
Sama’ Dan Bashor
Pengertian Sifat Sama’ Dan Bashar
Sifat wajib Allah yang kesebelas dan dua belas adalah Sama (mendengar) dan Bashar (melihat). Keduanya adalah merupakan sifat yang harus ada pada dzat Allah Ta’ala yang memiliki keterkaitan dengan . segala yang ada, yakni dengan memiliki kedua sifat tersebut segala yang ada di dunia ini akan tampak jelas oleh-Nya baik yang ada itu wajib atau jaiz.
Keterkaitan (Ta’alluq) Sifat Sama’ Dan Bashar
Sifat sama’ dan bashar ini sangat berkaitan denagn dzat Allah Ta’ala, yang artinya bahwa dzat dan sifat-sifat Allah Ta’ala akan tampak jelas oleh-Nya melalui pendengaran dan penglihatan-Nya melebihi pengamatan melalui ilmu-Nya.
Mengenai si Zaid, si Umar dan tembok misalnya Allah Ta’ala mampu melihat diri mereka, juga Allah mampu mendengar dan melihat Slapa pemilik suara tersebut.
Jika seandainya saudara berpendapat bahwa mendengarkan suara itu sudah jelas (karena Dia memiliki sifat sama’) lalu bagaimana cara mendengarkan diri Zaid dan tembok. Ini merupakan sesuatu yang perlu ada penjelasan, sementara keterkaitan pendengaran itu hanya kepada suara saja lantaran suara itu hanya bisa didengar. Jawabnya adalah kita harus yakin bahwa kedua sifat tersebut memiliki keterkaitan dengan semua yang ada lalu mengenai bagaimana cara keterkaitannya, itu adalah merupakan hal yang tidak dapat kita ketahui. Dalam hal ini Allah Ta’ala mampu mendengar diri Zaid namun kita tidak tahu bagaimana cara mendengarnya.
Yang dimaksud bukan berarti Allah Ta’ala mampu mendengar cara rjalannya si Zaid, karena mendengar akan cara jalan itu telah termasuk alam mendengar suara dan Allah Ta’ala Maha Mengetahui segala macam suara. Akan tetapi yang dimaksud adalah mendengar diri dan baan di Zaid melebihi pendengaran-Nya terhadap carajalannya, namun kita tidak tahu bagaimana cara keterkaitan pendengaran Allah Ta’ala dengan bentuk dzat-dzat tersebut.
Dalil Adanya Sifat Sama’ Dan Bashar
Dalil yang menunjukkan adanya sifat sama’ dan bashar bagi Allah Ta’ala adalah firman-Nya yang berbunyi:
Sesungguhnya Allah itu Maha Mendengar dan Maha Melihat.
Ketahuilah bahwa keterkaitan (ta’alluq) sifat sama’ dan bashar bila dihubungkan dengan segala yang baru ada (makhluq) sebelum ia diciptakan disebut ta’alluq shaluhi Qadim, sedang setelah makhluq tersebut diciptakan melalu sifat sama’ dan bashar-Nya Allah Ta’ala mampu melihat secara jelas melebihi pengamatan-Nya melalu sifat ilmu-Nya. Dengan dernikian berarti kedua sifat ini memiliki dua ta’alluq yaitu taallug shaluhi Qadim dan Taallug tanyizi hadits.
Akan tetapi bila kedua sifat tersebut dikaitkan dengan dzat dan sifat-sifat Allah Ta’ala maka akan terjadilah ta’alluq tanjizi Qadim dalam arti bahwa dzat dan sifat-sifat Allah sejak zaman azali (dahulu kala) telah dapat diketahui-Nya dengan jelas melalui sifat sama’ dan basharNya sehingga Allah Ta’ala mampu mendengar dzat dan segala sifatNya yang ada seperti qudrah, sama’ dan lain sebagainya. Namun kita tidak tahu bagaimana cara ta’alluqnya, juga kita tidak tahu bagaimana cara Allah Ta’ala memandang dzat dan sifat-sifat-Nya yang ada sepen qudrah, bashar dan yang lain disamping kita tidak tahu pula bagaimana cara ta’alluqnya.
Mengenai penjelasan terdahulu tentang sifat sama’ dan bashar memiliki keterkaitan dengan semua yang ada ini adalah pendapat dan Imam Sanusi serta para pengikutnya dan inilah pendapat yang diunggulkan. Ada pula yang berpendapat bahwa sifat sama’ itu hanya berkaitan dengan suara saja, sedang sifat bashar hanya berkaitan dengan segala yang dapat dilihat.
Perlu diketahui bahwa pendengaran Allah Ta’ala itu tidak menggunakan telinga dan duan telinga, dan penglihatan-Nya juga tidak menggunakan kurnia dan pelupuk mata. Maha Suci dan Maha Luhur Allah yang tiada tara.
One Comment