Terjemahan.ahmadalfajri.com | Qasidah Burdah Lengkap Dan Artinya
- Fasal Pertama Tentang Merayu, Mengadu Dan Rindu
- Fasal Kedua Tentang Peringatan Terhadap Nafsu Yang Memerintahkan Kejelekan
- Fasal Ketiga Tentang Memuji Nabi
- Fasal Keempat Tentang Kelahiran Nabi
- Fasal Kelima Tentang Mu’jizat Nabi
- Fasal Keenam Tentang Kemuliaan Quran
- Fasal Ketujuh Tentang Isra’ dan Mi’raj Nabi
- Fasal Kedelapan Tentang Jihad Nabi
- Fasal Kesembilan Tentang Tawassul Kepada Nabi
- Fasal Kesepuluh Tentang Munajat
Fasal Pertama Tentang Merayu, Mengadu Dan Rindu
الفصل الأول في الغزل والشكوى والغرام
ِأَمِنْ تَذَكُّـرِ جِيرَانٍ بِذِى سَـلَم ۞ مَزَجْتَ دَمْعاً جَرَى مِن مُقلَةٍ بِدَم
Apakah karena mengingat para kekasih di Dzi Salam, Kau campurkan air mata yang mengalir dari bola mata dengan darah?
ِأَمْ هبَّتِ الرَيحُ مِنْ تِلْقَاءِ كَاظِمَةٍ ۞ وَأَوْمَضَ البَرْقُ فيِ الظَّلْمَاءِ مِنْ إِضَم
Ataukah karena angin berhembus dari arah Kadzhimah? Dan kilat berkilau di kegelapanIdham ?
ِفَمَا لِعَيْنَيْكَ إنْ قُلْتَ اكْفُفَا هَمَتَا ۞ وَمَا لِقَلْبِكَ إنْ قُلْتَ اسْتَفِقْ يَهِم
Lalu mengapa kedua matamu bila kau mengatakan tinggalkan (tangisan) maka ia tetap basah? Dan mengapa hatimu bila kau mengatakan sadarlah maka ia tetap gelisah?
أَيَحْسَبُ الصَّبُّ أَنَّ الحُبَّ مُنْكَتِـمٌ ۞ مَا بَيْنَ مُنْسَجِمٍ مِنْهُ وَمُضْطَرِم
Apakah orang yang rindu itu menyangka bahwa rindu itu tersimpat di antara (air mata) yang mengalir dan (hati) yang menyala.
لَوْلَا الْهَوَى لَمْ تُرِقْ دَمْعاً عَلَى طَلَلٍ ۞ وَلَا أَرِقْتَ لِذِكْرِ البَانِ وَالعَلَـمِ
Jika bukan karena cinta takkan kau tangisi reruntuhan rumah. Dan takkan pula kau bergadang karena mengingat pohon Ban dan gunung.
فَكَيْفَ تُنْكِرُ حُباً بَعْدَ مَا شَهِدَتْ ۞ بِهِ عَلَيْكَ عُدُولُ الدَّمْعِ وَالسَّقَمِ
Gimana kau inkari cinta, setelah adilnya air mata dan derita itu bersaksi atas kamu.
وَأَثْبَتَ الوَجْدُ خَطَّيْ عَبْرَةٍ وَضَنَى ۞ مِثْلَ البَهَارِ عَلَى خَدَّيْكَ وَالعَنَم
Kesedihan menimbulkan dua garis tangis dan sakit. bagaikan mawar kuning di kedua pipimu dan pohon anam (yang bertangkai merah).
نَعَمْ سَرَى طَيْفُ مَنْ أَهْوَى فَأَرَّقَنِي ۞ وَالحُبُّ يَعْتَرِضُ اللَّذَّاتِ بِالأَلَمِ
Memang! bayangan orang yang aku cinta datang di waktu malam, lalu membangunkan aku. Cinta menghalangi kenikmatan dengan rasa sakit.
يَا لَائِمِي فِي الهَوَى العُذْرِيِّ مَعْذِرَةً ۞ مِنَّي إِلَيْكَ وَلَوْ أَنْصَفْتَ لَمْ تَلُمِ
Wahai pencaciku karena cinta mati! aku memohon maaf kepadamu. seandainya kau adil, kau takkan mencelaku.
عَدَتْكَ حَالِي لَا سِرِّي بِمُسْتَتِر ۞ عَنِ الوُشَاةِ وَلَا دَائِي بِمُنْحَسِم
semoga keadaanku menjalar kepadamu. rahasiaku tidak tertutupi bagi para pengadu domba. dan penyakitku belum sembuh.
مَحَضْتَنِي النُّصْحَ لَكِنْ لَسْتُ أَسْمَعُهُ ۞ إنَّ المُحِبَّ عَنِ العُذَّالِ فِي صَمَمِ
Begitu tulus nasihatmu, tetapi aku tak mendengarnya. sesunggunya pecinta itu tuli dari para pencaci.
إن!ِى اتَّهَمْتُ نَصِيحَ الشَّيْبِ فِي عَذِلِي ۞ وَالشَّيْبُ أَبْعَدُ فِي نُصْحٍ عَنِ التُّهَمِ
Aku menuduh uban yang menasehati itu mencercaku, dan uban dalam menesahiti itu paling jauh dari tuduhan.
One Comment