Kitab Tasauf

Terjemah Akhlak Lil Banin Juz 3

16 ADAB ISTIKHOROH DAN BERMUSYAWARAH

  1. Apabila engkau ingin melakukan sesuatu yang tidak engkau ketahui akibatnya, manakah yang baik, meninggalkan atau melakukannya? maka termasuk adab adalah bila engkau minta pilihan dari Tuhanmu Allah SWT Nabi SAW. bersabda: “Termasuk kebahagiaan anak Adam adalah meminta pilihan kepada Allah dantermasuk kesengsaraannya adalah meninggalkan istikhoroh (minta pilihan) kepada Allah SWT.

Disunnahkan bagimu melakukan shalat istikhoroh. Engkau baca dalam raka’at pertama : (Qul yaa ayyuhal kaafiruun) dan dalam rakaat kedua : (Qul huwallahu ahad).

Disebutkan dalam hadits : Adalah Rasulullah SAW. mengajani kami istikhoroh dalam segala urusan seperti mengajarkan surat dari Al-Quran. Beliau bersabda : “Apabila seseorang dari kamu ingin melakukan Suatu urusan, hendaklah ia shalat dua raka’at selain shalat fardhu.” Kemudian katakanlah : “Ya Allah, aku mohon pilihan ‘kepada-Mu dengan pengetahuan ilmu-Mu dan mohon keputusan-Mu dengan kekuasaan-Mu serta mohon kepada-Mu dari keutamaan-Mu yang besar. Sesungguhnya Engkau berkuasa sedang aku tidak berkuasa, Engkau mengetahui sedang aku tidak mengetahui dan Engkau Maha Mengetahui segala yang gaib. Ya Allah, jika Engkau tahu bahwa urusan ini (sebutkan keperluanmu) baik bagiku dalam agama-ku, kedi dalamnya. Jika dalam pengetahuan-Mu urusan ini buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku dan kesudahan uru’sanku, maka jauhkan ia dariku dan jauhkan aku darinya dan tetapkanlah kebaikan bagiku di mana pun ia berada, kemudian jadikan aku ndha dengannya.”

  1. Termasuk adab pula bila engkau bermusyawarah – tentang suatu urusan dengan ibu bapakmu dan para gurumu serta orang-orang yang bijaksana dan bisa memberi nasihat. Allah telah menyuruh Nabi-Nya melakukan itu. Allah Ta’ala berfirman : “Dan bermusyawarahlah dengan mereka tentang urusan itu” (Ali ‘Imran : 159), padahal beliau seorang yang berakal sempurna, dan Allah menjamin petunjuk baginya.Allah Ta’ala berfirman pula dalam memuji para sahabat r.a. : ” Dan urusan mereka dimusyawarahkan antara mereka” (Assyuura: 38).

Dalam hadits :: “Tidaklah sia-sia siapa yang melakukan istikhoroh dan tidaklah menyesal barang siapa yang bermusyawarah.” Dalam hadits pula : “Musyawarah pelindung dari penyesalan dan pengaman dari celaan.”

Penyair berkata :

Bermusyawarahlah dengan selainmu jika engkau mengalami kesulitan pada suatu hani, walau engkau suka memberi nasihat Mata itu melihat mana yang dekat dan jauh darinya dan tidak melihat dirinya, kecuali dengan cermin

  1. Apabila engkau dinasihatkan untuk melakukan se. suatu, maka lakukanlah sesuai dengan nasihat itu. Dalam hadits : “Mintalah petunjuk dart orang berakal dan jangan mendurhakainya agar engkau tidak menyesal“ Apabila seSeorang minta petunjuk darimu, maka termasuk amanat adalah bila engkau memberinya petunjuk yang lebih baik baginya.

Dalam hadits: “Penasihat itu memikul amanat.” Dalam hadits lain: “Sesunggunhnya termasuk hak orang muslim atas orang muslim, jika ia minta nasihat darinya, maka orang itu harus menasihatinya.”

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker