- Prakata
- Lingkungan Kekuasaan Islam yang Pertama
- Islam dan Nasrani
- Kaum Muslimin dan Isa
- Orang-orang Kristen yang Fanatik dan Muhammad
- Dasar-dasar yang Sederhana dalam Kedua Agama
- Perbedaan Tauhid dan Trinitas
- Kaum Nasrani Mengajak Nabi Berdebat
- Masalah Penyaliban Almasih
- Rumawi dan Kaum Muslimin
- Penulis-penulis Kristen dan Muhammad
- Sebab Permusuhan Islam—Kristen
- Kristen Tidak Sesuai dengan Watak Barat
- Penjajahan dan Propaganda Anti-Islam
- Islam dan Apa yang Terjadi dengan Umat Islam
- Sikap Jumud di Kalangan Pemuda
- Ilmu dan Literatur Barat
- Usaha-usaha Modernisasi Dunia Islam
- Misi Penginjil dan Golongan yang Berfikiran Beku
- Terpikir akan Menulis Buku Ini
- Quran Sumber yang Paling Otentik
- Konsultasi yang Tepat
- Dalam Batas-batas Biografi, Tidak Lebih
- Penyelidikan Berguna bagi Seluruh Umat Manusia
- Pengantar Cetakan Kedua
- Pembela-pembela Orientalis
- Buku Biografi Penulis-penulis Islam sebagai Pegangan
- Orientalis dan Ketentuan-ketentuan Agama
- Quran Tidak Diubah-ubah
- Penulisan Quran pada Zaman Nabi
- Bila Berselisih Kembali kepada Nabi
- Pengumpulan Quran Langkah Pertama
- Cara yang Sebenarnya dalam Mengadakan Penyelidikan
- Fitnah Sekitar Ayan
- Kembali kepada Ilmu Pengetahuan
- Kadang Ilmu yang tidak Cukup
- Menyerang Muhammad karena Gagal Menyerang Ajarannya
- Pertimbangan Mereka yang Aktif dalam Soal-soal Islam
- Pengantar Cetakan Ketiga
- BAGIAN PERTAMA: Arab Pra-Islam
- BAGIAN KEDUA: Mekah, Ka’bah Dan Quraisy
- BAGIAN KETIGA: Muhammad: Dari Kelahiran Sampai Perkawinannya
- BAGIAN KEEMPAT: Dari Perkawinan Sampai Masa Kerasulannya
- BAGIAN KELIMA: Dari Masa Kerasulan Sampai Islamnya Umar
- BAGIAN KEENAM: Cerita Gharanig
- BAGIAN KETUJUH: Perbuatan-perbuatan Quraisy yang Keji
- BAGIAN KEDELAPAN: Dari Pembatalan Piagam sampai kepada Isra
- BAGIAN KE SEMBILAN: Ikrar’ “Agaba
- BAGIAN KESEPULUH: Hijrah
- BAGIAN KESEBELAS: Tahun Pertama di Yathrib’
- BAGIAN KEDUA BELAS : Satuan-satuan’ dan Bentrokan-bentrokan Pertama
- BAGIAN KETIGA BELAS: Perang Badr’
- BAGIAN KEEMPAT BELAS: Antara Badr dan Uhud
- BAGIAN KELIMA BELAS: Perang Uhud!
- BAGIAN KEENAM BELAS: Pengaruh Uhud
- BAGIAN KETUJUH BELAS: Istri-istri Nabi
- BAGIAN KEDELAPAN BELAS: Perang Khandag’ dan Banu Quraiza
- BAGIAN KESEMBILAN BELAS: Dari Dua Peperangan sampai ke Hudaibiya
- BAGIAN KEDUA PULUH: Perjanjian Hudaibiya
- BAGIAN KEDUA PULUH SATU: Khaibar dan Utusan kepada Raja-raja
- BAGIAN KEDUA PULUH DUA: Umrat’I-Oadza”
- BAGIAN KEDUA PULUH TIGA : Ekspedisi Mu’ta
- BAGIAN KEDUA PULUH EMPAT: Pembebasan Mekah
- BAGIAN KEDUA PULUH LIMA: Hunain dan Ta’if
- BAGIAN KEDUA PULUH ENAM: Ibrahim dan Istri-istri Nabi
- BAGIAN KEDUA PULUH TUJUH: Tabuk dan Kematian Ibrahim
- BAGIAN KEDUA PULUH DELAPAN: Tahun Perutusan
- BAGIAN KETIGA PULUH: Sakit dan Wafatnya Nabi
- BAGIAN KETIGA PULUH SATU: Pemakaman Rasul Berita Kematian
- Berita Kematian Menggemparkan Muslimin
- Umar tidak Percaya Rasul Wafat
- Kedatangan Abu Bakr
- Benarkah Muhammad Sudah Wafat
- Pasukan Usama Kembali ke Medinah
- Sambutan Abu Bakr kepada Anshar
- Ikrar Saqifa
- Ikrar Umum
- Pidato Khulafa’ur-Rasyidin yang Pertama
- Di Mana Rasul Akan Dimakamkan?
- Nabi Dimandikan
- Perpisahan dengan Jenazah yang Suci
- Detik-detik yang Khidmat dalam Sejarah
- Kegoncangan Orang-orang yang Lemah Iman
- Nabi Dikebumikan
- Aisyah di Ruangan sebelah Makam
- Menyelamatkan Pasukan Usama
- Para Nabi Tidak Mewariskan
- Warisan Rohani Terbesar
- 1 — Kebudayaan Islam Seperti Dilukiskan Quran
- Pertentangan Gereja dan Negara di Barat
- Sistem Ekonomi Dasar Kebudayaan Barat
- Kisuh Kebudayaan Barat Mencari Kebahagiaan Umat Manusia
- Dasar Kebudayaan Islam
- Dalam Islam Tak Ada Pertentangan Agama dengan Negara
- Dalam Segala Hal Akal Dijadikan Patokan
- Kekuatan Iman
- Beriman kepada Allah
- Iman Dasar Islam
- Dengan Mencari Pertolongan Tuhan sampai kepada Hukum Alam
- Salat
- Persamaan di Hadapan Tuhan
- Puasa
- Puasa Bukan suatu Tekanan
- Zakat
- Lembaga Zakat
- Cinta Harta
- Ibadah Haji
- Norma-norma Etik dalam Islam
- Insan Kamil dalam Quran
- Quran dan Budi-pekerti
- Arti Larangan Minuman Keras dan Judi
- Quran dan Ilmu Pengetahuan
- Sistem Ekonomi
- Larangan Riba
- Bahaya Riba yang Lain
- Riba dan Penjajahan
- Sosialisma Islam
- Tidak Menghapuskan Hak Milik Secara Mutlak
- Sistem Sosialisma yang sudah Mantap
- Sosialisma Dasarnya Persaudaraan
- Mungkin Ada yang Menjadi Keberatan Pihak Barat
- Keberatan yang Salah
- Teladan yang Diberikan Muhammad
- Ulama yang Menyesatkan
- Kebudayaan Islam dalam Dunia Kita Sekarang
- 2 — Orientalis dan Kebudayaan Islam
- Yang Sesat Merugikan Diri Sendiri
- Contoh dalam Kehidupan Pribadi
- Berbuat Baik Suatu Ibadah
- Maut, Akhir dan Awal Hidup
- Rasul-rasul Tuhan dari Anak Negerinya
- Pengertian Filosofis dalam Jabariah Islam
- Yang Baik dan yang Jahat
- Pintu Tobat
- Evolusi Rohani dalam Kehidupan
- Mulanya, adalah Kekerasan dan Fanatisma
- Rasio dan Iman tentang Mukjizat
- Ilmu Pengetahuan
- Harta, Anak-anak Keturunan dan Perbuatan Baik yang Kekal
- Pandangan Muslimin yang Datang Kemudian
- Islam-Kristen dan Jalan Tengah
- Barangsiapa Menggunakan Pedang akan Binasa oleh Pedang
- Islam tidak Menggunakan Pedang
- Pax Islamica
- Jiwa Perdamaian di Dunia
- Keluhuran Hidup Muhammad
- Sebuah Penghargaan dan Terima Kasih
Prakata
MUHAMMAD, ‘alaihi’sh-shalatu wassalam.
