Kitab Tauhid

Terjemah Kitab Kifayatul Awam Lengkap

Sifat Jaiz Bagi Allah

Aqidah yang ke 41 adalah sifat jaiz bagi Allah Ta’ala dimana setiap orang mukallaf wajib meyakini bahwa Allah Ta’ala bisa menciptakan , sesuatu yang baik atau yang buruk, Allah Ta’ala bisa saja menciptakan si Zaid sebagai orang Islam dan menciptakan si Umar sebagai orang kafir, bisa saja Allah Ta’ala menjadikan yang satunya pandai dan yang lain bodoh.

Qodlo’ Dan Qodar

Diantara yang wajib diyakini setiap mukallaf adalah bahwa semua masalah yang baik atau yang buruk itu adalah atas qadla’ dan qadar-Nya. Mengenai arti qadla’ dan qadar ini terjadi beda pendapat di kalangan ulama, Ada yang berpendapat bahwa qadla’ (dahulu kala), sedang qadar adalah penciptaan Allah Ta’ala atas sesuatu yang sesuai dengan kehendak-Nya.

Kehendak Allah yang ada sejak zaman azali seperti kehendak Pencipa tak saudara menjadi orang pandai atau menjadi presiden itu disebut godla’, sedang menciptakan ilmu pada diri saudara setelah saudara lahir atau menjadi presiden yang sesuai dengan kehendak-Nya itu disebut qadar.

Ada pula yang berpendapat bahwa qadla’ adalah iImu Allah yang ada sejak zaman azali yang memiliki keterkaitan dengan segala yang maklum, sedang qadar adalah penciptaan Allah Ta’ala atas sesuatu yang sesuai denagn ilmu-Nya. Ilmu Allah Ta’ala yang ada sejak zaman azali untuk menjadikan seseorang menjadi pandai ketika ia telah lahir nanti itu disebut qadla’, sedang mencipatakan kepandaian pada dirinya setelah Ia lahir nanti disebut qadar. Menurut masing-masing pendapat tersebut ds atas mereka sepakat bahwa qadla’ itu Qadim karena ta adalah | merupakan salah satu dari sifat Allah Ta’ala baik yang mengatakan pada gadia’ rtu sebagai kehendak atau yang mengatakan sebagai ilmu, sedang qadar itu sebagai kehendak atau yang mengatakan sebagai ilmu, sedang qadar adalah hadits karena qadar adalah merupakan penciptaan dan penciptaan itu termasuk pada ta’alluqnya sifat Qudrah, sementara taallugnya sifat Qudrah itu juga hadits.

Segala Yang Mungkin Adalah Jaiz

Dalil yang membuktikan bahwa segala yang mungkin itu jaiz bagi Allah Ta’ala adalah bahwa hal tersebut menurut konsensus ulama adalah memang jaiz. Andaikan Allah Ta’ala harus menciptakan sesuatu niscaya sesuatu yang jaiz itu akan berubah menjadi wajib, dan seandainya Allah harus tidak menciptakan niscaya yang jaiz itu akan berubah menjadi mustahil, sedang perubahan yang jaiz menjadi wajib atau mustahil itu adalah tidak benar (batal).

Dari penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa Allah Ta’ala tidak mempunyai keharusan atas sesuatupun. Ini sangat berbeda dengan kaum Mu’tazilah yang mengatakan bahwa Allah Ta’ala harus menciptakan suatu kebajikan terhadap hamba-Nya, dalam arti Allah Ta’ala harus memberikan rizki kepada hamba-Nya. Ini adalah merupakan kebohongan dan kedustaan terhadap Allah Ta’ala Maha Suci Allah dani semua itu. 

Misalnya si Zaid dijadikan orang beriman dan diberi ilmu oleh Allah Ta’ala ini adalah merupakan anugerah-Nya, bukan merupakan suatu kewajiban bagi-Nya.

Juga termasuk sanggahan terhadap kaum Mu’ttazilah adalah adanya anak kecil yang mendapat cobaan seperti sakit dan lain sebagainya, padahal ini adalah sesuatu yang tidak patut bagi anak kecil tersebut.

Jika berbuat baik itu adalah merupakan kewajiban Allah Ta’ala niscaya tidak mungkin anak kecil tersebut akan terkena cobaan, karena menurut mereka (Mu’tanzilah) Allah Ta’ala tidak mungkin akan melalaikan kewajiban-Nya sebab melalaikan kewajiban bagi-Nya adalah merupakan suatu kekurangan. Maha Suci Allah dari segala kekurangan itu.

Menurut pendapat Ahlussunnah Allah memberikan pahala kepada orang yang ta’at adalah merupakan anugerah dari-Nya dan memberikan siksa kepada orang yang durhaka adalah merupakan keadilan-Nya, karena ketaatan seseorang tidak akan membawa dampak positif bagi Allah Ta’ala dan kemaksiatan seseorangpun tidak akan membawa dampat negatif bagi-Nya, sebab Dialah yang memberikan manfa’at yang sekaligus memberikan bahaya. Ketaatan dan kemaksiatan yang ada hanyalah sebagai pertanda bahwa Allah Ta’ala berhak untuk memberikan pahala atau menyiksa kepada orang-oang yang mempunyai predikat orang ta’at atau orang durhaka.

Barangsiapa yang dikehendaki Allah Ta’ala menjadi yang dekat dengan-Nya maka ia akan diberikan pertolongan untuk ta’at dan barangsiapa yang dikehendaki Allah Ta’ala untuk dihinakan dan jauh daripada-Nya maka ia akan diciptakan sebagai orang yang durhaka.

Dengan demikian berarti semua perkara baik itu perbuatan yang baik atau yang buruk adalah merupakan ciptaan Allah Ta’ala karena hanya Allah-lah yang menciptakan hamba-Nya dan semua yang mereka lakukan, sebagaimana yang tercantum dalam firman-Nya.

Dan Allahlah yangtelah menciptakan kamu. dan (menciptakan pula) segala yang kamu lakukan.

Melihat Allah

Diantara yang harus diyakini lagi adalah bahwa Allah Ta’ala bisa dilihat oleh orang-orang mu’min di akhirat nanti, karena Allah telah mengkaitkan melihat Allah ini dengan keberadaan gunung sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya:

“Jika ia (gunung itu) tetap berada di tempatnya (sebagaimana sedia – kala) niscaya kamu dapat melihat-Ku.” (Al A’raaf: 143)

Keberadaan gunung yang tetap berada di tempatnya itu adalah merupakan sesuatu yang jaiz sehingga melihat Allah yang dikala itu juga menjadi jaiz pula karena sesuatu yang dikaitkan dengan yang jaiz diapun Juganmenjadi jaiznpula.

Namun perlu diketahui bahwa melihat Allah swt. nanti tidak bisa dibayangkan, yakni tidak seperti bila kita melihat orang lain. Allah Taala tidak bisa dilihat berada pada suatu arah, tidak ada warnanya dan tidak memiliki bentuk. Maha Suci Allah dari semua itu dengan ketinggian yang tiada bandingnya.

Orang-orang Mu’tazilah -semoga Allah menjelek-jelekkan merekatidak mengakui adanya melihat Allah Ta’ala di akhirat nanu dan ini merupakan bagian dari aqidah mereka yang sesat dan tidak benar.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25Laman berikutnya
Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker