yang diturunkan kepadanya. Adapun yang paling utama lagi adalah empat khalifah.

Soal : Apakah Isra dan Mikraj itu?

Jawab : Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad saw. dari mesjid Mekah (Masjidil Haram) ke Masjidil Agsha, di Qudus, pada waktu malam. Hal ini telah diterangkan dengan nash Alqur-an yang mulia.

Mikraj adalah perjalanan Nabi saw. pada malam itu dari Masjidil Agsha ke beberapa langit, dan beliau berkumpul dengan para malaikat dan para nabi untuk menghormat mereka (dengan kedatangan beliau) dan untuk memuliakan beliau. Hal itu telah diterangkan dalam hadis-hadis yang sahih.

Hal itu perkara yang mungkin, yang telah diberitakan oleh Nabi yang selalu berkata benar, jadi harus dinyatakan sebagaimana lahiriah lafal hadis (tidak usah ditakwil). Bagi Allah yang menerbangkan burung di udara, hal itu tidak dianggap aneh dan Dia-lah yang menjadikan bintang-bintang dalam semenit, bisa melewati jarak yang tidak bisa ditempuh manusia dalam seratus tahun, untuk mengangkat kekasih-Nya yang telah dipilih atas seluruh manusia ke langit dalam sesaat. Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu dan Maha Waspada atas segala sesuatu. 

Soal : Apakah doa berguna untuk orang yang berdoa dan yang didoakan. Apakah sedekah orang yang hidup bisa sampai pada mayat bila dihadiahkan kepadanya?

Jawab : Sesungguhnya sedekah, adalah perkara yang dianjurkan (dan disenangi Allah). Berdoa dan merendah kepada Allah, adalah perkara yang dicari (dituntut). Keduanya bermanfaat di sisi Allah untuk orang yang hidup dan mati. 

Soal : Apakah kenikmatan surga itu nikmat rohani atau secara fisik, begitu juga siksaan neraka dan bagaimanakah caranya. Apakah keduanya itu selamanya atau terputus?

Jawab : Sesungguhnya surga memuat dua kenikmatan rohani dan jasmani. Nikmat rohani, seperti merasakan kenikmatan membaca tasbih, ibadah dan melihat kepada Allah Ta’ala, lalu Allah memberitahukan keridaan-Nya kepada mereka. Nikmat jasmani, seperti tubuh merasakan enak ketika makan, minum dan bersetubuh. Api neraka juga mengandung siksaan rohani dan jasmani. Kenikmatan dan siksaan di surga dan neraka selamanya, tidak akan putus. Penghuninya akan kekal, sedang surga dan neraka telah ada sekarang.

Soal: Apakah seorang wali akan mencapai derajat nabi dan apakah bisa sampai ke suatu keadaan yang ajaran agama tidak berlaku padanya?

Jawab : Seorang wali tidak akan mencapai derajat salah seorang Nabi. Selama seseorang punya akal, maka tidak akan mencapai suatu keadaan, dimana perintah dan larangan agama gugur bagi dia, lalu dia diperkenankan berbuat segala sesuatu. Barangsiapa yang punya iktikad demikian. maka kufur. Begitu juga (kufur) orang yang punya perkiraan, bahwa syariat punya batin yang bertentangan dengan lahirnya. Itulah yang dinamakan hakikat, lalu dia menakwil nas-nas yang qathi (nas yang jelas pengertiannya dan tidak boleh ditakwil). lalu diartikan tidak sesuai dengan lahiriah lafal, sebagaimana orang yang punya perkiraan, bahwa malaikat adalah kekuatan akal, sedang sctan adalah kekuatan praduga jelek.

Soal ; Apakah mujtahid itu dan siapakah orang-orang yang berijtihad, yang telah disepakati untuk diikuti?

Jawab : Mujtahid ialah orang yang menguasai sebagian besar kaidah syarak dan nas-nasnya, yang terlatih sekiranya dia mempunyai kemampuan untuk mengetahui maksud syariat (Allah atau Nabi).

Orang-orang yang berijtihad adalah banyak. Namun para mujtahid yang telah disepakati untuk diikuti dan pendapat mereka dipegangi, adalah empat, yaitu Abu Hanifah -Nu’man bin Tsabit, Malik bin Anas, Muhammad bin Idris Asy-Syaft’i dan Imam Ahmad bin Hanbal r.a.

Para ulama memilih bertaqlid kepada orang empat ini, bukan mujtahid-mujtahid lainnya dari kalangan orang yang telah mencapai derajat rjtihad, karena banyak masalah yang telah mercka putuskan (dengan dalil hadis atau Alqur-an) karena mereka spesialis untuk itu, hingga jarang sekali masalah-masalah yang belum mereka terangkan hukumnya.

Selain itu, karena mazhab mereka dibawa kepada kita dengan jalan fawatur (banyak yang membawa), maka layaklah untuk mengikuti seorang yang tertentu di antara mereka, kecuali karena darurat. Bila tidak, maka akan mendatangkan pada talfig (percampuran antar mazhab) yang akan mengeluarkan dari jalan yang lurus.

Soal : Mengapa para mujtahid berbeda pendapat dalam sebagian masalah?

Jawab : Sesungguhnya para mujtahid tidak berbeda pendapat dalam ajaran pokok agama atau-kebanyakan cabang-cabangnya. Mereka hanya berbeda pendapat dalam masalah furu’, karena tiada ketetapan nas yang jelas.

Sebab, masalah-masalah yang kecil itu tidak bisa dihitung. dan mudah berbeda pendapat di dalamnya. Jadi. masing-masing mereka mencurahkan segala kemampuannya untuk menentukan hukumnya dari kitab Alqur-an dan hadis sesuai dengan pendapat yang mereka miliki.

Barangsiapa yang benar di antara mereka, maka mendapat dua pahala. Barangsiapa yang keliru, maka mendapat satu pahala, karena dia berupaya untuk menampakkan yang benar sesuai dengan kemampuannya. Sedang perbedaan pendapat umat, adalah rahmat untuk mereka, karena ia hanya berselisih tentang masalah cabang. Perbedaan di situ akan membuat kemudahan bagi manusia, dan mereka tidak terjerumus dalam kesulitan. Bila seseorang terpaksa, maka melakukan yang paling mudah. Bila tidak demikian, maka melakukan yang lebih hati-hati, lebih layak dan lebih tampak benarnya.

Soal : Apakah tanda-tanda kiamat?

Jawab : Tanda-tanda kiamat (tanda yang menunjukkan kiamat sangat dekat), adalah beberapa perkara: Di antaranya adalah Dajal Dia seorang laki-laki yang bermata satu. Dia keluar untuk meremehkan agama dan menghindari ilmu. Dia mengaku menjadi Tuhan dan menampakkan beberapa keajaiban, lalu diikuti oleh orang yang punya keimanan dan keyakinan lemah.

Diantaranya adalah seekor binatang yang muncul dari bumi, yang memberitahu manusia tentang apa yang di wajahnya. Barangsiapa yang beriman, maka diberinya tanda yang bisa diketahui bahwa dia beriman. Barangsiapa yang kafir, maka diberinya tanda yang diketahui bahwa dia kafir. Dia berbicara kepada manusia tentang keadaan mereka.

Di antara tanda kiamat lagi adalah matahari terbit dari arah terbenamnya (barat) pada suatu hari. Di saat itu, pintu tobat ditutup dan tidak diterima tobat dari siapapun.

Di antaranya Ya’juj dan Ma’juj yang keluar (ke bumi). Mereka adalah segolongan manusia yang sering berbuat kerusakan di atas bumi pada masa lalu. Ketika Dzul Qarnain telah sampai kepada mereka, lalu tetangga mereka mengadukan kepadanya, lalu Dzul Qarnain kasihan terhadap keadaan mereka.

Adapun jalan menuju mereka, adalah jalan di antara dua gunung, lalu beliau membangun pagar yang tinggi dari besi, lalu timah cair dituangkan, hingga menjadi pagar yang kukuh halus, tidak mudah ditembus atau naik di atasnya.

Bila waktu keluar mereka telah tiba, maka pagar ini akan terbuka dengan sebab apapun, lalu mereka akan menyebar di atas bumi, maka beberapa kerusakan akan sering terjadi di mana-mana dari sepanjang dan selebar bumi. Lantas penduduk bumi menyerahkan urusan mereka kepada Tuhan untuk menghilangkan kejahatan dan bahaya Ya’juj dan Ma’juj, lalu Allah membinasakan dan menghabiskan mereka dengan menghapus bekasnya.

Di antaranya adalah Nabi Isa turun, yaitu ketika di kalangan kaum muslimin banyak fitnah dan cobaan terus-menerus, lalu Nabi Isa memerintah urusan umat ini, lalu melenyapkan segala macam bencana yang menimpa mereka dan membunuh Dajal, Jalu menyelamatkan manusia dari kemurkaan hawa nafsu dan beberapa bencana.

Soal : Siapakah orang yang berbahagia?

Jawab : Orang yang berbahagia, ialah seorang mukmin yang saleh, yang menunaikan hak Allah dan manusia, yang mengikuti syariat lahir dan batin, yang menghindari gemerlap kemewahan dunia ini. Dialah orang yang bahagia dan mendapat surga di akhirat serta diridai oleh Allah.

Kita memohon kepada Allah, agar memberikan taufik kepada kita untuk melakukan hal tersebut dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang menempuh jalan yang baik. Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya segala amal saleh bisa ditunaikan dengan sempurna, Juga atas Nabi-Nya yang paling mulia dan yang paling suci kehormatannya.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker