
14 ADAB PADA WAKTU TIDUR
- Tidur itu kebutuhan bagi manusia, karena ia mengembalikan kekuatannya yang hilang pada waktu bekerja. Waktu terbaik untuk tidur adalah malam, karena terdapat ketenangan di dalamnya.
Tidak tidur semalaman itu membahayakan kesehatan, karena la mencegah seseorang dari tidur yang cukup bagi ketenangannya dan menyebabkan kesulitan pencernaan, kelemahan tubuh, sakit kepala dan penyakit-penyakit akal. Tidur siang tidak bisa menggantikan tidur malam. Hendaklah engkau tidur di awal malam supaya engkau bangun pagi-pagi benar. Tidak boleh tidur lama sekali, karena hal itu menimbulkan kelemahan dan kemalasan serta mencegah bekerja dan menyia-nyiakan waktu. Cukup bagi anak muda tidur selama 8 jam dan jangan tidur langsung sesudah makan malam, karena hal itu menimbulkan mimpi-mimpi yang mengejutkan. Terkadang ia menyebabkan tidak bisa tidur dan juga menyebabkan kekerasan hati. Sebagaimana dalam hadits: “Cairkan makananmu dengan menyebut nama Allah dan shalat.”
Jangan tidur dalam keadaan kenyang supaya tidak keras hatimu. Tidurlah paling sedikit dua jam sesudah makan dan janganlah tidur, kecuali setelah menunaikan kewajiban-kewajibanmu, seperti shalat atau membaca. Jika engkau tertinggal sebagian dari itu, maka tunaikanlah pada waktu berikutnya.
Dalam hadits : “Barangsiapa tidur meninggalkan sholat witirnya atau melupakannya, hendaklah ia lakukan shalat itu jika mengingatnya.”
- Pakailah pakaian yang khusus untuk tidur. Sebaiknya pakaian itu tidak sempit agar menimbulkan ketenangan. Tanggaikan pakaian sehari-hari dan letakkan di tempatnya supaya mudah bagimu mengambilnya pada waktu pagi, kemudian kibaslah/kebutlah tempat tidurmu. Dalam hadits : “Apabila seseorang dari kamu mendatangi tempat tidurnya, hendaklah ia mengibaskannya/membersihkan kain penutup kasurnya (sprei atau selimut), karena la tidak tahu apa yang terdapat di dalamnya.” Yakni barangkali ada serangga pengganggu yang merayap di situ.
Berbaringlah di atas sisi tubuhmu sebelah kanan menghadap kiblat dan pujilah Tuhanmu yang menyelamatkanmu sepanjang harimu dan memberimu taufik untuk menunaikan kewajibanmu. Mohonlah kepada Allah Ta’ala agar melindungimu pada waktu tidurmu dan menyelamatkanmu dari makhluk-makhluk pengganggu. Tenangkan hatimu dan kosongkan dari pikiran-pikiran agar supaya tidummu menjadi nyaman, dan bersihkan hatimu dari dendam: dan dengki terhadap seseorang dari kaum muslimin.
- Niatkanlah untuk melakukan kebaikan bila engkau bangun dan mintalah ampun atas dosa-dosamu seraya berkata: “Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung yang tiada Tuhan selain Dia yang Hidup Kekal dan Berdiri sendin serta bertaubat kepada-Nya (tiga kali).”
Dalam hadits : “Barangsiapa mengucapkan itu ketika hendak tidur, diampuni Allah Ta’ala dosa-dosanya, walaupun sebanyak buih. laut” Kemudian bacalah : Dengan nama Tuhanku aku letakkan sisi tubuhku dan dengan nama-Mu aku mengangkatnya. Jika Engkau cabut nyawaku, rahmatilah dia. Dan jika Engkau melepaskannya, peliharalah dia sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih. Ya Allah, lindungilah aku dari siksa-Mu pada hani ketika Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu (tiga kali).
Kemudian, tiuplah pada kedua telapak tanganmu (hembusan — lembuttanpa mengeluarkan ludah). Bacalah pada kedua telapak tangan itu : (Qul huwallahu ahad), (Qul a’udzu bi robbil falaq) ” dan (Qul a’udzu bi robbin naas).
