Ulumul Hadits

Terjemahan Kitab Nadhom Baiquniyah

Terjemahan Kitab Kuning | Terjemahan Kitab Nadhom Baiquniyah

Terjemahan Kitab Nadhom Baiquniyah

أَبْدَأُ بِالحَمْدِ مُصَلِّياً عَلَى * مُحَمَّدٍ خَيْرِ نَبِيٍّ أُرْسِلا

saya memulai dengan pujian seraya berselawat atas Muhammad sebaik-baik nabi yang diutus

وَذِي مِنْ أقْسَامِ الحَدِيثِ عِدَّهْ * وَكُلُّ وَاحِدٍ أَتَى وَحَدَّه

ini adalah termasuk pembagian hadis yang terhitung, dan setiap satuannya datang beserta definisinya

أوَّلُهَا الصَّحِيحُ وَهْوَ مَا اتَّصل * إسْنَادُهُ وَلَمْ يَشُذَّ أَوْ يُعَلْ

yang pertama adalah sahih, yaitu hadis yang sambung sanadnya dan tidak syad atau cacat

يَرْوِيهِ عَدْلٌ ضَابِطٌ عَنْ مِثْلِه * مُعْتَمَدٌ فِي ضَبْطِهِ وَنَقْلِه

diriwayatkan oleh orang adil yang cerdas dari yang semisalnya, dipercaya ingatannya dan periwayatannya

وَالَحَسَنُ المَعْرُوفُ طُرْقاً وَغَدَتْ * رِجَالُهُ لاَ كَالصَّحِيح اشْتَهَرَتْ

hasan adalah yang diketahui sanadnya dan perawinya tidak seperti sahih

وَكُلُّ مَا عَنْ رُتْبَةِ الحُسْنِ قَصُر * فَهْوَ الضَّعِيفُ وَهْوَ أَقْسَاماً كُثُرْ

setiap yang kurang dari derajat hasan maka adalah dhoif, dan pembagiannya itu banyak

وَمَا أُضيفَ لَلنَّبِي المَرْفُوعُ * وَمَا لِتَابِعٍ هُوَ المَقْطُوعُ

hadis yang disandarkan pada nabi itu marfuk, dan pada tabiin adalah maqthu’

وَالمُسْنَدُ الُمتَّصِلُ الإسنَادِ مِنْ * رَاوِيهِ حَتَّى المُصْطَفَى وَلَمْ يَبِنْ

musnad adalah hadis yang sambung sanadnya dari perawinya sampai nabi yang terpilih dan tidak putus

وَمَا بِسَمْعِ كُلِّ رَاوٍ يَتَّصِل * إسْنَادُهُ لِلْمُصْطَفَى فَالْمُتَّصِل

hadis dengan pendengaran setiap rawi dan sanadnya sambung kepada nabi yang terpilih adalah hadis muttasil

مُسَلْسَلٌ قُلْ مَا عَلَى وَصْفٍ أَتَى * مِثْلُ أَمَا وَاللهِ أنْبأنِي الْفَتَى

musalsal katakan pada hadis yang menetapi suatu sifat, seperti ama wa allah anbani fata

كذَاكَ قَدْ حَدَّثَنِيهِ قَائما *أَوْ بَعْدَ أَنْ حَدَّثَنِي تَبَسَّمَا

begitu juga ia telah mencintaiku dalam keadaan berdiri, atau setelah menceritaiku ia tersenyum

عَزِيزُ مَرْوِي اثْنَيْنِ أوْ ثَلاَثَهْ * مَشْهُورُ مَرْوِي فوْقَ مَا ثَلاثهْ

Aziz adalah hadis yang diriwayatkan dua rawi atau tiga. masyhur adalah hadis yang diriwayatkan lebih daritiga

مَعَنْعَنٌ كَعَن سَعِيدٍ عَنْ كَرَمْ * وَمُبْهَمٌ مَا فِيهِ رَاوٍ لَمْ يُسَمْ

muan’an itu seperti ‘an sa’id ‘an karam. mubham adalah hadis yang di dalamnya ada rawi yang tidak disebut

وَكُلُّ مَا قَلَّتْ رِجَالُهُ عَلاَ * وَضِدُهُ ذَاكَ الَّذِي قَدْ نَزَلا

setiap hadis yang perawinya sedikit itu ali, dan kebalikannya adalah hadis yang nazil

ومَا أضَفْتَهُ إِلَى الأَصْحَابِ مِنْ * قَوْلٍ وَفِعْلٍ فَهْوَ مَوْقُوفٌ زُكنْ

hadis yang kamu sandarkan pada sahabat dari ucapan dan pekerjaan maka itu adalah disebut mauquf

وَمُرْسلٌ مِنْهُ الصِّحَابِيُّ سَقَطْ * وَقُلْ غَرِيبٌ مَا رَوَى رَاوٍ فَقَطْ

mursal adalah yang gugur sahabat, dan ghorib adalah hadis yang diriwayatkan seorang rawi saja

