
Soal : Sifat apakah yang boleh (jaiz) dimiliki para nabi?
Jawab : Boleh jadi para nabi a.s. mempunyai sifat kemanusiaan yang tidak membuat derajat mereka yang tinggi menjadi tercela, seperti makan, minum lapar, haus, panas, dingin, letih, istirahat, sakit dan sehat. Begitu Juga berdagang atau bekerja yang tidak terhina, sebab mereka, adalah manusia. Apa yang dialaminya, juga dialami oleh para nabi, selama tidak membuat derajat mereka tercela.
Soal : Apakah hikmah penyakit dan penderitaan yang menimpa pada para nabi a.s.?
Jawab : Hikmah penyakit dan penderitaan menimpa kepada para nabi, padahal mereka makhluk (manusia) terbaik dan terhindar dan cela, agar pahala mereka bertambah besar dan ketabahan serta kesabarannya akan tampak dalam taat kepada Allah Ta’ala.
Begitu juga, agar manusia (umatnya) mengambil teladan kepada mereka, bila tertimpa cobaan dan penderitaan. Manusia akan mengetahui, bahwa dunia ini adalah tempat cobaan dan ujian, bukan tempat kemuliaan dan kebaikan (seterusnya). Juga agar seseorang tidak memandang mereka sebagai Tuhan, bila melihat mukjizat yang cemerlang di tangannya.
Orang itu akan mengetahui, bahwa hal itu atas kehendak Allah Ta’ala dan diciptakan-Nya, bukan orang lain. Para nabi, sekalipun derajatnya tinggi, dan posisinya agung, tapi tetap sebagai hamba yang lemah, tidak bisa menolak bahaya atau menarik kemanfaatan.
Soal : Apakah kesimpulan yang wajib kita yakini terhadap para nabi a.s.?
Jawab : Kita berkeyakinan, bahwa para nabi itu mempunyai sifat-sifat yang baik, terhindar lahir-batin, perbuatan dan perkataannya dari perkara yang tercela. Sesungguhnya mereka juga mengalami beberapa sifat kemanusiaan yang tidak sampai mengurangi derajat mereka yang tinggi.
Sesungguhnya Allah memilih mereka atas seluruh manusia di dunia. Mereka diutus kepada manusia, agar manusia mengetahui perintah dan larangan Allah. Mereka tidak berbeda dalam masalah agama, sebab beliau adalah pokok, karena berkaitan dengan masalah akidah yang tidak boleh berubah atau bertentangan.
Para nabi itu berbeda tentang sebagian hukum agama, karena ia cabang, dan berkaitan dengan perbuatan yang harus disertai hikmah yang berbeda bagi setiap bangsa, baik dari segi zaman, tempat, keadaan dan watak
Soal : Berapakah sifat keistimewaan Nabi kita saw. yang melebihi, dari seluruh nabi?
Jawab : Nabi kita saw. mempunyai keistimewaan di antara seluruh nabi dengan tiga keistimewaan: 1. Beliau adalah Nabi yang paling utama. 2. Beliau diutus kepada seluruh manusia. 3. Beliau adalah pamungkas para nabi, maka tiada Nabi setelahnya.
Soal Mengapa Nabi kita saw. menjadi pamungkas para nabi?
Jawab ” Nabi kita menjadi pamungkas para nabi, sebab hikmah para nabi diutus adalah untuk berdakwah kepada manusia, agar menyembah kepada Allah, menunjukkan mereka ke jalan yang benar dalam masalah kehidupan dunia dan akhirat, memberitahukan kepada mereka tentang masalah gaib yang tidak bisa dilihat dan beberapa hal yang tidak bisa dijangkau dengan akal, menerangkan beberapa dalil yang pas, dan menghilangkan segala kesamaran ajaran yang batil.
Sungguh syariat beliau yang cemerlang ini telah menerangkan seluruh masalah di atas dengan cara yang lebih sempurna dan cocok untuk seluruh umat di setiap masa, tempat dan keadaan.
Jadi, manusia sepeninggal Rasul Muhammad sudah tidak memerlukan Nabi lagi. Sebab, kesempurnaan telah mencapai titik batasnya.
Dari sinilah tampak rahasia Rasul Muhammad diutus ke seluruh manusia. Beliaulah yang paling sempurna akhlak dan penciptaan tubuhnya.
Soal : Bagaimanakah Nabi kita (Nabi Muhammad) dikatakan pamungkas para nabi, padahal Isa diturunkan di akhir zaman?
Jawab : Sesungguhnya Isa alaihis salam turun di akhir zaman dan berhukum dengan syariat Nabi kita, bukan syariatnya. Sebab, syariatnya telah dihapus dengan syariat Nabi kita dan karena waktunya telah lewat, di mana menjalankan syaniat tersebut masih cocok.