Kemudian usapkanlah kedua telapak tangan itu menurut kemampuanmu pada tubuhmu dimulai dengan kepala dan wajah serta bagian depan tubuh. Demikianlah disebutkan dalam hadits. Kemudian ucapkanlah : Subhanallah (tiga puluh tiga kali), alhamdulillah (tiga puluh tiga kali) dan Allahu Akbar (tiga puluh tiga kali).
Kemudian bacalah Ayat Kursi dan “Aamanar rasuulu” hingga akhir surah Al-Baqarah. Telah disebutkan dalam hadits pahala yang besar bagi siapa yang membaca itu.
- Hendaklah engkau tidur dalam keadaan berdzikir kepada kepada Allah dan berwudhu agar supaya rohmu diangkat ke Arasy dan ditulis sebagai orang yang shalat sampai engkau bangun. Hendaklah engkau akhiri masa jagamu dengan kebaikan. Dalam hadits : “Jika manusia hendak tidur, malaikat dan syaitan bersbut mencapainya. Malaikat berkata, ‘Ya Allah, akhirilah dia dengan kebaikan.” Syaitan berkata, ‘Akhirilah dengan keburukan.’ Jika ia menyebut nama Allah Ta’ala, kemudian tidur, maka malaikat menjaganya sepanjang malam.” Akhirilah do’ado’amu dengan do’a ini : “Ya Allah, aku serahkan diriku kepada-Mu, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu dan aku perlindungkan punggungku kepada-Mu karena mengharap dan takut kepadaMu. Tiada tempat berlindung dan tempat keselamatan dariMu kecuali kepada-Mu. Aku beriman dengan Kitab-Mu yang engkau turunkan dan Nabi-Mu yang engkau utus.” Jika engkau membaca itu dan mati di malam itu, maka engkau dalam keadaan fitrah (suci dan bersih dari dosa-dosa kecil). Jika engkau hidup sampai pagi, maka engkau berada dalam kebaikan. Demikianlah disebutkan dalam hadits.
Setelah itu bacalah surah Al-Kaafiruun. Kemudian tidurlah sehabis membacanya, maka ia membebaskan dari syirik. Demikianlah yang tersebut dalam hadits.
- Janganlah tidur diatas perutmu, karena hal itu tidak sesuai dengan adab dan menekan pemafasan serta menyebabkan mimpi-mimpi yang mengejutkan. Dalam hadits : “Sesungguhnya ini adalah bentuk tidur yang dibenci Allah.”
Jangan pula tidur diatas punggungmu agar tidak hanyut dalam tidurmu atau mengkhayalkan hal-hal yang menakutkan atau merasa seakan-akan di dadamu ada sesuatu yang berat. Jangan menutup wajahmu pada waktu tidur, karena ia menyebabkan penyakit paru-paru dengan menghirup hawa yang busuk. Hindarilah hawa. dingin dengan menutup jendela-jendela dan memakai selimut yang menghangatkan badan agar Supaya engkau selarnat dani pilek dan sakit perut serta influenza yang menular dan sakit persendian. Hal itu disebabkan karena berpengaruh padanya serta mengganggunya. ‘
- Jangan biarkan api menyala sebelum engkau tidur.
Dalam hadits : “Jangan biarkan, api di rumah-rumah kamu ketika kamu tidur.” Sebuah rumah di Madinah terbakar menimpa penghuninya pada waktu malam. Ketika Rasulullah SAW. dibentahu tentang keadaan mereka, beliau bersabda : “Sesungguhnya api ini adalah musuh bagimu. Jika kamu tidur, padamkanlah api.”
Janganlah engkau tidur pada waktu-waktu yang terlarang bagi kita untuk tidur. Dalam hadits : “Barangsiapa tidur sebelum shalat Isya’ terakhir, maka semoga Allah tidak menidurkan kedua matanya.” Barangsiapa tidur sesudah shalat Ashar, lalu hilang akalnya,maka janganlah ia menyalahkan kecuali dirinya. Tidur di waktu pagi (sesudah shalat Shubuh) mencegah rizki. Tidur pada waktu Dhuha menimbulkan kebebalan dan kedunguan.
One Comment