وَكُلُّ مَا لَمْ يَتَّصِلْ بِحَالٍ * إسْنَادُهُ مُنْقَطِعُ الأوْصَالِ

setiap hadis yang sanadnya tidak sambung dalam keadaan apa pun itu munqoti’

وَالُمعْضَلُ السَاقِطُ مِنْهُ اثْنَانِ * وَمَا أَتَى مُدَلَّسًا نَوْعَانِ

mu’dlol itu hadis yang gugur dua rawi, dan hadis mudallas itu dua macam

الأَوَّلُ الاسْقَاطُ لِلشَّـيْخِ وَأَنْ * يَنْقُلَ عَمَّنْ فَوْقَهُ بِعَنْ وَأَنْ

Yang pertama adalah yang dibuang adalah gurunya dan meriwayatkan dengan an dan anna

وَالثَّانِ لاَ يُسقطُهُ لَكِنْ يَصِــفْ * أَوْصَافَهُ بِمَا بِهِ لاَ يَنْعَرِفْ

Yang kedua adalah tidak membuangnya akan tetapi memberi sifat dengan sifat yang tidak diketahui

وَمَا يُخَـــالِفْ ثِقَةٌ بِهِ المَلاَ * فَالشَّاذ والمَقْلُوبُ قِسْمانِ تَلاَ

Syad adalah seorang yang terpercaya berbeda dengan orang banyak. Maqlub ada dua maam

إبْدَالُ رَاوٍ مَا بِرَاوٍ قِسْمُ * وَقَلْبُ إسْنَادٍ لمَتْنٍ قِسْمُ

Mengganti satu rawi dengan rawi lainnya, dan mengganti sanad dengan matan lain

وَالْفَــــرْدُ مَا قَيَّدْتَـــهُ بِثِقــةِ * أَوْ جَمْعٍ أوْ قَصْرٍ عَلَى رِوَايَةِ

Hadits fard adalah yang periwayatannya dibatasi dengan satu perawi tsiqah, banyak, atau terbatas

وَمَا بِعِلَّةٍ غُمُوضٍ أَوْ خَفَا * مُعَلَّلٌ عِنْدَهُمُ قَدْ عُرِفا

Hadits yang cacatnya tersembunyi atau tersamar disebut hadits mu’allal menurut pengertian ahli hadits

وَذُو اخْتِلافِ سَنَدٍ أَوْ مَتْنِ * مُضْطَرِبٌ عِنْدَ أُهَيْلِ الْفَنِّ

Hadits yang cacatnya tersembunyi atau tersamar disebut hadits mu’allal menurut pengertian ahli hadits

وَالمُدْرَجَاتُ فِي الحَدِيثِ مَا أَتَتْ * مِنْ بَعْض أَلْفَاظِ الرُّوَاةِ اتَّصَلَتْ

mudraj dalam hadis adalah yang datang dari sebagian lafadz lafadz perawi

وَمَا رَوَى كُلُّ قَرِينٍ عَنْ أَخِهْ * مُدّبَّجٌ فَأَعْرِفْهُ حَقّاً وَأَنْتَخِهْ

hadis yang di riwayatkan setiap teman dari temanya adalah mudabbaj, maka ketahuilah hak dan tujuhlah

مُتَّفِقٌ لَفْظاً وَخَطاً مُتَّفِقْ * وَضِدُّهُ فِيمَا ذَكَرْنَا المُفْتَرِقْ

yang cocok lafad dan tulisanya adalah muttfiq.dan sebaliknya adalah muftariq

مُؤْتَلِفٌ مُتَّقِقُ الخَطِّ فَقَطْ * وَضِدُّهُ مُخْتَلِفُ فَاخْشَ الْغَلَطْ

mu’talif adalah cocok khiotnya saja, dan sebaliknya atalah mukhtalif. maka takutlah salah

وَالمُنْكَرُ الْفَرْدُ بِهِ رَاوٍ غَدَا * تَعْدِيلُهُ لاَ يَحْمِلُ التَّفَرُّدَا

hadis munkar adalah hadis yang diriwayatkan oleh satu rowi yang tidak mampu sendiri (dlo’f)

مَتْرُوكُهُ مَا وَاحِدٌ بِهِ انْفَرَدْ * وَأَجْمَعُوا لِضَعْفِهِ فَهْوَ كَرَدْ

hadis matruk adalah hadis ysang diriwayatkan oelah satu orang, dan ulamak sepakat dloifnya

وَالكَذِبُ المُخْتَلَقُ المَصْنُوعُ * عَلَى النَّبِي فَذلِكَ المَوْضُوعُ

kebohongan yang di buat buat atas nabi itu adalah hadis maudlu’

قَدْ أَتَتْ كَالجَوْهَرِ المَكْنُونِ * سَمَّيْتُهَا مَنْظُومَةَ الْبَيْقُونِي

dan ndzom ini seperti jauharul maknun, saya namakan nadzom baiquni

فَوْقَ الثَّلاَثِينَ بِأَرْبَعٍ أَتَتْ * أَقْسَامُهَا تَمَّتْ بِخَيْرٍ خُتِمَتْ

datang di atas tiga puluh empat, pembagianya sempurna, di akhiri dengan kebagusan

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker