Terjemahan Kitab Kuning | Terjemah Kitab Ghayatul Wushul
Mukaddimah
( الْحَمْدُ لِلَّـهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا ) أى خلق فينا قدرة ( لِلْوُصُوْلِ إِلَى مَعْرِفَةِ الأُصُوْلْ ) فيه براعة الإستهلال والحمد لغة الثناء باللسان على الجميل الإختيارى على جهة التبجيل والتعظيم وعرفا فعل ينبئ عن تعظيم المنعم من حيث انه منعم على الحامد أو غيره وابتدأت بالبسملة والحمدلة إقتداء بالكتاب العزيز وعملا بخبر أبى دأود وغيره ” كل امر ذى بال لا يبدأ فيه ببسم الله الرحمن الرحيم” وفى رواية ” بالحمد لله فهو أجذم ” أى مقطوع البركة وقدمت البسملة عملا بالكتاب والإجماع والحمد مختص بالله كما أفادته الجملة سواء جعلت أل فيه للإستغراق أم للجنس أم للعهد كما بينت ذلك فى شرح البهجة وغيره ( وَيَسَّرَ لَنَا سُلُوْكَ ) أى دخول ( مَنَاهِجَ ) جمع منهج أى طرق حسنة ( بِـ ) سبب ( قُوَّةٍ أَوْدَعَهَا فِىْ الْعُقُوْل ) جمع عقل وهو غريزة يتبعها العلم بالضروريات عند سلامة الآلات وقد بسطت الكلام عليه فى شرح آداب البحث
TERJEMAH
(Segala pujian bagi Allah yang telah mentaufiqkan kita), yaitu yang menjadikan kita kemampuan (untuk sampai kepada mengenal Ushul).
Pada perkataan “untuk sampai kepada mengenal Ushul”, ada terkandung bara’ah al-istihlal.
Pujian secara bahasa adalah menyanjung dengan lisan atas kebaikan yang dilakukan dengan sukarela dengan jalan melakukan perbuatan baik dan ta’zhim.
Pujian pada ‘uruf adalah perbuatan yang memberitahukan kepada ta’zhim pemberi nikmat karena pemberi nikmat memberi nikmat kepada orang yang memujinya atau lainnya.
Saya mulai dengan basmalah dan hamdalah karena mengikut al-Kitab yang mulia dan mengamalkan hadits Abu Daud dan lainnya, yaitu setiap pekerjaan yang baik yang tidak dimulai dengan bismillahirrahmanirrahim (dalam satu riwayat “dengan alhamdulillah”), maka ajzam, yaitu terputus berkahnya.
Didahulukan basmallah karena mengamalkan al-Kitab dan ijmak.
Perkataan “al-Hamd ” (pujian) khusus hanya untuk Allah sebagaimana dimaknai oleh al-jumlah (rangkaian kalam), baik dijadikan “al” bermakna al-istighraq, jenis, ataupun lil-‘ahd sebagaimana telah saya jelaskannya dalam Syarah al-Bahjah dan lainnya. (dan memudahkan kita menjalani) yaitu memasuki (metode-metode dengan sebab suatu kekuatan yang disimpan oleh Allah dalam semua akal).
Perkataan “al-manahij” jamak dari “al-manhaj”, yaitu metode yang baik. ‘Uqul adalah jamak dari ‘aql, yaitu sebuah tabi’at yang diikuti oleh pengetahuan dharury pada ketika bagus sarana-sarananya.
Saya telah menjelaskan pembahasannya dalam Syarah Adb al-Bahts.
( وَالصَّلاَةُ ) وهى من الله رحمة ومن الملائكة استغفار ومن الآدمى تضرع ودعاء ( وَالسَّلاَمُ ) بمعنى التسليم ( عَلَىْ مُحَمَّدٍ ) نبينا ومحمد علم منقول من اسم مفعول المضعف تسمى به نبينا بإلهام من الله تعالى تفاؤلا بأنه يكثر حمد الخلق له لكثرة صفاته الجميلة ( وَآلِهِ ) هم مؤمنو بنى هاشم وبنى المطلب ( وَصَحْبِه ) هو عند سيبويه اسم جمع لصحابة بمعنى الصحابى وهو كما سيأتى من اجتمع مؤمنا بنبينا صلى الله عليه وسلم وعطف الصحب على الآل الشامل لبعضهم لتشمل الصلاة والسلام باقيهم وجملتا الحمد والصلاة والسلام على من ذكر خبريتان لفظا انشائيتان معنى اذ القصد بالأولى الثناء على الله بأنه مالك لجميع الحمد من الخلق وبالثانية إيجاد الصلاة والسلام لا الإعلام بذلك وان كان هو القصد بهما فى الأصل ( الْفَائِزِيْنَ ) أى الناجين والظافرين ( مِنَ اللهِ ) متعلق بقولى ( بِالْقَبُوْلِْ ) قدم عليه هنا وفيما يأتى رعاية للسجع ويجوز تعلقه بما قبله
TERJEMAH
(al-shalah ) dari Allah adalah rahmat, dari malaikat adalah minta pengampunan dan dari anak Adam adalah merendahkan diri dan do’a.
(dan al-salaam) dengan makna memberikan kesejahteraan (atas Muhammad) Nabi kita.
Muhammad isim ‘alam yang berasal dari isim maf’ul yang berganda ‘ain fi’il-nya. Dinamakan Nabi kita dengan nama Muhammaad adalah merupakan ilham dari Allah karena tafa’ul supaya banyak pujian makhluk atasnya karena banyak sifat-sifat yang baik (dan atas keluarganya) mereka adalah orang-orang yang beriman dari keturunan Hasyim dan keturunan al-Muthallib.
(serta atas sahabat-sahabatnya) Perkataan shahb menurut Sibawaihi adalah isim jamak bagi shahabah dengan makna al-shahabi (sahabat).
Sahabat sebagaimana nantinya adalah orang-orang beriman yang pernah berkumpul (bertemu) dengan Nabi kita SAW.
‘Athaf perkataan “shahb atas “al-ali” dimana “al-ali” (keluarga) termasuk dalam sebagian sahabat supaya mencakup rahmat dan kesejahteraan atas sisanya (keluarga Nabi yang bukan sahabat).
Perkataan al-shalah dan al-salam atas orang-orang yang telah disebutkan merupakan khabar pada lafazh dan insya-i pada makna.
Karena yang diqashadkan pada masalah pertama adalah sanjungan atas Allah dengan mengatakan bahwa Allah yang memiliki semua pujian dari makhluk dan qashad pada masalah kedua adalah menjadikan al-shalah (rahmat ) dan al-salam (kesejahteraan), bukan memberitahukannya, meskipun memberitahukannya merupakan qashad perkataan al-hamd dan al-salam pada asalnya.
(al-faiziin) yaitu yang sukses dan mendapat kemenangan (dengan ada penerimaan dari Allah) Perkataan “minallah” dihubungkan kepada perkataan “bilqabul”.
Didahulukan perkataan “minallah” di sini dan yang akan datang guna memelihara sajak. Boleh juga dihubungkan kepada sebelumnya.
One Comment