
4 ADAB MAKAN SENDIRIAN
- Wahai anak tercinta ! Ketahuilah bahwa manusia yang berakal makan untuk hidup, karena makan itu diwajibkan untuk kesehatan badannya. Apabila ia tidak makan, maka pastilah ia mati. Kebalikannya adalah orang bodoh. Ia hidup untuk makan. Maka pikirannya hanya untuk perutnya saja seperti hewan. Maka kamu harus memperhatikan kesederhanaan (tidak berebih-lebihan) pada waktu makan untuk mematuhi firman Allah azza wajalla : “Makan dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan, sesungguhnya Dia (Allah) tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (Al A’Raaf: 31).
Hendaklah kamu amalkan adab pada waktu makan, yaitu :
- Hendaklah kamu berniat untuk menjadi kuat dalam melakukan ketaatan dan ibadah untuk mendapatkan pahala atas hal itu. Dalam hadits : “Sesungguhnya amal-amal itu tergantung pada niatnya dan setiap.orang mendapat hasil Sesuai dengan yang diniatkannya.”
Janganlah kamu hanya bertujuan mencari kenikmatan dan kelezatan sehingga kamu makan: di setiap waktu, dan memasukkan makanan di atas makanan. Dalam hadits: “SeSungguhnya termasuk berlebih-lebihan adalah bila kamu makan segala yang kamu sukai.”
Akan tetapi makanlah pada waktu-waktu tertentu di saat kamu menginginkan makanan. Puaslah dengan makanan yang ada dan janganlah menanyakan yang tidak ada. Janganlah makan sampai kenyang sekali, tetapi berhentilah makan di saat kamu masih menyukainya, karena terlalu kenyang bisa membahayakan kesehatan dan menimbulkan sifat bebal (bodoh).
Nabi SAW. telah melarang hal itu dengan sabdanya: “Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap yang menegakkan Sulbinya (Tulang punggung). Jika ia harus melakukannya, maka yang sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk napasnya.”
Nabi SAW. bersabda pula: “Seburuk-buruk umatku ialah mereka yang makan-makanan yang nikmat dan tubuh-tubuh mereka tumbuh karenanya, sedangkan keinginan mereka hanyalah berbagai makanan dan pakaian dan mereka berbicara yang tidak keruan.”
Nabi SAW, bersabda: “Hindarilah kekenyangan yang berlebihan, karena ia merusak agama, menyebabkan penyakit dan membuat malas beribadah.”
- Hendaklah kamu menjaga kebersihan dengan mencuci kedua telapak tanganmu sebelum makan dan sesudahnya.
Dalam hadits: “Mencuci kedua telapak tangan sebelum makan menolak kemiskinan, dan sesudahnya menolak kegilaan atau sejenisnya.”
Hendaklah kamu makan dengan tanganmu yang Kanan. Dalam hadits: “Hendaklah seseorang dari kamu makan dengan tangan kanannya, minum dengan tangan kanannya, mengambil dengan tangan kanannya dan memberi dengan tangan kanannya, karena syaitan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya, memberi dengan tangan kirinya dan mengambil dengan tangan kirinya.”
Hendaklah kamu ucapkan pertama kali: “Bismillahirrahmanirrahim (Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Dan Penyayang).”
Dalam hadits “Apabila seseorang dari kamu makan, hendaklah ia menyebut nama Allah. Jika ia lupa pada awalnya, hendaklah ia mengucapkan :”Bismillahi awwalahu wa akhirahu” (Dengan nama Allah pada awal dan akhirnya).” Janganlah kamu mengotori tangan dan bajumu dengan makanan, dan jangan menumpahkan kuah atau meletakkan tulang-tulang di atas soprah. Jangan banyak minum ketika sedang makan, karena hal itu mencegah pencernaan makanan, janganlah engkau meniup pada makanan dan minuman. Dalam hadits : “Menghembus dalam makanan menghilangkan barokah.” Terdapat pula larangan menghembus dalam minuman.
Janganlah kamu minum dari mulut kendi, karena ia menimbulkan bau busuk atau barangkali di dalamnya terdapat kotoran atau hewan yang tidak kamu lihat. Diriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki minum dari kendi, lalu merayap seekor ulat yang masuk ke dalam perutnya.
Jangan pula kamu bernapas atau bersendawa di dalam gelas atau minum dari bagian gelas yang retak, Perbuatan itu dilarang. Dalam hadits disebutkan: bahwa ia adalah tempat duduk syaitan.
- Janganlah kamu makan atau minum sambil berdiri. Perbuatan itu juga dilarang. Dalam hadits : “Janganlah kamu makan sambil berjalan.”
Para dokter telah melarang perbuatan itu, karena perut besar (tempat pencernaan) tidak siap untuk menerima makanan dalam keadaan berjalan. Ya, para dokter menyuruh bergerak sesudah makanan menetap di dalam perut. Orang Arab berkata, “Makanlah pada waktu siang dan istirahatlah, makanlah pada waktu malam dan berjalanlah. Maka berjalanlah sebelum kamu tidur, walaupun seratus langkah, karena berjalan adalah salah satu sebab terbesar yang memudahkan pencernaan, sedangkan waktu malam kebiasaannya tenang haruslah kita bergerak pada waktu itu. Waktu siang kebiasaannya bergerak, maka ia pun cukup untuk pencemaan.”
Janganlah kamu tinggalkan makan siang atau makan malam.
Dalam hadits: “Meninggalkanmakan siangbisa menyebabkan sakit dan meninggalkan makan malam bisa menyebabkan lekas tua.”