Jadi, Isa a.s. akan menjadi khalifah Nabi kita, wakil dalam melaksanakan syariatnya dalam umat ini. Hal itu termasuk yang menunjukkan dengan jelas, bahwa nabi kita adalah pamungkas para nabi a.s.
Soal : Sebutkan kepadaku mukjizat-mukjizat Nabi kita, Muhammad saw.?
Jawab : Sesungguhnya mukjizat Nabi kita saw. adalah banyak. Di antaranya adalah Alqur-an yang mulia. Ia adalah tanda kenabiannya yang paling agung, paling bagus dan cemerlang. Sebelumnya telah diterangkan segi yang menakjubkan dari Alqur-an. Ia adalah tanda kenabiannya yang kekal, sebab orang yang diberinya adalah pamungkas para nabi.
Di antara mukjizat Nabi kita, adalah air memancar dari jarijarinya di waktu bepergian, ketika.haus telah memuncak dan tiada air (di kalangan para sahabatnya), kecuali sedikit, lalu Nabi kita meletakkan tapak tangannya yang mulia pada air itu. Akhirnya, air itu bertambah banyak, sehingga orang-orang yang hadir mengambil untuk keperluannya, bahkan masih lebih. Hal Sedemikian ini tidak sekali, tapi beberapa kali.
Di antara mukjizatnya adalah makanan sedikit menjadi banyak, hingga cukup dimakan orang banyak. Hal ini terjadi beberapa kali dan lainnya, sebagaimana yang disebut dalam kitab Dalailun Nubuwah.
Soal : Bagaimanakah sejarah Nabi kita saw.?
Jawab : Sudah menjadi ijmak para ulama, bahwa sejarah kehidupan Nabi kita adalah yang terbaik secara mutlak. Orang kafir pun telah mengetahui hal itu. Bagaimana tidak (begitu), dia bagaikan matahari di siang bolong (sejarah kehidupan Rasul sclalu mencrangi umat, dapat dibuat teladan bagi mercka yang menginginkan mencari rida Penciptanya).
Para ahli sejarah telah menyebutkan, bahwa Rasul Muhammad adalah manusia yang paling mulia nasabnya dan kedudukannya paling tinggi. Beliau menyambung kerabat (yang memutuskan), suka membantu orang yang sangat menderita, banyak menanggung beban, sabar, selalu memafkan kesalahan orang (sclama tidak diharamkan), dan belas kasih. Beliau tidak membalas kecuali hak Allah atau hak manusia diabaikan.
Rasul banyak diam untuk merenungi rahasia kerajaan langit, dan memang perkataannya selalu dibuat pedoman umatnya yang semasa dengan beliau atau sesudahnya. Oleh karena itu, beliau banyak berbicara.
Bila berbicara, beliau selalu menggunakan perkataan yang padat (penuh isi dan praktis). Maksudnya, kalimatnya sedikit tapi mencakup beberapa (banyak) pengertian dari hikmah yang indah. Keterangannya jelas. Di suatu saat, beliau bergurau. Tapi dalam berguraunya selalu benar.
Beliau yakin, bahwa Allah akan memeliharanya di setiap saat. Beliau maju di saat orang-orang yang gagah berani mundur. Beliau tetap (tidak mundur) di saat bencana menimpanya. Beliau sangat rendah diri (tidak sombong, baik perkataan atau perbuatannya).
Dalam keadaan rendah diri dan selalu senyum, wibawanya tetap terjaga, tiada seorang pun yang mempunyai karisma seperti yang beliau miliki. Seseorang di antara sahabat-sahabatnya tiada yang tahan memandang wajahnya. Mereka di majelis beliau selalu memelihara adab yang baik, seolah di kepala mereka terdapat burung (hingga mereka tidak berani bergerak, khawatir burungnya terbang).
Seseorang di antara para sahabatnya tidak akan berani memutus pembicaraan orang lain. Di majelis beliau, cela orang tidak akan disebut. Sejak kecil, kaum musyrik memberi julukan padanya sebagai “Al-Amin” (orang yang tepercaya).
Setelah Rasul mengaku menjadi Nabi, kaum musyrik tidak menjumpai suatu cela pada diri beliau, padahal mereka sangat benci dan musuh kepadanya. Beliau mengajari ilmu hikmah dan hukum kepada mereka. Beliau selalu mengajak ke surga.
Orang yang mengikuti jejak Rasul akan sempurna keutamaan ilmiah dan amaliahnya. Sedang orang yang tidak mengikutinya, tidak akan memiliki keutamaan-keutamaan tersebut. Sungguh Allah telah menampakkan agama-Nya melebihi seluruh agama. Nama harumnya telah kekal di lidah orang yang cocok atau yang menentangnya sepanjang masa.
Orang yang mau menelaah dalam kitab sejarahnya, yang mengandung akhlak yang agung dan cemerlang, akan mengetahui: bahwa beliau adalah makhluk terbaik di seluruh dunia, baik sifat lahiriah atau batiniah.
One Comment