Dengan nama yang begitu mulia, jutaan bibir setiap hari mengucapkannya, jutaan jantung setiap saat berdenyut, berulang kali. Bibir dan jantung yang bergerak dan berdenyut sejak seribu tiga ratus lima puluh tahun. Dengan nama yang begitu mulia, berjuta bibir akan terus mengucapkan, berjuta jantung akan terus berdenyut, sampai akhir zaman.
Pada setiap hari di kala fajar menyingsing, lingkaran-lingkaran putih di ufuk sana mulai nampak hendak menghalau kegelapan malam, ketika itu seorang muazzin bangkit, berseru kepada setiap makhluk insani, bahwa bangun bersembahyang lebih baik daripada terus tidur. Ia mengajak mereka bersujud kepada Allah, membaca selawat buat Rasulullah.
Seruan ini disambut oleh ribuan, oleh jutaan umat manusia dari segenap penjuru bumi, menyemarakkannya dengan salat menyambut pahala dan rahmat Allah bersamaan dengan terbitnya hari baru. Dan bila hari siang, matahari pun berangkat pulang, kini muazzin bangkit menyerukan orang bersembahyang lohor, lalu salat asar, maghrib, isya. Pada setiap kali dalam sembahyang ini mereka menyebut Muhammad, hamba Allah, Nabi dan Rasul-Nya itu, dengan penuh permohonan, penuh kerendahan hati dan syahdu. Dan selama mereka dalam rangkaian sembahyang lima waktu itu, bergetar jantung mereka menyebut asma Allah dan menyebut nama Rasulullah. Begitulah mereka, dan akan begitu mereka, setelah Allah memperlihatkan agama yang sebenarnya ini dan melimpahkan nikmat-Nya kepada seluruh umat manusia.
Lingkungan Kekuasaan Islam yang Pertama
Tidak banyak waktu yang diperlukan Muhammad dalam menyampaikan ajaran agama, dalam menyebarkan panjinya ke penjuru dunia. Sebelum wafatnya, Allah telah menyempurnakan agama ini bagi kaum Muslimin. Dalam pada itu ia pun telah meletakkan landasan penyebaran agama itu: dikirimnya misi kepada Kisra,’ kepada Heraklius dan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa lain supaya mereka sudi menerima Islam. Tak sampai seratus lima puluh tahun sesudah itu, bendera Islam pun sudah berkibar sampai ke Andalusia di Eropa sebelah barat, ke India Turkestan, sampai ke Tiongkok di Asia Timur, juga telah sampai ke Syam (meliputi Suria, Libanon, Yordania dan Palestina sekarang), Irak, Persia dan Afghanistan, yang semuanya sudah menerima Islam. Selanjutnya negeri-negeri Arab dan kerajaan Arab, sampai ke Mesir, Sirenaika, Tunisia, Aljazair, Marokko, — sekitar Eropa dan Afrika — telah dicapai oleh misi Muhammad “alaihissalam. Dan sejak waktu itu sampai masa kita sekarang ini panji-panji Islam tetap berkibar di semua daerah itu, kecuali Spanyol yang kemudian diserang oleh Kristen dan penduduknya disiksa dengan bermacam-macam cara kekerasan. Tidak tahan lagi mereka hidup. Ada di antara mereka yang kembali ke Afrika, ada pula yang karena takut dan ancaman berbalik agama berpindah dari agama asalnya kepada agama kaum tiran yang menyiksanya.
Hanya saja apa yang telah diderita Islam di Andalusia sebelah barat Eropa itu ada juga gantinya tatkala kaum Usmani (Turki) memasukkan dan memperkuat agama Muhammad di Konstantinopel. Dari sanalah ajaran Islam itu kemudian menyebar ke Balkan, dan memercik pula sinarnya sampai ke Rusia dan Polandia sehingga berkibarnya panji-panji Islam itu berlipat ganda luasnya daripada yang di Spanyol.
Sejak dari semula Islam tersebar hingga masa kita sekarang ini memang belum ada agama-agama lain yang dapat mengalahkannya. Dan kalaupun ada di antara umat Islam yang ditaklukkan, itu hanya karena adanya berbagai macam kekerasan, kekejaman dan despotisma, yang sebenarnya malah menambah kekuatan iman mereka kepada Allah, kepada hukum Islam, dengan memohonkan rahmat dan ampunan daripada-Nya.