Dalam hadits lain: “Makanlah pada waktu malam, walaupun dengan segenggam kurma.” Hendaklah kamu makan pada waktu pagi sebelum kamu keluar dari rumahmu. (Seorang bijaksana berkata kepada putranya, “Hai anakku, janganlah keluar dari rumahmu hingga kamu ambil akalmu, yakni kamu makan lebih dulu, karena dengan itu tetaplah akalmu dan hilanglah kebodohan.”)
5 Termasuk adab ialah : janganlah kamu minum atau berbicara sementara makanan berada di mulutmu dan janganlah kamu mengusap kedua bibirmu dengan lidahmu sesudah makan dan minum, tetapi dengan kain pembersih (serbet). Janganlah minum air sekaligus tanpa bernapas, tetapi kamu meminumnya sekali teguk dan bernapas di luar gelas. Dalai hadits: “Teguklah air dengan kuat dan jangan menegukny:. sekaligus (tanpa bernapas), karena penyakit hati itu disebabkan oleh tegukan sekaligus.” Adalah Rasulullah SAW. apabila minum di dalam gelas, beliau bernapas tiga kali. Dalam setiap napas beliau memuji Allah Ta’ala dan bersyukur kepada-Nya pada akhirnya. Janganlah kamu makan sambil tertelungkup di atas perutmu. Disebutkan dalam hadits larangan atas perbuatan itu. Janganlah kamu makan sambil terlentang, bersandar diatas bantal, karena hal itu menimbulkan sifat sombong dan banyak makan, sedangkan hal itu merupakan perbuatan penguasa yang sombong. Janganlah kamu makan sambil bersandar diatas salah satu sisi badanmu, karena hal itu membahayakan kesehatan dan mencegah cepatnya jalan keluar makanan ke dalam perut besar sehingga menjadi lemah. Dalam hadits : “Adalah Rasulullah SAW. terkadang berlutut untuk makan dan duduk di atas belakang kedua telapak kakinya. Terkadang beliau menegakkan kakinya yang kanan dan duduk di atas kakinya yang kiri.” Beliau bersabda : “Aku tidak makan sambil bersandar, tetapi aku seorang hamba, aku makan sebagaimana hamba makan dan aku duduk sebagaimana hamba duduk.”
Janganlah kamu makan makanan dalam keadaan panas, tetapi sabarlah sampai dingin sedikit dan mudah mengambilnya. Dalam hadits : “Janganlah kamu makan makanan yang panas, karena ia menghilangkan barokah.” Hendaklah kamu mengecilkan suapan dan mengunyah makanan itu dengan baik, karena ia membantu pencernaan. Janganlah kamu mengambil suapan yang lain sebelum menelan makanan di mulutmu, karena hal itu menunjukkan kerakusan terhadap makanan.
- Apabila kamu selesai makan, cucilah kedua tanganmu dan kedua bibirmu baik-baik dengan sabun, kemudian keringkanlah keduanya dengan kain pembersih (serbet) yang bersih dari salah satu sisinya, kemudian bersihkan sela-sela gigimu dengan tusuk gigi. Dalam hadits: “Semoga Allah merahmati orang-orang dari umatku yang membersihkan sela-sela anggota badannya pada waktu berwudhu dan setelah makan.” Berkumurlah sesudah membersihkan sela-sela gigi. Barangkali keluar sedikit darah sehingga menajiskan mulut. Tentang hal itu terdapat atsar/disebutkan dari ahlil bait alaihimus salam (5 keluarga Nabi SAW.).
Sebagaimana disebutkan oleh Imam Al-Ghazali rahimahullah dalam kitab Al-lhya’: “Syukurilah nikmat Allah Ta’ala dengan hatimu atas makanan yang diberikan Allah kepadamu dan saksikanlah makanan sebagai kenikmatan dari-Nya.”
Allah Ta’ala berfirman : “Makanlah dari rizki yang diberikan Allah kepadamu secara halal dan baik dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu benar-benar menyembah-Nya.” (An-Nahl : 114).
Dalam hadits : “Sesungguhnya Allah meridhai hamba yang memakan makanan, lalu ia memuji-Nya atas makanan itu dan minum minuman lalu memuji-Nya atas minuman itu.” Bersyukurlah dengan lisanmu pula dengan mengucapkan, “Segala puji bagi Allah yang memberi aku makanan ini dan menganugerahkannya kepadaku tanpa daya dan kekuatan danku.” Dalam hadits : “Barangsiapa mengucapkan itu, diampunilah dosanya yang terdahulu.” :
Ucapkanlah pula, “Segala puji bagi Allah berupa pujian yang banyak dan baik serta diberkati tidak terbatas dan tidak berhenti serta selalu dibutuhkan. Ya Allah, berkatilah kami di dalamnya dan benlah kami makanan yang lebih baik darinya.”
Kecuali sesudah minum susu, maka ucapkanlah, “Berkatilah kami di dalamnya dan tambahilah kami darinya.”
Karena tidak ada sesuatu makanan dan minuman yang mencukupi selain susu. Setelah minum air, ucapkanlah, “Segala puji bagi Allah yang menjadikannya tawar dan segar dengan rahmat-Nya dan tidak menjadikannya asin sekah sampai pahit karena dosa-dosa kita.”
Bacalah pula sesudah makan, “Qulhuwallahu ahad” (Surat Al Ikhlas) dan “Li Ilafi Quraisyin” (Surat Quraisy)
One Comment