Terjemahankitabkuning | Terjemah Kitab Anwarul Qudsiyah
Muqaddimah
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, dan selawat serta salam semoga untuk junjungan kita muhammad dan keluarganya dan sahabatnya.
segala puji bagi Allah tuhan semesta alam, dan aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, raja yang jelas yang nyata. dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambanya dan utusannya, tuanya para pendidik, dan tuan para murid.
ya Allah berilah selawat dan salam untuk beliau dan seluruh nabi dan utusan, dan untuk keluarga mereka dan sahabat mereka semuanya.
Wa ba’du, ini adalah buku yang agung, yang tiada seorang -sempengetahuanku- yang mendapatinya, dan dirinya dan saudara-saudaranya tidak sadar akan sepadannya. aku beri nama al anwarul qudsiyah tentang kaidah-kaidah sufi. dan aku tertibkan atas pembukaan dan tiga bab dan penutp.
Adapun muqaddimah adalah tentang akidah kaum, dan penjelasan sanad mereka, dengan talqin dzikir dan memakai kain dan adab-adab dzikir. dan bab pertama tentang sedikit adab murid dalam dirinya.
dan bab yang kedua tenteng adab murid bersama gurunya. dan bab yang ketiga tentang adab muri bersama teman-temannya dan teman-teman gurunya, dan penutup tentang adab yang tidak hanya husus untuk guru dan murid saja, tetapi umum untuk semua manusia.
Dan aku taruh di setiap bab sesuatu yang dapat menenagkan pandangan para ulama’ salaf dan kholaf sampai pada masa kita sekarang, maka sungguh mulianya kitab ini, semuanya adalah nasehat dan adab.
aku tidak mengira bahwa dalam kitab ini ada suatu kalimat yang dibuang. dan aku berlindung kepada allah dari kejelekan semua musuh, atau orang yang drengki, yang menyisipkan dalam kitab ini yang tidak temasuk ucapan saya, guna menjauhkan manusia dari melihat kitab ini. seperti yang terjadi padaku di kitab al uhud, dan dalam muqaddimah kitab kasyful gummah an jami’il ummah.
karena sebagian orang yang drenki ketika melihat menghadapnya manusia pada dua kitab ini, maka ia cemburu akan hal tersebut, dan meminjam di setiap kitab, dan menyisipkan sesuatu yang bukan termasuk ucapanku, dan meruntunkan dalam pembahasanya sehigga seakan-akan yang ditulis.
lalu sisipan tersebut dikasihkan pada orang-orang yang ngawur dalam agama mereka, dan berkata: lihatlah ulama seperti perkataan ini yang tidak sesuai dengan dhohir syariah yang di tulis fulan.
Maka mengetahui orang yang menuduhkau kecuali Allah, walaupun begitu saya -dengan puji kepada Allah- adalah sunni muhammadi, dan saya tidak menulis kitab apapun kecuali setelah menyelamku dalam ilmu-ilumu syariah dan setelah melihatku pada madzhab-madzha para mujtahid dan dalil-dalil mereka.
bagaimana saya berbeda dengan mereka, dan aku tahu sebagian kelompok yang menyanka bahwa saya berakidah dengan akidah yang palsu yang mereka sisipkan di kitab saya sampai waktu ini, dan tiada seorang pun dari mereka yang duduk bersamaku,
maka semoga Allah mengampuni mereka semuanya, dan jangan sampai engkau medegarkan ucapan mereka, karena saya lepas dari semua yang mereka sisipkan, dan antara aku dan mereka di hari kiamat.
Dan pendorogku dalam menulis kitab ini adalah mencari kebaikan bagi diriku dan saudara-sadaraku sekira kita memekai dengan pakaian guru, dan kami memakai dengan ciri-ciri mereka secara dzahir, dan setiap dari kita menyaka dirinya sendiri bahwa ia termasuk guru tariqoh.
maka aku tulis kitab ini seperti timbangan yang dibuat menimbang perkara yang hak dan yang batil. barang siapa cocok tingkah lakunya terhadap apa yang di kitab ini , maka hendaknya ia memuji kepada Allah, dan jika tidak maka hendaknya beristighfar dari pengakuan palsu.
