
Terjemah.ahmadalfajri.com | Terjemah Kitab Mukasyafatul Qulub Imam Ghazali

PENGANTAR PENULIS
Segala puji bagi Allah yang mengatur seluruh makhluk dan menciptakan lapisan-lapisan bumi dan langit, menurunkan air dari awan dan menciptakan biji-bijian dan tanaman dan menetapkan rezeki dan makanan dan memberi pahala atas amal-amal yang baik.
Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan Allah kepada Sayyidina Muhammad pemilik berbagai mukjizat yang nyata dan cahayanya meliputi seluruh makhluk.
Selanjutnya, ini adalah kitab yang saya ringkas dari kitab yang berharga dan bagus isinya bernama Mukasyafatul qulub al-muqarribu ilaa “allaamil ghuyub yang dinisbatkan kepada Asy-Syeikh Al-Ghazali.
Saya namakan kitab ini seperti aslinya, yaitu Mukasyafatul qulub dan saya berlindung kepada Allah dari syirik dan dosa-dosa dan saya batasi di dalamnya pada III bab supaya isinya bisa dihafal oleh orang-orang berilmu dan berakal.
1 PENJELASAN TENTANG RASA TAKUT
Disebutkan dalam khabar dari Nabi SAW bahwa beliau menceritakan bahwa Allah Ta’ala menciptakan malaikat yang mempunyai satu sayap di timur dan satu sayap di barat dan kepalanya di bawah Arsy, sedangkan kedua kakinya berada di bawah bumi ke tujuh dan padanya terdapat bulu sebanyak makhluk Allah Ta’ala. Apabila seorang lelaki atau seorang perempuan dari umatku bershalawat untukku, Allah Ta’ala menyuruh malaikat itu masuk dalam lautan cahaya di bawah Arsy. Maka ia pun masuk di dalamnya, kemudian keluar dan mengebaskan sayapnya sehingga dari setiap bulu menetes air, Kemudian Allah Ta’ala menciptakan dari setiap tetes seorang malaikat yang memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat. Seorang bijak berkata: Keselamatan tubuh adalah dalam makanan yang sedikit
dan keselamatan ruh adalah dalam sedikitnya dosa-dosa dan keselamatan agama adalah dalam bershalawat untuk manusia terbaik.
Allah Ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah.” Yakni takutlah kalian
kepada Allah.
“Dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat).”
Maksudnya bersedekahlah dan beramallah dengan melakukan ketaatan supaya kalian mendapat pahalanya pada hari kiamat.
“Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. ” Al-Hasyr: 18
Yakni mengetahui kebaikan dan kejelekan perbuatanmu.
Para malaikat, langit dan bumi, malam dan siang pada hari kiamat menyaksikan perbuatan anak Adam yang baik dan buruk, ketaatan atau maksiat, hingga anggota-anggota tubuhnya bersaksi atasnya. Bumi bersaksi untuk orang mukmin dan orang yang zahid. la berkata: Dia kerjakan shalat di atasku, berpuasa, menunaikan haji dan berjihad. Maka orang mukmin dan orang yang zahid itu gembira. Bumi bersaksi atas orang kafir dan orang yang durhaka. la berkata: Dia berbuat syirik di atasku, berzina, minum khamar dan makan makanan haram. Celakalah dia, jika ditanya dalam pemeriksaan amal oleh Tuhan Yang Maha Penyayang di antara para penyayang.
Orang mukmin ialah manusia yang takut kepada Allah Ta’ala dengan seluruh anggota tubuhnya sebagaimana dikatakan oleh Al Faqih Abul Laits: Tanda takut kepada Allah Ta’ala nampak dalam tujuh anggota tubuhnya.
Yang pertama adalah lidahnya. la cegah lidahnya dari dusta, ghibah, namimah, fitnah dan omongan yang tidak berguna. la jadikan lidahnya sibuk menyebut nama Allah, membaca Al- Qur’an dan belajar ilmu.
Yang kedua adalah hatinya. la keluarkan darinya permusuhan, fitnah dan dengki kepada para saudara. Karena sifat dengki menghapus kebaikan-kebaikan sebagaimana Nabi SAW bersabda:
“Sifat dengki memakan kebaikan-kebaikan seperti api memakan kayu bakar.”
Ketahuilah, bahwa dengki termasuk penyakit-penyakit besar di dalam hati dan penyakit hati tidak bisa diobati, kecuali dengan ilmu dan amal.
Yang ketiga ialah pandangannya. Maka ia tidak melihat kepada makanan, minuman dan pakaian yang haram dan selain itu dan tidak pula kepada kesenangan dunia dengan keinginan, tetapi pandangannya itu untuk mengambil pelajaran. Dan ia tidak melihat kepada sesuatu yang tidak halal baginya sebagaimana sabda Nabi SAW:
“Barangsiapa memenuhi matanya dari sesuatu yang haram, maka Allah Ta’ala memenuhi matanya pada hari kiamat dari api neraka.”
Yang keempat ialah perutnya. Maka ia tidak boleh memasukkan ke dalam perutnya sesuatu yang haram, karena itu adalah dosa besar sebagaimana sabda Nabi SAW:
“Apabila sesuap makanan haram masuk dalam perut anak Adam, ia pun dilaknat oleh setiap malaikat di bumi dan langit selama makanan itu ada dalam perutnya. Jika ia mati dalam keadaan itu, maka tempat tinggalnya adalah jahannam.”
Yang kelima adalah tangannya. Maka ia tidak boleh mengulurkan tangannya kepada sesuatu yang haram, tetapi mengulurkannya kepada sesuatu yang merupakan ketaatan kepada Allah Ta’ala.
Diriwayatkan dari Ka’ab Al-Ahbar bahwa ia berkata: Sesungguhnya Allah Ta’ala menciptakan sebuah rumah dari zabarjad hijau. Di dalamnya terdapat 70.000 gedung, dalam setiap gedung terdapat 70.000 rumah yang tidak ditinggali kecuali oleh orang yang ditawari sesuatu yang haram, tetapi ia menolaknya karena takut kepada Allah Ta’ala.
Yang keenam adalah kakinya. Maka ia tidak boleh berjalan dengan tujuan mendurhakai Allah, tetapi berjalan untuk mentaati-Nya dan mendapat keridhaan-Nya serta menemani para ulama dan orang-orang shaleh.
Yang ketujuh adalah taatnya. Maka ia jadikan taatnya murni untuk mendapatkan ridha Allah
Ta’ala dan takut riya’ dan nifag.
Apabila ia lakukan itu, maka ia termasuk orang-orang yang Allah Ta’ala berfirman mengenai mereka:
“Dan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” Az-Zukhruf: 35
Allah Ta’ala berfirman dalam ayat lain:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir).” Al-Hijr: 45
Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan.” Ath-Thur:16
Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman.” Ad-Dukhan:51
Seakan-akan Allah Ta’ala berkata: Sesungguhnya mereka selamat pada hari kiamat dari api neraka.
Orang mukmin patut berada di antara rasa takut dan harapan. Maka ia mengharap rahmat
One Comment