Dan sampai kepada kita bahwa srigala yang dituduh memakan nabi yusuf as, di antra keturunannya berkata: andaikan aku termasuk guru abad ke sepuluh dari ummat Muhammad saw aku tidak akan makan yusuf? bagaimana munkin bagi salah satu kita mengaku toriqah padalah dia di pertengahan kedua dari abad ke sepuluh yang srigala minta perlindungan untuk menjdai salah satu di antra kita di waktu itu.
Dan kami telah menemui -alhamdulillah- beberapa masyayikh toriqah ini di awal abad ini, dan mereka berada pada kedudukan yang agung dalam beribadah, nusuk, wira’i, takut, menjaga anngota dzohir dan batin dari dosa-dosa, sampai kamu tidak akan menemukan salah satu mereka melakukan seuatau yang ditulis (malaikat) penulis kiri.
Dan dahulu tariqah memiliki kehormatan , para pemimpin dan raja mencari berkah dari pelakunya, dan mencium telapak kaki mereka, karena mereka memandang sifat yang baik, dan ketiaka mereka sudah pergi (meniggal) maka hilang kehormatan tariqah dan pelakunya, dan manusia menjadi menghina mereka,
dan berkata: apa yang kalian tahu tentang apa yang terjadi? filan yang lain menadi syekh!! seakan mereka tidak menerima pengakuan mereka, karane pada diri meraka ada cinta dunia dan kenakan dunia, dan berenak-enakan akan kenikmatan dunia dan pakain dunia dan menikah dunia, dan berusaha menghasilkan dunia,
sampai aku berkata pada sebagian pedagang: kenapa kamu tidak kumpul dengan syekh ini, ia berkata: jika ia adalah sykeh maka saya juga sykeh. karena ia suka dunia seperti aku menyukai dunia, dan berusaha menghasilakan dunia seperti saya berusaha. bahkan ia lebih sangat dari pada saya, karena ia pergi ke romawi untuk mencari dunia,
dan aku tidak pergi, bahkan terkadan ia makan dunia dengan enaknya, sedangkan aku tidak makan dengan seenaknya, maka saya tingkah lakuku lebih baik dari pada dia. lalu maka aku mau mejawabi tapi kenyataannya mendustakanku.
Dan aku pernah melihat sultan ghouri, dan ia mencium tangan sayyidi muhamma annad, dan akup pernah melihat sultan tuman bai yang berkuasa setelahnya mencium telapak kakinya.
dan aku pernah naik bersama sayyidi sykeh abil hasan al ghumari pada sulthon al ghuri tentang syafaat, maka sultan berdiri pada sykeh dan berkata: wahai sayyidi enkau memuliakan aku di siang ini, karena saya dan kerajaan saya semuanya tidak menafikan kebaikan jalanmu.
Dan akhir guru yang aku temui adalah sayydi asykeh ali al mursifai, ketiak beliau meniggal pada jumadil awaal tahun 930, tercerai berai aturan thoriqah di mesir dan ketenangannya, dan banyak yang duduk menjadi guru dengan diri mereka sendiri, tanpa idzin dari guru-guru mereka. maka la haula wa la quwwata illa billah.
Dan ketahuilah wahai sadaraku, bahwa seluruh yang aku sebut di kitab ini dari akhlak para murid, hanya seperti tetasan dalam lautan, maka hendaknya semua orang menghadapkan tingkah lakunya, jika ia mendapati dirinya berakhlak maka hendaknya ia memuji Allah, dan jika ia menemukan dirinya lepas darinya maka hendaknya ia mengambil sabab-sabab berakhlak dengan menapaki jalan dengan tangan sykeh yang menasehati.
Dan jika ia telah duduk sebagai sykeh, maka hendaknya ia melepaskan diriyan dari jabatan itu, sebagai nasehat untuk dirinya dan teman-temannya, barang siapa duduk sebagai sykeh tanpa idzin dari gurunya maka ia sesat dan menyesatkan.
dan sesungguhya kami tidak menyebut seuatu dari akhlak orang-orang yang sempurna di kitab ini karena jarang sekali dan sedikti yang beraklak seperti itu, dari situ kita membahas akhlak murid saja, karena hal itu adalah jalan yang di tapaki sekarang.
dan jauh sekali seorang di antra kita sampai pada maqom murid. maka segala puji bagi Allah tuhan semesta alam. dan kami akan memulai tentang muqoddimah kitab. maka aku katatan dan dengan Allah lah sebuath petunjuk.
One Comment